SMA Negeri 1 Ngawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sejarah
Baris 7:
Berubah nama menjadi SMAN 1 Ngawi pada 24 Agustus 1989 berdasarkan: No. SK. Operasional = 0507/08/1989
| tipe = Negeri
| akreditasi = AUnggul<ref name = akre />
No. SK. Akreditasi = 1347/BAN-SM/SK/2021
Tanggal SK. Akreditasi = 8 Desember 2021
| kepsek = SUNARTASunarta, S.Pd <small></small>
| alamat = Jl. Ahmad Yani No. 45 Ngawi Kode Pos 63216
| kota = [[Kabupaten Ngawi]]
Baris 23:
| rentang kelas =
| murid = 1080 Siswa (36 Siswa per kelas)
| kurikulum = [[Kurikulum 2013Merdeka]]
| luas lahan = 6.620 m^2
|moto=Qualified Dream School}}
 
'''SMA Negeri 1 Ngawi''', merupakan salah satu [[Sekolah Menengah Atas]] Negeri yang ada di [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Sejak tahun [[2013]], sekolah ini menggunakan [[Kurikulum 2013]]. Sama dengan SMA pada umumnya di [[Indonesia]] masa [[pendidikan]] [[sekolah]] di SMAN 1 Ngawi ditempuh dalam waktu 3 (tiga) tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Namun sejak tahun 2020 lama belajar siswa SMAN 1 Ngawi dapat ditempuh selama 2 (dua) tahun melalui program Sistem Kredit Semester (SKS) bagi siswa yang bergabung dengan kelompokprogram PDPL2T atau Peserta Didik Proyeksi Lulus Dua Tahun.
 
Sebagai satu-satunya SMA Negeri yang ada di [[Ngawi, Ngawi|Kota Ngawi]], SMAN 1 Ngawi selalu berbenah untuk menjadi barometer kualitas pendidikan menengah atas di Kabupaten Ngawi dan setiap tahunnya menjadi pilihan utama bagi para siswa-siswi SMP sederajat baik yang berasal dari Ngawi atau luar Ngawi. Dengan usia yang masih tergolong muda, SMAN 1 Ngawi berhasil membuktikan bahwa kualitas terbaik bisa dihasilkan dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas yang diwujudkan dalam visi SMAN 1 Ngawi yaitu Beriman, Berilmu, Kreatif, Berbudaya.
Baris 34:
 
== Sejarah Sekolah ==
'''SMA Negeri Ngawi Lama'''
'''1967''' : Berdasarkan prasasti "SA" yang terletak di depan lobi utama sekolah, terkuak bahwa gedung ini dulunya mulai dibangun pada 1966 dan diresmikan pada 1967. Gedung ini adalah gedung SMA Negeri Ngawi yang menjadi satu-satunya SMA Negeri yang ada di Ngawi dan sekaligus menjadi tempat belajar siswa SMA yang sebelumnya menempati paseban Kabupaten Ngawi sejak 1963.
 
'''1966/1967''' : Sejarah SMA Negeri 1 Ngawi tak bisa lepas dari nama besar SMA Negeri Ngawi. Berdasarkan prasasti "SA" yang terletak di depan lobi utama sekolah, terkuak bahwa gedung ini dulunya mulai dibangun pada 1966 dan diresmikan pada 1967. Gedung ini adalah gedung SMA Negeri Ngawi yang menjadi satu-satunya SMA Negeri yang ada di Ngawi. dan sekaligus menjadi tempat belajar siswa SMA yang sebelumnya menempati paseban Kabupaten Ngawi sejak 1963.
'''1975''' : Pemerintah memandang perlunya meningkatkan kualitas SMA yang ada di Indonesia. Dari pandangan tersebut terbit '''Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0256/O/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan Di Ngawi Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 26 November 1975'''<ref>{{Cite web|title=Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0256/O/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan Di Ngawi Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. - Arsip Nasional Republik Indonesia|url=https://anri.sikn.go.id/index.php/surat-keputusan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-ri-nomor-0256-o-1975-tentang-pembukaan-sekolah-menengah-pembangunan-persiapan-di-ngawi-provinsi-daerah-tingkat-i-jawa-timur|website=anri.sikn.go.id|access-date=2022-03-17}}</ref>. Pada saat itu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan daerah ditugaskan untuk menunjuk sekolah yang sudah ada untuk menjadi SMPP. Sebagai satu-satunya SMA yang ada di kabupaten Ngawi sangat wajar jika pemerintah Kabupaten Ngawi akhirnya menunjuk SMA Negeri Ngawi menjadi SMPP Ngawi. Akhirnya gedung SMA Negeri Ngawi termasuk guru dan siswanya berubah menjadi Sekolah Menengah Pembangunan Pertama atau SMPP Ngawi dan menerima angkatan baru kelas X SMPP pada 1976. Sedangkan kelas XI dan XII hingga 1978 pada waktu itu masih siswa SMA Negeri Ngawi angkatan terakhir.
 
