Takengon (kota): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: mengubah parameter nama di infobox kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Zaman Penjajahan Belanda: Penyesuaian redaksi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 82:
 
=== Zaman Penjajahan Belanda ===
mohonDi kezaman kepadaBelanda, editorwilayah sebaikAceh nyaTengah halamanyang inidimaksud diTakengon alihkansekarang keadalah kabupatensangat [[Acehkecil Tengah]]lokasinya. Dihal karenaini kandiarenakan takengon bukan kota otonom atau wilayah otonom. Takengon hanya terdiri dari 2 kelurahan yakni takengon timur dan takengon barat yang masuk ke kecamatan lut tawar Kabupaten Aceh Tengah.
 
Takengon juga pernah dijadikan sebagai onderafdeeling oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Sejak saat itu pula kota Takengon perlahan mulai maju. Infrastruktur seperti jalan raya, perumahan kolonial, pasar, sekolah dan yang lain mulai dibangun. Hal tersebut merupakan bagian dari politik Belanda agar bisa menguasai seluruh Tanah Gayo dan membuat hati masyarakat lunak.<ref>{{Cite journal|last=Iswanto|first=Sufandi|last2=Zulfan|first2=Zulfan|last3=Suryana|first3=Nina|date=2020-04-12|title=Gayo Highland Takengon from 1904 To 1942: A Historical Analysis of Coffee Plantations at the Era of Dutch Colonialism|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/21637|journal=Paramita: Historical Studies Journal|language=en|volume=30|issue=1|pages=69–82|doi=10.15294/paramita.v30i1.21637|issn=2407-5825}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Iswanto|first=S.|last2=Nurasiah|first2=N.|last3=Kesuma|first3=T.B.|date=2021|title=Dutch Colonial Infrastructure Development in Takengon|url=https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jscl/article/view/29880|journal=Jurnal Sejarah Citra Lekha|volume=6|issue=1|pages=15–25}}</ref>