Majalah Tempo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgx (bicara | kontrib)
k Suntingan 202.150.132.130 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgx
Baris 18:
|issn = 0126-4273
}}
'''Majalah Tempo''' adalah [[majalah]] berita mingguan Indonesia yang umumnya meliput [[berita]] dan [[politik]]. Edisi pertama Tempo diterbitkan pada Maret [[1971]]tanpa tahunyang danmerupakan tanggal.majalah Diterbitkanpertama olehyang kerjasamatidak pemerintahmemiliki daerah DKI Jaya diwakili oleh PT Pembangunan Jayaafiliasi dengan [[Goenawan Mohamadpemerintah]] serta awak Harian Ekspres yang eksodus karena perselisihan di dalam tubuh PWI, sebagai organisasi satu-satunya profesi kejurnalistikan.
 
Tempo selalu disalahartikan sebagai majalah yang bercorak perjuangan bagi rakyat kecil. Padahal menurut [[Goenawan Mohamad]] dalam [[Wars Within]] karya Janet Steele:
 
“Saya tidak pernah bilang harus membela mereka yang lemah.”
 
Meskipun majalah ini mengangkat banyak pernik kehidupan orang kecil, berimbang dengan pemberitaan seputar demokrasi di Indonesia. Sejatinya majalah ini sejenis dengan majalah di luar negeri seperti [[Times Magazine]], atau [[New Republik]], [[Reader Diggest]], format Tempo ditujukan untuk kelas menengah. Bahasanya unik dan hanya dipahami oleh pembaca yang senang dengan guyon dan anekdot cerdas. Kepentingan Demokrasi begitu mengemuka dalam setiap pemberitaan Tempo. Hal macam inilah yang memperjelas 'perjuangan' Tempo yang 'habis-habisan' pasca bredel 1994.
 
Majalah ini pernah dilarang oleh pemerintah pada tahun [[1982]] dan [[21 Juni]] [[1994]] dan kembali beredar pada [[6 Oktober]] [[1998]]. Tempo juga menerbitkan majalah dalam [[bahasa Inggris]] sejak [[12 September]] [[2000]] yang bernama '''Tempo Magazine''' dan pada [[2 April]] [[2001]] Tempo juga menerbitkan '''[[Koran Tempo]]'''.
 
Pelarangan terbit majalah Tempo pada 1994 (bersama dengan majalahTabloid [[Editor (tabloid)]] dan Tabloid [[Detik (tabloid)]]), penyebabnyatidak simpangpernah siur,jelas dari penadpat bahwa paraa media di atas merupakan tumbal dari pertarungan para jenderal hijau dan merah putihpenyebabnya. Tapi banyak orang yakin bahwa Menteri Penerangan saat itu, [[Harmoko]], mencabut [[Surat Izin Usaha Penerbitan Pers]] (SIUPP) Tempo karena laporan majalah ini tentang impor kapal perang dari Jerman. Laporan ini dianggap membahayakan "stabilitas negara". Laporan utama membahas keberatan pihak militer terhadap impor oleh Menristek BJ [[Habibie]]. Sekompok wartawan yang kecewa pada sikap [[Persatuan Wartawan Indonesia]] (PWI) yang menyetujui pembreidelan Tempo, Editor, dan Detik, kemudian mendirikan [[Aliansi Jurnalis Indonesia]].
 
==Buku==