Rastafari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''Rastafari''', '''Rastafarianisme''', atau '''gerakan Rastafari''' adalah sebuah agama yang berkembang di [[Jamaika]] pada dasawarsa 1930-an. Para peneliti agama menggolongkan agama Rastafari sebagai [[gerakan agama baru]] dan [[gerakan sosial]]. Tidak ada pimpinan pusat semacam [[paus (Gereja Katolik)|Paus]] atau [[Khalifah]] yang mengendalikan gerakan ini, dan terdapat keanekaragaman kepercayaan di antara para penganutnya (yang dikenal dengan sebutan Rastafari, Rastafarian, atau Rasta).
 
Kepercayaan kaum Rasta didasarkan pada suatu penafsiran terhadap [[Alkitab]]. Unsur utama dalam agama mereka adalah [[monoteisme]], atau kepercayaan kepada satu Tuhan yang disebut [[Yah]], yang diyakini ada di batin setiap orang. Kaum Rasta menganggap [[Haile Selassie]] ([[Kaisar Etiopia]] yang bertakhta dari 1930 hingga 1974) sebagai tokoh yang utama. Ada yang meyakini bahwa Haile Selassie adalah [[Yesus]] yang datang [[Kedatangan Kedua Kristus|untuk kedua kalinya di muka Bumi]] dan sebagai penjelmaan Yah, sementara ada pula Rasta yang percaya bahwa ia adalah seorang nabi yang mengakui bahwa Yah ada di batin setiap orang. Rastafari adalah agama yang [[afrosentrisme|Afrosentris]] dan memusatkan perhatiannya pada [[diaspora Afrika]]. Penganut agama ini percaya bahwa kelompok diaspora ini ditindas di masyarakat Barat yang disebut "Babilonia". Banyak Rasta yang menginginkan agar diaspora Afrika pulang ke Benua Afrika yang mereka anggap sebagai [[Tanah Terjanji]] atau "Sion". Beberapa penganut Rastafari bahkan sampai mengemban ideologi [[supremasi kulit hitam]]. Kaum Rasta menyebut praktik keagamaan mereka dengan sebutan "[[livity (konsep spiritual)|livity]]". Pertemuan komunal umat Rasta dikenal dengan julukan "groundations" dan dimeriahkan dengan musik, puji-pujian, pembahasan, dan pengisapan [[ganja]]. Kegiatan megisap ganja dianggap sebagai [[sakramen]] yang berkhasiat. Kaum Rasta juga menegaskan pentingnya hidup "secara alami" dengan mengikuti pola makan [[ital]], menggulung rambut mereka menjadi [[gimbal]], dan menjalani peran gender [[patriarki|patriarkal]].
 
Gerakan Rastafari bermula dari masyarakat [[Afro-Jamaika]] yang miskin dan tertindas di [[Koloni Jamaika|Jamaika]] pada dasawarsa 1930-an. Ideologi Afrosentrisnya dianggap sebagai reaksi terhadap budaya penjajahan Britania Raya pada saat itu. Gerakan ini dipengaruhi oleh [[gerakan Etiopia|Etiopianisme]] dan [[gerakan kembali ke Afrika]] yang didukung oleh tokoh-tokoh [[nasionalisme kulit hitam]] seperti [[Marcus Garvey]]. Gerakan ini semakin berkembang setelah beberapa pendeta [[Kristen Protestan]], terutama [[Leonard Howell]], menyatakan bahwa pemahkotaan Haile Selassie sebagai Kaisar Etiopia pada 1930 memenuhi salah satu nubuat Alkitab. Pada dasawarsa 1950-an, pandangan [[kontrabudaya]] Rastafari telah membuat gerakan ini berselisih dengan kelompok masyarakat Jamaika lainnya dan bahkan bentrok dengan aparat keamanan. Pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an, agama ini semakin dihormati di Jamaika dan juga semakin dikenal di luar negeri berkat melejitnya musisi-musisi [[reggae]] yang terinspirasi oleh Rasta, khususnya [[Bob Marley]]. Antusiasme terhadap agama Rastafari mulai sirna pada dasawarsa 1980-an setelah kematian Haile Selassie dan Bob Marley, tetapi pergerakan ini masih terus bertahan dan penganutnya dapat ditemui di berbagai belahan dunia.