'''1975''' : Pemerintah memandang perlunya meningkatkan kualitasmendirikan SMA yang adamendukung dipembangunan Indonesiadengan membekali para siswa melalui berbagai pilihan keterampilan. Dari pandangan tersebut terbit '''Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0256/O/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan Di Ngawi Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 26 November 1975'''<ref>{{Cite web|title=Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0256/O/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan Di Ngawi Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. - Arsip Nasional Republik Indonesia|url=https://anri.sikn.go.id/index.php/surat-keputusan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-ri-nomor-0256-o-1975-tentang-pembukaan-sekolah-menengah-pembangunan-persiapan-di-ngawi-provinsi-daerah-tingkat-i-jawa-timur|website=anri.sikn.go.id|access-date=2022-03-17}}</ref>. Pada saat itu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan daerah ditugaskan untuk menunjuk sekolah yang sudah ada untuk menjadi SMPP. Sebagai satu-satunya SMA yang ada di kabupaten Ngawi sangat wajar jika pemerintah Kabupaten Ngawi akhirnya menunjuk SMA Negeri Ngawi menjadi SMPP Ngawi. AkhirnyaPenunjukkan ini memiliki konsekuensi mengubah kepemilikan gedung SMA Negeri Ngawi termasukserta gurumenutup danSMA siswanyaNegeri berubahNgawi menjadidan Sekolahmerubahnya Menengah Pembangunan Pertama ataumenjadi SMPP Ngawi dandengan menerima angkatan baru kelas X SMPP pada 1976. Sedangkan kelas XI dan XII hingga 1978 pada waktu itu masih siswa SMA Negeri Ngawi angkatan terakhir.
Pemerintah Kabupaten Ngawi melihat SMPP sebagai sekolah yang membutuhkan lokasi yang lebih luas dan cocok dengan tujuan SMPP yang menuntut siswanya memiliki beragam pilihan keterampilan. Akhirnya dibangun gedung baru untuk SMPP yang terletak di desa Klitik, Kecamatan Geneng dan secara berangsur-angsur siswa SMPP pindah dari Beran ke Klitik bersamaan dengan lulusnya angkatan terakhir SMA Negeri Ngawi pada 1978 yang menyebabkan gedung yang ada di Beran tidak ada kegiatan belajar mengajar lagi. Ketika boyongan ke Klitik, seluruh dokumen-dokumen baik itu ijazah, buku induk, dan lain sebagainya juga ikut dibawa sehingga hingga saat ini untuk alumni SMA Negeri Ngawi sebelum 1980 dan SMPP harus datang ke Klitik jika ingin mengurus dokumen administratifnya.
 
Pemerintah Kabupaten Ngawi melihat SMPP sebagai sekolah yang membutuhkan lokasi yang lebih luas dan cocok dengan tujuan SMPP yang menuntut siswanya memiliki beragam pilihan keterampilan. Akhirnya dibangun gedung baru untuk SMPP yang terletak di desa Klitik, Kecamatan Geneng dan secara berangsur-angsur siswa SMPP pindah dari Beran ke Klitik bersamaan dengan lulusnya angkatan terakhir SMA Negeri Ngawi pada 1978 yang menyebabkan gedung yang ada di Beran tidak ada kegiatan belajar mengajar lagi. Ketika boyongan ke Klitik, seluruh dokumen-dokumen baik itu ijazah, buku induk, dan lain sebagainya dari SMA Negeri Ngawi juga ikut dibawa sehingga hingga saat ini untuk alumni SMA Negeri Ngawi sebelum 1980 dan SMPP harus datang ke Klitik jika ingin mengurus dokumen administratifnya.
'''1980''' : Dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, dipandang perlu membuka 195 (seratus sembilan puluh lima) sekolah baru di Indonesia berdasarkan '''Surat''' '''Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0206/0/1980 tentang Pembukaan Sekolah tanggal 30 Juli 1980'''<ref>{{Cite web|title=Refrensi Data Kemdikbud|url=https://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/verval/dokumen/skoperasional/37305-267554-504928-109320621-1708204841.pdf}}</ref>. Salah satunya adalah wilayah Ngawi yang '''membuka kembali sekolah tingkat atas''' bernama '''SMA Negeri Ngawi''' dengan ditempatkan kembali di gedung SMA Negeri Ngawi (Desa Beran, Kecamatan Ngawi). SMA Negeri Ngawi 1980 ini mulai merangkak dari nol dengan keterbatasan sumber daya karena di gedung SMA Negeri Ngawi yang ada di Beran, guru dan fasilitas lainnya sudah dibawa ke Klitik. Namun seiring berjalannya waktu lembaga ini terus berbenah secara visioner menjadi lebih baik sehingga mulai tercipta atmosfer pendidikan yang ideal.
 
