Surau Latiah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k clean up, added orphan tag
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
 
{{Infobox religious building
| name = Masjid Latiah<br>''مسجد لاتيا''
Baris 20 ⟶ 22:
}}
 
'''Masjid Latiah''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد لاتيا'') atau yang dulunya dikenal dengan '''Surau Latiah''' ([[bahasa Indonesia]]: ''Musala Latiah'')<ref>{{Cite web|last=Selvia|first=Novitri|date=2021-04-14|title=Surau Latiah, Masuk Cagar Budaya, Naskah Tuonya Didigitalisasi|url=https://padek.jawapos.com/sumbar/solok/14/04/2021/surau-latiah-masuk-cagar-budaya-naskah-tuonya-didigitalisasi/|website=Padek.co|language=id|access-date=2022-12-24}}</ref> adalah sebuah [[masjid]] tua bersejarah yang berada di [[Lubuk Sikarah, Solok|Lubuk Sikarah]], [[Kota Solok]], [[Sumatra Barat|Provinsi Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Masjid ini didirikan pada akhir abad ke-19 oleh [[:en:Shekh Sialahan|Syekh Sialahan]].<ref>{{Cite web|last=Khairul|date=2018-04-30|title=Naskah Bersejarah Surau Latiah Syekh Sialahan Kota Solok|url=https://infopublik.solokkota.go.id/naskah-bersejarah-surau-latiah-syekh-sialahan-kota-solok/|website=Info Publik Solok {{!}} info kota solok {{!}} kota solok|language=id|access-date=2022-12-24}}</ref> Bangunannya berbentuk menyerupai [[Rumah Gadang|rumah gadang]], [[Rumah tradisional|rumah adat tradisional]] [[Orang Minangkabau|Minangkabau]].{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}
 
Sejak didirikan sampai sekarang, konstruksinya tidak banyak mengalami perubahan, kecuali bagian dinding yang telah diberi plester dan material atap yang telah berganti dari ijuk menjadi seng.{{sfn|Masjid-masjid Kuno...|2006|pp=22-23}}{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}} Kemudian masjid ini telah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] yang dilindungi oleh pemerintah daerah setempat pada tahun [[2007]].<ref>{{Cite web|last=Maijar|first=Andri|date=2020-10-17|title=Sejarah Situs Cagar Budaya Surau Latiah di Kota Solok|url=https://halonusa.com/sejarah-situs-cagar-budaya-surau-latiah-di-kota-solok/|website=Halonusa.com|language=id|access-date=2022-12-24}}</ref> Walaupun statusnya sudah menjadi [[masjid]], namun masih dikenal oleh masyarakat sekitar dengan kata ''Surau'' atau yang dalam [[bahasa Indonesia]] disebut [[Musala]].{{sfn|Pemerintah Provinsi Sumatra Barat|2012}}{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}
 
== Sejarah ==
Keberadaan masjid ini berkaitan dengan figur [[:en:Shekh Sialahan|Syekh Sialahan]], seorang [[ulama|ulama Minangkabau]] yang berdakwah di daerah [[Kota Solok|Solok]] dan sekitarnya.<ref>{{Cite web|last=redaksi|title=Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gelar Pendigitalisasian Naskah Kuno Surau Latiah {{!}} Sumut24|url=https://www.sumut24.co/dinas-perpustakaan-dan-kearsipan-gelar-pendigitalisasian-naskah-kuno-surau-latiah/|language=en-US|access-date=2022-12-24}}</ref> Ia bernama asli [[:en:Hussain bin Mahmud|Hussain bin Mahmud]]. Sialahan merujuk pada nama daerah di [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], tempat ia dulunya pernah ber[[dakwah]] sebelum pindah ke [[Kota Solok|Solok]].
 
Semasa hidupnya, [[:en:Shekh Sialahan|Syekh Sialahan]] pernah belajar ke beberapa guru, terakhir ia berguru kepada [[:en:Shekh Aminullah|Syekh Aminullah]]—cucu dari [[:en:Shekh Supayang|Syekh Supayang]]. Namun, saat berdakwah di Solok, ia mendapat hambatan dari kakaknya sendiri, seorang [[Adat|pemuka adat]] bergelar ''[[:en:Datuk Bandaro|Datuk Bandaro]]'' dengan jabatan ''[[:en:Angku Lareh|Angku Lareh]]''. Jabatan ini membuat kakaknya cenderung berpihak kepada [[Belanda]].{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}{{sfn|Masjid-masjid Kuno...|2006|pp=22-23}}{{sfn|BPCB Sumatra Barat|2018|pp=8-12}}
Baris 39 ⟶ 41:
 
== Pranala luar ==
 
[[Kategori: Masjid di Indonesia]]