Bahasa Minangkabau: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 4:
| states=[[Sumatera]] ([[Indonesia]]), {{nowrap|[[Negeri Sembilan]]}} ([[Malaysia]])
| region=[[Sumatera Barat]], bagian barat [[Riau]], bagian utara [[Jambi]]
| speakers=±
| familycolor=Austronesia
| fam2=[[Bahasa Melayu-Polinesia|Malayo-Polinesia]]
Baris 31:
''Sikilang Aia Bangih'' adalah batas utara, sekarang di daerah [[Pasaman Barat]], berbatasan dengan [[Kabupaten Mandailing Natal|Natal]], [[Sumatera Utara]]. ''Taratak Aia Hitam'' adalah daerah [[Bengkulu]]. ''Durian Ditakuak Rajo'' adalah wilayah di [[Kabupaten Bungo]], [[Jambi]]. Yang terakhir, ''Sialang Balantak Basi'' adalah wilayah di Rantau Barangin, [[Kabupaten Kampar]], [[Riau]] sekarang.
Bahasa Minangkabau juga menjadi bahasa ''lingua franca'' di kawasan pantai barat [[Sumatra Utara]], bahkan menjangkau jauh hingga pesisir barat [[Aceh]]. Di Aceh, penutur bahasa ini disebut sebagai [[Suku Aneuk Jamee|Aneuk Jamee]]. Selain itu, bahasa [[Minangkabau]] juga dituturkan oleh masyarakat [[Negeri Sembilan]], [[Malaysia]] yang nenek moyangnya merupakan pendatang asal ''ranah Minang'' sejak berabad-abad silam.
== Dialek ==
Baris 37:
Dialek bahasa Minangkabau sangat bervariasi, bahkan antarkampung yang dipisahkan oleh sungai sekali pun dapat mempunyai dialek yang berbeda. Perbedaan terbesar adalah dialek yang dituturkan di kawasan [[Pesisir Selatan]] dan dialek di wilayah [[Kabupaten Mukomuko|Mukomuko]], [[Bengkulu]].
Selain itu dialek bahasa Minangkabau juga dituturkan di
{|
|