Sejarah Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dermajoe (bicara | kontrib)
k Perbaiki kesalahan ketik
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dermajoe (bicara | kontrib)
Penambahan konten sejarah
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 445:
 
Raden Suramenggala (benggala) diutus untuk mengabdi ke Mataram dan disana menjadi punggawa dalem Sultan Ageng Hanyakrakusuma, selain Suramenggali juga bekerja sebagai pengemudi Andong pribadi Sultan Ageng Hanyakrakusuma.
 
 
Migrasi penduduk Mataram ke Dermayu terjadi ditahun 1628, mereka berasal dari [[Yogyakarta]], [[Surakarta]], [[Boyolali]], [[Kediri]] dan [[Sleman, Yogyakarta]]. Diantara dari penduduk tersebut, terdapat tokoh Raden Sulandhono yang menjadi guru besar Telik Sendi di Dermayu seperti lahirnya Tari Topeng Kelana Dermayu, yang mana tari topeng tersebut adalah Ciptaan Raden Sulandhono asal Mataram Islam.
Baris 488 ⟶ 487:
Dalam legenda Dermayu, bahwa Ki Misdra tertebas berkali-kali tubuhnya tetap kembali tersambung, akan tetapi kepala Ki Misdra ini tertebas oleh pedang Jaka Sembung dan kepalanya itu hanyut di sungai Cilet, sehingga tubuhnya tidak dapat tersambung kembali. Hingga militer dermayu berhasil merebut kembali desa-desa di dermayu yang diduduki VOC.
 
=== Wangsakerta (Masa Kertawijaya) ===
mengisi ilmu hitam gabungan rawa rontek dan pancasona didalam tubuhnya, sehingga tubuh yang tertebas atau terpotong dapat tersambung kembali.
 
Pada Idhul Fitri hari Jum'at 15 November 1678, Sultan Syama'un wafat ketika mengadiri sholat Idhul Fitri di Dadap. Tahta kepemerintahan di Kesultanan Dermayu digantikan oleh ponakannya yaitu Raden Kertawijaya putra dari Raden Suramenggala (Benggala), akan tetapi karena Sultan Syama'un lebih dahulu wafat sebelum menobatkan Raden Kertawijaya sebagai penerus Syah Sultan Dermayu ke VIII.
 
Raden Kertawijaya membutuhkan penobatan secara resmi untuk menjabat sebagai Sultan Dermayu, Raden Keristal anak dari Sultan Syama'un membawa Raden Kertawijaya ke Mataram untuk mendapatkan penobatan resmi dari Sultan Mataram dan Sultan Hamengkurat ke II menobatkan Raden Kertawijaya sebagai Sultan Kartawijaya atau Sultan Anom (sultan muda).
 
Raden Kertawijaya secara resmi menjadi Sultan Dermayu ke VIII tahun 1678 dan mengganti Dinasti Sapu Angin menjadi Dinasti Indrawijaya, oleh karena itu Raden Kertawijaya juga dikenal sebagai Sulthonul Syah Indrawijaya.
Dalam mitologi dermayu, bahwa Ilmu hitam rawa ronteknya saja membutuhkan air agar luka sayatannya dapat sembuh kembali, sedangakan ilmu hitam pancasona digunakan untuk hidup lebih lama.
 
Sultan Kertawijaya adalah tokoh pencipta naskah Wangsakerta, kata ''Wangsa'' berasal dari bahasa jawa dermayu yaitu kata ''Hwamsa'' yang artinya ''Masa'', sedangkat ''Kerta'' atau ''Karta'' merujuk pada Kertawijaya dan maksud dari ''Wangsakerta'' adalah ''Masa Kertawijaya'' atau ''Masa Kepemerintahan Kertawijaya''.
Dalam bentuk khodam rawa rontek berbentuk Jin yang tubuhnya terbalik seperti kelelawar dan oleh karenanya kata '''Rawa''' merujuk pada '''Lawa''' dalam bahasa jawa artinya Kelelawar, sedangakan kata Rontek merujuk pada kata Sowek dalam bahasa jawa artinya sobek . Jika diartinya maknya