'''SMA Negeri Ngawi Baru'''
'''''SMA Negeri Ngawi 1980 Inilah yang ditetapkan sebagai dasar kelembagaan menjadi SMA Negeri 1 Ngawi.''''' Hal ini juga diperkuat dengan kesaksian alumni SMA Negeri Ngawi angkatan 1980 yang menyatakan bahwa pada tahun 1980 merupakan angkatan pertama dan belum punya kakak kelas pada waktu itu. Hal itu memang logis karena memang garis SMA Negeri yang lama (lulusan 1966-1978) putus akibat kebijakan pemerintah menutup SMA Negeri Ngawi lama untuk mendirikan SMPP Ngawi dan kemudian tahun 1980 dimunculkan kembali SMA Negeri Ngawi yang baru. Tahun 1980 ini juga dijadikan patokan penetapan usia SMAN 1 Ngawi secara kelembagaan sekaligus untuk perayaan dies natalisnya. Namun karena alumni SMA Negeri Ngawi lama merasa tidak bisa lepas dari sejarah atau ikatan historis dengan sekolah ini karena mereka merasa sekolahnya di gedung ini (walau berkas adminisitrasinya dibawa ke Klitik), akhirnya untuk penentuan angkatan dihitung dari 1967 (berdasarkan tulisan pada gedung SMAN 1 Ngawi) untuk mengakomodir seluruh alumni SMA Negeri Ngawi, SMU Negeri 1 Ngawi dan SMA Negeri 1 Ngawi. Sehingga terjadi perbedaan antara usia secara kelembagaan dan usia secara angkatan.
 
'''1980''' : Dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, dipandang perlu membuka 195 (seratus sembilan puluh lima) sekolah baru di Indonesia berdasarkan '''Surat''' '''Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0206/0/1980 tentang Pembukaan Sekolah tanggal 30 Juli 1980'''<ref>{{Cite web|title=Refrensi Data Kemdikbud|url=https://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/verval/dokumen/skoperasional/37305-267554-504928-109320621-1708204841.pdf}}</ref>. Salah satunya adalah wilayah Ngawi yang '''membuka kembali sekolah tingkat atas''' bernamadengan nama sama seperti sebelumnya yaitu '''SMA Negeri Ngawi''' dengan ditempatkan kembali di gedung SMA Negeri Ngawi (lama yang berlokasi di Desa Beran, Kecamatan Ngawi. Hal ini didukung semakin banyaknya siswa yang memilih SMPP (karena hanya ada SMPP pada waktu itu dan beberapa SMA swasta) sehingga tidak mungkin bisa menampung semua lulusan SMP disana. SMA Negeri Ngawi 1980 ini mulai merangkak dari nol dengan keterbatasan sumber daya karena di gedung SMA Negeri Ngawi yang ada di Beran, kekurangan guru dan fasilitas lainnya sudah dibawasehingga keharus Klitikmeminjam. Namun seiring berjalannya waktu lembaga ini terus berbenah secara visioner menjadi lebih baik sehingga mulai tercipta atmosfer pendidikan yang ideal.
 
