Bukan Mawar Tapi Melati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 78:
 
== Sinopsis ==
Melati ([[Dhea Annisa]]), seorang gadis cantik dan taat beribadah. Ia lahir dari keluarga mapan. Ayahnya Ir. Muhamad Indra Kartasasmita ([[Lucky Hakim]]), seorang pengusaha properti terkemuka di Jakarta. Sedangkan ibunya Fahira Natanegara ([[Sophia Latjuba]]), mantan peragawati terkenal yang cukup populer di zamannya.
 
Konon Melati mewarisi kecantikan sang ibu dan juga otak cemerlang ayahnya. Banyak pemuda jatuh cinta pada Melati. Salah satunya adalah Akbar ([[Kevin Julio]]). Tapi sampai detik itu Melati tidak tahu bahwa sebetulnya Akbar jatuh cinta kepadanya. Kelak Akbar akan menjadi sosok pelindung bagi Melati.
 
Sosok lemah lembut Melati memang pantas untuk dicintai. Dia gambaran gadis yang sempurna. Cantik, santun dan taat beribadah. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara Melati sangat sayang pada adik bungsunya Fauzan ([[Andro Trinanda]]). Melati dan Fauzan tumbuh dalam limpahan kasih sayang dan hujanan materi yang diberikan orang tua mereka. Tapi ternyata kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Melati harus berhadapan dengan kenyataan pahit yang memporak-porandakan kehidupan remajanya.
 
Sebuah peristiwa tragis telah merenggut nyawa ayah dan ibunya. Pesawat terbang yang ditumpangi orang tua Melati dikabarkan menabrak gunung. Semua penumpangnya diperkirakan tewas. Musibah tersebut membuat Melati dan adiknya terpukul. Kini mereka menjadi yatim piatu dii tengah harta warisan peninggalan orang tua.
 
Tak lama setelah itu tiba-tiba saja Melati kedatangan penghuni baru di rumahnya. Om Farhan ([[Mandala Shoji]]) adalah adik kandung almarhum ayah Melati. Dia memboyong isterinya Tante Amara ([[Indah Kalalo]]) dan anak semata wayangnya yang bernama Mawar ([[Enzy Storia]]). Om Farhan yang baik hati siap menjadi wali untuk Melati dan adiknya hingga mereka berusia delapan belas tahun. Sayangnya niat tulus Om Farhan tidak disambut baik oleh anak dan isterinya.
 
Melati yang naif tidak pernah curiga atas niat jahat tantenya, Amara yang terselubung dan penuh tipu muslihat. Perempuan ambisius itu kelak akan menjadi malapetaka bagi kehidupan Melati pada masa depan. Berbagai intrik, provokasi hingga fitnah kerap dilancarkan Amara dan Mawar. Ibu beranak itu selalu punya berbagai cara untuk menjatuhkan Melati dan membuatnya menderita.