Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah |
k fix |
||
Baris 50:
Barulah pada tahun 1992 setelah Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah berjalan cukup baik dimulailah menampung para santri yang mondok dengan program pendidikan formal MTs, Aliyah dan program Pontren sebanyak 17 orang santri perdana (tidak termasuk murid MTs dan MA), yang seluruh biaya '''nyantr'''nya ditanggung oleh Yayasan.
Pondok Pesantren Darussalam [[Sengkubang]] Sampai saat ini, sudah menampung sejumlah 700 – an santri yang datang dari seluruh Kabupaten dan Kota se Kalimantan barat, juga ada santri yang berasal dari negeri Kuching, [[Serawak]] [[Malaysia]] dan juga ada yang datang dari [[kepulauan Riau]] dengan latar belakang sosial ekonomi orang tua yang beragam, petani, pegawai negeri, pengusaha, nelayan, peternak dan lain sebagainya.Pondok Pesantren Darussalam (selanjutnya di baca resmi berdiri pada hari Sabtu, 25 Juli 1992 bertepatan 24 Muharram 1413 H, di resmikan oleh
Dan sejak berdirinya, Pondok Pesantren Darussalam [[Sengkubang]] dipimpin oleh KH. Tusirana Rasyid (alumnus Pondok Pesantren Wali Songo, Ngabar tahun 1975, dengan wakil kyai H. Yusdiansyah, S. Pd. MM (alumnus Pondok Modern Gontor, 1991) dan wakil kyai Muh. Raji, SHI (alumnus Pondok Pesantren Wali Songo, 1978), Kepala Madrasah Tsanawiyah, Drs. Ahmad Nasyarudin dan Kepala Madrasah Aliyah, H. Yusdiansyah, S. Pd. MM, Kepala TPA/TPQ Muhammad Yusuf, Kepala TK Farida Iriani dan Ka. Program Pontren Baharuddin, S.Ag. (alumnus ISID [[Institut Studi Islam Darussalam]] Gontor, 2001), dan dibantu oleh para sarjana pendidikan sesuai bidang dan disiplin ilmunya serta para pengasuh santri yang hidup bersama para santri selama 24 jam. Dari situlah, bahwa Pontren Darussalam Sengkubang dengan sistem yang sudah berjalan, tidak boleh ada vakum kegiatan untuk para santri, hingga seluruh waktu insya Allah terkontrol, terbimbing, terarah untuk kebaikan aktivitas demi masa depan para santri.
|