'''''SMA Negeri Ngawi 1980 Inilah yang ditetapkan sebagai dasar kelembagaan menjadi SMA Negeri 1 Ngawi.''''' HalSelain diperkuat SK dari Kemendikbud, hal ini juga diperkuat dengan kesaksian alumni SMA Negeri Ngawi angkatan 1980 yang menyatakan bahwa pada tahun 1980 merupakan angkatan pertama dan belum punya kakak kelas pada waktu itu. Hal itu memang logis karena memang garis SMA Negeri yang lama (lulusan 1966-1978) putus akibat kebijakan pemerintah menutup SMA Negeri Ngawi lama untuk mendirikan SMPP Ngawi dan kemudian tahun 1980 dimunculkan kembali SMA Negeri Ngawi yang baru. Tahun 1980 ini juga dijadikan patokan penetapan usia SMAN 1 Ngawi secara kelembagaan sekaligus untuk perayaan dies natalisnya. Namun karena alumni SMA Negeri Ngawi lama merasa tidak bisa lepas dari sejarah atau ikatan historis dengan sekolah ini karena mereka merasa sekolahnya di gedung ini (walau berkas adminisitrasinya dibawa ke Klitik), akhirnya untuk penentuan angkatan dihitung dari 1967 (berdasarkan tulisan pada gedung SMAN 1 Ngawi) untuk mengakomodir seluruh alumni SMA Negeri Ngawi, SMU Negeri 1 Ngawi dan SMA Negeri 1 Ngawi. Sehingga terjadi perbedaan antara usia secara kelembagaan dan usia secara angkatan.
 
'''Perubahan Nama SMA dan konsekuensinya'''
 
'''1981''' : Berdiri SMA Negeri 2 Ngawi di Kecamatan Widodaren.
 
'''1985''' : Terbit '''Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0353/O/1985 tentang Perubahan Nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) Menjadi Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA)'''<ref>{{Cite web|title=Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0353/O/1985 tentang Perubahan Nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) Menjadi Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA). - Jaringan Informasi Kearsipan Nasional|url=https://jikn.go.id/index.php/surat-keputusan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-ri-nomor-0353-o-1985-tentang-perubahan-nama-sekolah-menengah-pembangunan-persiapan-smpp-menjadi-sekolah-menengah-umum-tingkat-atas-sma|website=jikn.go.id|access-date=2022-03-17}}</ref>. Setelah 10 (sepuluh) tahun berdiri, SMPP Ngawi kembali berubah nama menjadi SMA. Karena pada waktu itu sudah ada SMA Negeri Ngawi dan SMA Negeri 2 Ngawi (Widodaren), maka SMPP Ngawi berubah nama menjadi SMA Negeri 3 Ngawi (Klitik).
 
'''1989''' : Memperhatikan bertambahnya jumlah SMP dan SMA serta berkembangnya wilayah administrasi pemerintahan yang mengakibatkan perubahan batas dan nama kecamatan di Provinsi Jawa Timur, pemerintah melalui '''Surat''' '''Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no. 0507/0/1989 tanggal 24 Agustus 1989 tentang Perubahan Nama Sekolah di Propinsi Jawa Timur<ref>{{Cite web|title=Refrensi Data Kemdikbud|url=https://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/verval/dokumen/skoperasional/303756-238515-374882-149741378-1716658854.pdf}}</ref>''' memutuskan mengubah nama beberapa SMA di Jawa Timur salah satunya yaitu Kabupaten Ngawi yang terdiri dari:
Baris 91 ⟶ 97:
'''Penjelasan Tabel'''
 
Berdasarkan tabel diatas, secara kelembagaan SMA Negeri Ngawi berdiri sejak 1980 di Kecamatan Ngawi dan menjadikan sekolah ini sekolah dengan nama "SMA" pertama di Ngawi karena pada waktu lembaga sejenis bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP). Baru menyusul 1 (satu) tahun kemudian yaitu 1981 berdiri SMA baru di Kecamatan Widodaren yang bernama SMA Negeri 2 Ngawi. Kemudian tahun 1985 menyusul SMA Negeri 3 Ngawi di Kecamatan Geneng yang merupakan perubahan dari SMPP Ngawi. Ketika terbit '''Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no. 0507/0/1989 tanggal 24 Agustus 1989 tentang Perubahan Nama Sekolah di Propinsi Jawa Timur,''' maka secara serentak ketiga sekolah tersebut memilki nama baru sesuai pada tabel diatas.
 
'''1994-2004''' : Pemerintah memutuskan mengubah nama SMAN menjadi SMUN sehingga SMAN 1 Ngawi menjadi SMUN 1 Ngawi.
 
