Rumah Hijau Denassa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wia Hasan (bicara | kontrib)
k perbaikan link
Wia Hasan (bicara | kontrib)
k penambahan link
Baris 2:
Rumah Hijau Denassa<ref>{{Cite web|last=Saturi|first=Sapariah|date=2013-08-10|title=Belajar Mencintai Alam dari Rumah Hijau Denassa|url=https://www.mongabay.co.id/2013/08/10/belajar-mencintai-alam-dari-rumah-hijau-denassa/|website=Mongabay.co.id|language=en-US|access-date=2022-12-24}}</ref></b> ([[Lontara]] [[Bahasa Makassar|Makassar]]: ᨑᨘᨆ ˙ᨖᨍᨕᨘ ᨉᨙᨊᨔ) adalah area konservasi lingkungan hidup dan edukasi swadaya yang terletak di Jalan Borongtala Nomor 58 A, Kelurahan [[Tamallayang, Bontonompo, Gowa|Tamallayang]], Kecamatan [[Bontonompo, Gowa|Bontonompo]], Kabupaten [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]. Rumah Hijau Denassa (RHD) juga dikenal sebagai taman ekologi atau area penyelamatan keanekaragaman hayati yang didirikan pada tahun 2007 oleh [[Darmawan Denassa]].<ref>{{Cite web|last=Times|first=I. D. N.|last2=Muin|first2=Ashrawi|title=Cerita Pendiri Rumah Hijau Denassa Menjaga Keanekaragaman Hayati di Sulsel|url=https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ashrawi-muin/cerita-pendiri-rumah-hijau-denassa-penerima-kalpataru-2021-dari-sulsel|website=IDN Times|language=id|access-date=2022-12-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=Safitri|first=Yessi|title=Mengenal Darmawan Denassa, Pendiri Rumah Hijau Denassa di Gowa|url=https://www.radioidola.com/2022/mengenal-darmawan-denassa-pendiri-rumah-hijau-denassa-di-gowa/|website=Radio Idola Semarang|language=id|access-date=2022-12-24}}</ref> RHD dikembangkan dengan ''tagline'' konservasi, edukasi, harmoni. RHD menyelamatkan [[keanekaragaman hayati]] dengan cara yang khas, karena selain menanam kembali tanaman lokal, [[endemik]], dan langka, juga meyelamatkan kisah (cerita) tentang tanaman-tanaman itu dari persfektif budaya, sosiologi, ekologi, dan potensi ekonominya dalam kultur [[Bugis]], [[Makassar|Makassar,]] [[Mandar]], dan [[Toraja]] serta cerita unik [[keanekaragaman hayati]] nusantara. RHD berjarak kurang lebih 19 Km sebelah selatan [[Sungguminasa, Somba Opu, Gowa|Sungguminasa]], ibukota Kabupaten Gowa atau 31 Km dari pusat [[Kota Makassar]] dengan jarak tempuh sekitar 60 menit.
 
RHD telah menjadi salah satu tujuan ekowisata di Sulawesi Selatan, yang banyak dikunjungi siswa taman kanak-kanak (TK) hingga mahasiswa, komunitas, pemerintah, swasta, bahkan tamu dari puluhan negara sahabat untuk belajar lingkungan hidup, pangan lokal, budaya, tradisi, wisata berkelanjutan, dan literasi. Dengan kian tingginya minat berbagai pihak belajar dan peduli pada lingkungan hidup dan wisata berkelanjutan,<ref>{{Cite web|date=2022-03-02|title=Rumah Hijau Denassa Jadi Percontohan Penyelamatan Lingkungan di Sulsel|url=https://republika.co.id/share/r82o1c384|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-12-24}}</ref> serta telah rapatnya tapak dan tajuk tanaman di RHD, Denassa kemudian mendirikan area konservasi baru penyelamatan keanekaragaman hayati yang dikenal dengan nama [[Kebun Denassa]] atau Denassa Botanical Garden dilahan bekas galian tambang batu bata dengan kegiatan utama konservasi, wisata, dan literasi.<ref>{{Cite web|last=Bugispos.com|title=Sumanga”na, Outing Class SD Negeri Borong di Kebun Denassa|url=https://bugispos.com/2022/11/21/sumangana-outing-class-sd-negeri-borong-di-kebun-denassa/|website=Bugispos.com|access-date=2022-12-24}}</ref>
 
== Konservasi ==
Baris 12:
 
