Khawarij: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 52:
====Azariqah====
{{Utama|Azariqah}}
Dari Ahwaz, Ibnu al-Azraq menyerbu pinggiran kota Basrah. Pengikutnya disebut [[Azariqah]] berdasarkan nama pemimpin mereka, dan dijelaskan dalam berbagai sumber sebagai kelompok Khawarij yang paling fanatik, karena mereka menyetujui doktrin ''isti'rad'', pembunuhan tanpa pandang bulu atas Muslim non-Khawarij, termasuk wanita dan anak-anak mereka. Pasukan yang dikirim melawan mereka oleh gubernur Basra yang menjadi wakil dari [[Kekhalifahan Zubairiyah|Ibnu Zubair]] pada awal tahun 685 M mengalahkan kelompok Azariqah, dan Ibnu al-Azraq terbunuh. Orang-orang Azariqah memilih [[Ubaidullah bin Mahuz]] sebagai pemimpin baru mereka. Kelompok tersebut kemudian solid kembali dan memaksa tentara Ibnu Zubair mundur, dan melanjutkan serangan mereka. Setelah mengalami lebih banyak kekalahan, Ibnu Zubair mengerahkan komandannya yang paling cakap, [[Muhallab bin Abi Sufrah]], melawan kelompok Azariqah. Muhallab mengalahkan mereka di pertempuran Sillabrah pada Mei 686 dan membunuh Ibnu Mahuz. Kelompok Azariqah mundur ke Fars. Pada akhir tahun 686 M, Muhallab menghentikan kampanyenya karena dia dikirim untuk mengendalikan penguasa Kufah yang pro-Ali, [[Mukhtar Ats-Tsaqafi]], dan kemudian diangkat menjadi gubernur [[Mosul]] untuk bertahan dari kemungkinan serangan Umayyah dari Suriah. Azariqah menjarah al-Mada'in dan kemudian mengepung [[Isfahan]], tetapi mereka kemudian dikalahkan. Mereka melarikan diri dan akhirnya berkumpul kembali di [[Kerman]]. Orang-orang Azariqah kemudian mendapatkan pemimpin baru, [[Qatari bin al-Fuja'ah]], dan menyerang lingkungan Basrah sesudahnya dan Muhallab dikerahkan kembali untuk menekan mereka. Meskipun orang-orang Azariqah tidak diusir dari Fars dan Kirman, Muhallab mencegah pergerakan mereka ke Irak.{{Sfn|Rubinacci|1960|pp=810–811}} Qatari mencetak koinnya sendiri dan mengadopsi gelar kekhalifahan {{transliterasi|ar|[[Amirul Mukminin|amirul mukminin]]}} (pemimpin orang beriman).{{Sfn|Bosworth|2009}} Setelah Bani Umayyah merebut kembali Irak dari orang-orang pro Ibnu Zubair pada tahun 691 M, para pangeran Umayyah mengambil alih komando dari Muhallab, yang kemudian berakibat pada kekalahan telak mereka oleh Azariqah. Pada tahun 694 M, komandan [[Hajjaj bin Yusuf]] diangkat menjadi [[Daftar gubernur Irak Umayyah|gubernur Irak]] dan mengangkat kembali Muhallab untuk memimpin perang melawan orang-orang Azariqah. Muhallab memaksa mereka mundur ke Kirman, di mana mereka terpecah menjadi dua kelompok dan kemudian dihancurkan pada tahun 698–699.{{Sfn|Rubinacci|1960|pp=810–811}}
[[File:Dirham of Qatari ibn Fuja'a.jpg|thumb|upright=1.5|alt=Obverse and reverse of an ancient silver coin|Koin [[dirham]] Arab dari pemimpin [[Azariqah]] [[Qatari bin al-Fuja'ah]]. Dia mencetak koin tersebut sekitar tahun 694–695, dengan slogan Khawarij yang terkenal {{transliterasi |ar|La hukma illa li-llah}} di tepi depan.]]
====Najdah====
{{Utama|Najdah}}
Selama berada di Ahwaz, Najdah memutuskan hubungan dengan Ibnu al-Azraq karena Ibnu al-Azraq menganut ideologi yang ekstrem.{{Sfn|Wilkinson|2010|p=148}} Najdah, bersama para pengikutnya, pindah ke Yamamah, tanah air [[Banu Hanifah]].{{Sfn|Rotter|1982|p=80}} Dia menjadi pemimpin faksi Khawarij Abu Talut, yang kemudian dikenal sebagai [[Najdah]] berdasarkan namanya.{{Sfn|Rotter|1982|p= 80}}{{Sfn|Dixon|1971|pp=169–170}} Najdah menguasai [[Bahrain]], memukul mundur 14.000 tentara Ibnu Zubair yang dikerahkan untuk melawannya. Letnannya, [[Atiyyah bin al-Aswad]], merebut [[Oman]] dari penguasa setempat, meskipun penguasa tersebut merebut kembali wilayah mereka beberapa bulan kemudian. Najdah merebut [[Hadramaut]] dan [[Yaman]] pada tahun 687 M dan kemudian merebut [[Thaif]], sebuah kota dekat dengan ibu kota Ibnu Zubair, yaitu Mekah. Najdah membuat Ibnu Zubair terpojok di Hijaz karena dia menguasai sebagian besar Arab. Tidak lama kemudian, para pengikut Najdah menjadi kecewa dengannya karena dugaan korespondensinya dengan khalifah Umayyah [[Abdul Malik bin Marwan|Abdul Malik]], gaji yang diberikan secara tidak teratur kepada tentaranya, dan penolakannya untuk menghukum seorang tentara yang telah mengkonsumsi anggur, serta membebaskan cucu perempuan khalifah Utsman yang tertawan. Dia kemudian digulingkan karena dianggap tersesat dan kemudian dieksekusi pada tahun 691 M.{{Sfn|Dixon|1971|pp=171–173}} Atiyyah yang berlepas diri dari Najdah kemudian pindah ke [[Sistan]] di timur Persia atau kemungkinan di [[Sind]], dan akhirnya dia dibunuh di sana {{Sfn|Watt|1961|p=219}}.{{Sfn|Dixon|1971|p=171}} Di Sistan, pengikutnya terpecah menjadi berbagai sekte, termasuk Atawiyyah dan Ajaridah.{{Sfn|Gaiser|2020}} Di Arab, Abu Fudaik Abdullah bin Tsaur mengambil alih kepemimpinan Najdah dan mengalahkan beberapa serangan tentara Ibnu Zubair dan kemudian Umayyah. Dia akhirnya dibunuh bersama dengan 6.000 pengikutnya pada tahun 692 M oleh pasukan Umayyah di Bahrain.{{Sfn|Dixon|1971|pp=175–176}}{{Sfn|Wellhausen|1901|pp=30–32}} Dimusnahkan secara politis, kelompok Najdah mundur ke dalam ketidakjelasan dan menghilang sekitar abad kesepuluh.{{Sfn|Crone|1998|p=56}}{{Sfn|Gaiser|2010|p=131}}
 
==Catatan==