 
'''1994-2004''' : Pemerintah memutuskan mengubah nama SMAN menjadi SMUN sehingga SMAN 1 Ngawi menjadi SMUN 1 Ngawi.
 
'''2004-sekarang''' : Pemerintah mengembalikan lagi nama SMUN menjadi SMAN sehingga SMUN 1 Ngawi menjadi SMAN 1 Ngawi.
Baris 150 ⟶ 154:
|-
|11.
|Bpk. Dr. Tjahjono Widijanto, M.Pd. (Plt)
|2022 - 2022
|-
|12.
|Bpk. Sunarta, S.Pd
|2022 - sekarang
|}
Baris 271 ⟶ 279:
Dalam perjalanannya hingga saat ini, civitas SMASA Ngawi terus berbenah, berproses, dan bertumbuh dengan meraih prestasi baik akademik maupun non akademik dengan berbagai tingkatan. Output dari lembaga ini pun banyak yang diterima di berbagai Perguruan Tinggi serta berkecimpung dipelbagai sektor.
 
Sejak tahun 2020, SMAN 1 Ngawi menjadi SMA yang menerapkan program SKS (Sistem Kredit Semester) pertama dan satu-satunya di Kabupaten Ngawi dimana sekolah mengakomodir cara belajar siswa sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan/kecepatan belajar.[https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Permen%20158%20Tahun%202014.pdf] Dalam sistem ini siswa yang kecepatan belajarnya diatas rata-rata dapat diproyeksikan lulus dalam 2 (dua) tahun.
 
Selain itu, dalam TOP1000 SMA berdasarkan nilai UTBK atau Ujian Tulis Berbasis Komputer sejak 2020 atau sejak pertama kalinya diadakan, SMAN 1 Ngawi selalu konsisten menempati TOP1 Tingkat Kabupaten Ngawi dimana hal ini mencerminkan kualitas sekolah yang sangat baik dalam proses seleksi masuk Perguruan Tinggi. Tak hanya itu, selain jalur UTBK yaitu jalur SNMPTN, SMAN 1 Ngawi juga berhasil meluluskan siswa-siswanya ke berbagai PTN di Indonesia dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Ngawi.
 
== Alumni ==
Alumni SMAN 1 Ngawi dinaungi dalam suatu wadah bernama Lingkar Alumni Smasa Ngawi (LINIMASA). Beberapa alumni dari tahun 1980 diantaranya:
*Brianata "The Farmer" Rosadhi, MMA Fighter <ref>{{Cite web|title=Brianata Rosadhi ("The Farmer") {{!}} MMA Fighter Page|url=https://www.tapology.com/fightcenter/fighters/52223-brianata-rosadhi|website=Tapology|language=en|access-date=2021-10-19}}</ref>
*Eko Wardoyo, Kepala Staf Komando Distrik Militer (Kasdim) 0805 Ngawi <ref>{{Cite web|date=2017-09-19|title=Sebagai Alumni, Kasdim 0805 Ngawi Menjadi Irup Di SMAN 1 Ngawi|url=https://www.paradigmabangsa.com/sebagai-alumni-kasdim-0805-ngawi-menjadi-irup-di-sman-1-ngawi/|website=PARADIGMA BANGSA|language=id-ID|access-date=2021-10-19}}</ref>
*Aganta Ramadaanu, Digital Creator<ref>{{Cite news|last=Kamaliah|first=Aisyah|title=Kisah di Balik Balonku Ada Lima 'Pok!' yang Ditonton 7 Juta Kali|url=https://inet.detik.com/cyberlife/d-5731440/kisah-di-balik-balonku-ada-lima-pok-yang-ditonton-7-juta-kali|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2021-12-11}}</ref>
*[[Slamet Somosentono]], Politikus, Wakil Bupati Banyuasin<ref>{{Cite journal|date=2022-12-21|title=Slamet Somosentono|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Slamet_Somosentono&oldid=22403660|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
*[[Suyanto (akademisi)]], Akademisi, Rektor UNY<ref>{{Cite journal|date=2022-12-11|title=Suyanto (akademisi)|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Suyanto_(akademisi)&oldid=22290481|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
*[[Prijanto]], Politikus,Wakil Gubernur DKI Jakarta<ref>{{Cite journal|date=2022-10-15|title=Prijanto|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Prijanto&oldid=21795349|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
 
== Referensi ==