== Edukasi ==
RHD digagas salah satunya untuk dijadikan sebagai kawasan edukasi, untuk mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup pada semua kalangan, pengembangan pembelajaran kontekstual, serta mengembalikan alam sebagai sumber dan media ajar yang inspiratif dan menyenangkan. Didahului dengan adanya Perpustakaan Denassa<ref>{{Cite web|title=Perpustakaan Denassa Gowa Dapat Penghargaan Gubernur|url=https://makassar.tribunnews.com/2011/06/09/perpustakaan-denassa-gowa-dapat-penghargaan-gubernur|website=Tribun-timur.com|language=id-ID|access-date=2022-12-24}}</ref> yang berdiri tahun 1997, RHD mendorong kecintaan warga dan tamu pada buku agar gemar membaca dan cinta pada ilmu pengetahuan. Tahun 2009 mulai dilaksanakan diskusi warga, yang menjadi cikal bakal kegiatan rutin bernama Diskusi Tematik<ref>{{Cite web|title=120 Pegiat Literasi Berkemah dan Diskusi di Rumah Hijau Denassa|url=https://makassar.tribunnews.com/2019/12/25/120-pegiat-literasi-berkemah-dan-diskusi-di-rumah-hijau-denassa|website=Tribun-timur.com|language=id-ID|access-date=2022-12-25}}</ref> program yang mengundang para ''champion'' lokal berbagi kisah membanggakan mereka melakukan perubahan di kampung atau daerahnya, pada warga yang diundang. Pada tahun 2011 dilaksanakan Outing Class<ref>{{Cite web|title=Outing Class {{!}} Rumah Hijau Denassa {{!}} Konservasi, Edukasi, Harmoni|url=https://rumahhijaudenassa.org/category/kegiatan/outing-class/|language=id-ID|access-date=2022-12-24}}</ref> dengan mengajak peserta didik pada sekolah mitra [[The Gowa Center]] (TGC) belajar konstekstual dengan memanfaatkan potensi disekitar mereka sebagai sumber dan media ajar yang menyenangkan. Outing Class<ref>{{Cite web|last=Masri|first=Asmega|title=RUMAH HIJAU DENASSA, I AM IN LOVE|url=https://www.gurusiana.id/read/megasakti/article/rumah-hijau-denassa-i-am-in-love-845487|website=Gurusiana|access-date=2022-12-24}}</ref> kemudian berkembang menjadi kegiatan yang melibatkan lebih banyak sekolah dan pihak serta dilaksanakan ke berbagai kecamatan di [[Gowa]] hingga kabupaten lain di Sulsel, Sulbar, dan Sumut seperti [[Kabupaten Takalar|Takalar]], [[Kabupaten Jeneponto|Jeneponto]], [[Kabupaten Bantaeng|Bantaeng]], [[Kabupaten Bulukumba|Bulukumba]], [[Kabupaten Sinjai|Sinjai]], [[Kabupaten Polewali Mandar|Polewali Mandar]], [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], dll. Pada tahun 2011 pula RHD membuka Kelas Komunitas,<ref>{{Cite web|title=Rumah Hijau Dennassa Buka Kelas Komunitas|url=https://makassar.tribunnews.com/2011/08/15/rumah-hijau-dennassa-buka-kelas-komunitas|website=Tribun-timur.com|language=id-ID|access-date=2022-12-24}}</ref> dengan fokus mengajak anak usia pra sekolah (PAUD/TK) hingga siswa SMA ''habit'' antre, tertib, jujur, literat, melestarikan permainan tradisional, interaksi positif, gotong royong, mengenal dan mencintai lingkungan hidup. Tahun 2014 dibuka English Forest School, pada 2016 dibentuk KampungK[[ampung Literasi Borongtala]].<ref>{{Cite web|last=dhyni|date=2016-12-13|title=Sekda Launching Kampung Literasi di Gowa -|url=https://humas.gowakab.go.id/sekda-launching-kampung-literasi-di-gowa/|language=en-US|access-date=2022-12-25}}</ref> Kegiatan-kegiatan RHD ini terus berlangsung hingga hari ini dan telah direplikasi berbagai pihak. Pelajar, mahasiswa, dan komunitas juga datang meneliti untuk tugas mata pelajaran, mata kuliah, proposal, skripsi, dan tesis.<ref>{{Cite journal|last=Mutmainnah|first=Mutmainnah|date=2020|title=Peran Rumah Hijau Denassa (RHD) sebagai Penunjang Proses Belajar Masyarakat di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa|url=http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17462/|language=en|publisher=Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar}}</ref>
 
=== Sarana Edukasi ===
RHD dilengkapi dengan sarana dan fasilitas edukasi diantaranya dua pelataran (Mappasomba dan Karannuang)<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2020-11-01|title=Rasa memiliki di Rumah Hijau Denassa • Klik Hijau|url=https://klikhijau.com/rasa-memiliki-di-rumah-hijau-denassa/|website=Klik Hijau|language=id|access-date=2022-12-24}}</ref> area interaksi untuk diskusi ''outdoor'', permainan tradisional, berkemah, kelas memasak (cooking class), dan belajar kelas komunitas serta [[English Forest School]]. [[Perpustakaan Denassa]], [[Taman BacaBacaan Masyarakat (TBM)]] Denassa<ref>"Kisah Inspiratif dari Hutan Kecil di TBM Denassa" Hal 54/82. Perintisan & Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Diterbitkan Kementran Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Desember 2021. ISBN: 978-602-358-693-6</ref>, Bimbi Room, Ruang Baca, dan ''Balla Rate'' (rumah panggung) untuk beragam kegiatan merupakan sarana yang dibuat untuk mendukung kegiatan edukasi di RHD.
 
== Referensi ==