Sesawi hitam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
'''Sesawi hitam''', '''''black mustard''''', atau '''''Brassica nigra'' (L.) WDJ. Koch''' merupakan [[tanaman semusim]] yang ditanam untuk dimanfaatkan [[biji]]nya sebagai [[rempah-rempah]]. Biji sesawi hitam diolah menjadi [[mustar]]. Mustar hitam yang dihasilkannya merupakan mustar dengan "daya sengat" yang paling kuat — namun nyaris tanpa aroma — dibandingkan dengan sumber mustar lainnya. Sebagaimana sesawi lain, efek "sengatan" ini berasal dari kandungan beberapa bahan golongan [[glukosinolat]] seperti [[sinalbin]], [[sinigrin]], dan [[sinapin]].
 
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari daerah Laut Tengah timur laut dan sekarang tersebar hingga India. Di India bijinya digunakan sebagai salah satu komponen bumbu [[kari]] dan sumber minyak masak, walaupun semakin terdesak oleh [[sesawi India]]. Kandungan minyaknya mencapai 30% dan sebagian besar mengandung [[asam lemak]] tak jenuh. Di [[Eropa]] Timur dan [[Kanada]] biji yang telah dilepas cangkangnya digunakan sebagai penekan batuk dan mengatasi infeksi saluran pernafasanpernapasan bagian atas (ISPA) sebelum digunakannya obat-obatan modern. Caranya adalah dengan membuat semacam [[balur]] yang diletakkan di dada atau punggung hingga si sakit merasakan "sengatan".
 
Semenjak tahun 1950-an sesawi hitam mulai kehilangan popularitas dan digantikan oleh sesawi coklat (sesawi India) karena tersedia [[kultivar]] sesawi coklat yang lebih mudah dipanen secara mekanis.