Dewi Sekardadu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fathum00 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fathum00 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
Berbeda dari [[Babad Gresik]] menurut cerita dari masyarakat [[Kemantren]] menyebutkan bahwa Dewi Sekardadu mencari Syekh Maulana Ishaq kemudian menemukannya. Satu bulan setelahnya anak Dewi Sekardadu lahir kemudian diberi nama Raden Paku karena lahir di pantai Sepaku. Dewi Sekardadu memberitahukan niat raja yang hendak membunuh anaknya, kemudian Syekh Maulana Ishaq meminta petunjuk dari Allah. Petunjuk yang diberikan kepada Syekh Maulana Ishaq adalah memasukkan bayi itu ke dalam peti dan menghanyutkannya ke samudera. .<ref>{{cite web |url= http://digilib.uinsby.ac.id/5394/5/Bab%202.pdf|title=Riwayah Hidup Syekh Maulana Ishaq|language=id|access=2 September 2021}}</ref>
Cerita mengenai kehidupan Dewi Sekardadu tidak dapat dipisahkan dengan perjalanan Syekh Maulana Ishaq dan Sunan Giri. Kisah mereka saling terhubung satu sama lain.
 
=== Makam Dewi Sekardadu ===
Sejarah mengenai Dewi Sekardadu dan makamnya sebenarnya masih menjadi tanda tanya. Masyarakat di beberapa daerah di [[Jawa Timur]] saling mengklaim jika makam Beliau berada di daerahnya. Makam Dewi Sekardadu sendiri terdapat di [[Gresik]], [[Lamongan]] dan [[Sidoarjo]], tidak dapat diketahui dengan pasti karena masing-masing daerah memiliki cerita tersendiri. Menurut cerita yang berkembang di Gresik, makam Dewi Sekardadu berada di Blambangan yang saat ini bernama Banyuwangi tepatnya berada di sebuah bukit. Sunan Giri biasanya berziarah ke makam ibunya, di karenakan jarak Gresik dengan Banyuwangi jauh, Sunan Giri kemudian memohon kepada Allah agar bukit tempat makam Dewi Sekardadu dipindahkan ke kota dimana Sunan Giri mengajarkan Islam dan permohonan itu pun dikabulkan. Sehingga bukit itu muncul di sebelah selatan [[Pesantren (Giri Kedaton)]], maka dari itu dinamakanlah [[Desa Gunung Anyar]]. Lokasinya berada di Dusun Gunung Anyar, Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Kebomas Gresik.<ref>{{cite web |first=Dinas Pariwisata dan Budaya|last=Kabupaten Gresik|url=https://disparbud.gresikkab.go.id/2020/04/02/makam-dewi-sekardadu/|title=Makam Dewi Sekardadu|date=2 April 2020|language=id|access=7 Juli 2021}}</ref><ref>{{cite web |last=news|url=http://menaramadinah.com/18346/haul-nyai-dewi-sekardadu-ibu-kandung-sunan-giri-ke-588-th.html|title=Haul Nyai Dewi Sekardadu Ibu Kandung Sunan Giri ke 588 th|date=10 Januari 2020|language=id|access=7 Juli 2021}}</ref>
 
Menurut masyarakat [[Gondang]], Lamongan mereka meyakini bahwa Dewi Sekardadu dimakamkan di desanya. Masyarakat di sana menyebut Dewi Sekardadu dengan nama [[Mbok Rondo Gondang]], dimana memiliki arti [[ibu janda yang terusir]]. Hal itu di karenakan Dewi Sekardadu meninggalkan Blambangan karena diusir oleh Raja Menak Sembuyu dan tak ingin membiarkan bayinya ditenggelamkan di lautan.<ref>{{cite web |url= https://nawacitalib.com/2020/01/12/haul-nyai-dewi-sekardadu/|title=Haul Nyai Dewi Sekardadu|date=12 Januari2020|language=id|access=7 Juli 2021}}</ref><ref>{{cite web|last=news|url=https://www.kompasiana.com/mawan.sidarta/555967f8739773c87618ce9a/dimana-makam-ibunda-sunan-giri|title=Haul Nyai Dewi Sekardadu Ibu Kandung Sunan Giri ke 588 th|date=18 Mei 2015|language=id|access=7 Juli 2021}}</ref> Lokasi makam terletak di Jl Romggo Hadi No 8 Jaledriasri, Gendang Lor, Kabupaten Lamongan.
 
Sedangkan cerita yang berkembang di masyarakat [[Ketingan (Kepetingan)]], bahwa ketika mengetahui anaknya dibuang ke laut, Dewi Sekardadu menceburkan diri ke laut untuk mengejar anaknya akan tetapi tidak bisa dan meninggal. Jasad Dewi Sekardadu dibawa oleh segerombolan ikan keting dan didamparkan di tepi pantai yang kemudian dilihat oleh para nelayan. Kemudian dimakamkan secara terhormat oleh warga sekitar, tempat itu akhirnya dinamakan Ketingan atau Kepetingan. Lokasinya berada di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran Sidoarjo.
 
Sedangkan cerita yang berkembang di masyarakat. Lokasinya berada di Dusun Gebang, Desa Gisik Cemandi , Kecamatan Sedati Sidoarjo.
 
Beberapa pandangan tentang kematian Dewi Sekardadu.
 
Dalam buku [[Babad Tanah Jawa]], Dewi Sekardadu diceritakan meninggal pada saat setelah melahirkan puteranya. Sedangkan dalam buku [[Babad Blambangan]] karya [[Winarsih Partaningrat Arifin]] dituliskan bahwa Dewi Sekardau meninggal karena memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri di tangga istana daripada dianggap sebagai istri yang tidak setia pada suaminya.<ref>{{cite web |first=Muhammad|last=Islamiyah|url=http://digilib.uinsby.ac.id/10982/5/babii.pdf|title=Dusun |title= Ketingan dan Dusun Bluru Kidul |language=id|access=2 September 2021}}</ref>
 
== Referensi ==