Soegoro Atmoprasodjo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 5:
Menurut [[Suyatno Hadinoto]] dalam ''Api Perjuangan Pembebasan Irian Barat'', Soegoro kemudian membentuk gerakan bawah tanah untuk menentang pemerintah Belanda. Gerakan tersebut bernama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederland).
==Pemberontakan pertama di Papua==
Soegoro merencanakan pemberontakan dengan melibatkan siswa sekolahnya dan penduduk di kota Nica (Kampung Harapn) dan anggota batalion Papua antara lain Corinus Krey, [[Marcus Kaisiepo]], [[Lukas Rumkorem]], [[Lisias Rumbiak]], [[Frans Kaisiepo]], dan dua orang asal Sumatera, yaitu [[Sutan Hamid Siregar]] dan [[Aran Panjaitan]], keduanya dikenal dengan gelar Panggoncang Alam. Soegoro juga mengajak eks tentara [[Heiho]] yang kebanyakan berasal dari [[Sumatera]] dan [[Jawa]].
Menurut Suyatno, pemberontakan akan dilancarkan pada 31 Agustus 1945. Sedangkan Bernarda Meteray menyebut Soegoro baru menyampaikan rencana perlawanannya pada 15 dan 16 Agustus 1945<ref name="Sitompul 2015"/> untuk dilaksanakan 15-16 Desember 1945.<ref name="Sitompul 2019">{{cite web | last=Sitompul | first=Oleh Martin | title=Bunuh Diri Kelas Soegoro Atmoprasodjo | website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia | date=2019-11-30 | url=https://historia.id/politik/articles/bunuh-diri-kelas-soegoro-atmoprasodjo-vXldR | language=id | access-date=2022-12-28}}</ref> Lain lagi tim Dekdikbud dalam ''Biografi Pahlawan Nasional Marthin Indey dan Silas Papare'', menyebut pemberontakan dilaksanakan 25 Desember 1945. Namun pemberontakan yang dilancarkan pada bulan Desember 1945 yang dipimpin Soegoro dengan mantan Diguli [[Willem Nottan|Nottan]] dan [[Aran Pandjaitan|Aron Pandjaitan]]. Menurut van Eechoed saat itu sedang dilaksanakan perayaan oleh para orang eropa. Rencana pemberontakan itu keburu terendus pemerintah Belanda. Sekira 250 eks Heiho ditahan menggunakn pasukan yang didatangkan dari [[Rabaul]]. JPK van Eechoed menangkap semua orang Jawa (dan Sumatra) di area Hollandia, kecuali beberapa yang ia benar-benar percayakan, seperti Soegoro. Namun Soegoro akhirnya ditangkap pula bulan Februari 1946 dan dipenjarakan di Hollandia ([[Jayapura]]). [[Silas Papare]] yang ditangkap dan diasingkan ke Serui akibat keterlibatannya di pemberontakan ini, akibatnya [[Frans Kaisiepo]] yang dipilih untuk dikirim oleh pemerintah Belanda pada [[Konferensi Malino]].{{sfn|Lumintang et al.|1997|pp=32}}{{sfn|Lumintang et al.|1997|pp=38}}{{sfn|Lumintang et al.|1997|pp=74|loc=Ada kesalahan pencetakan, karena pemberontakan terjadi pada hari 25 December 1945 seperti di paragraf sebelumnya}}
==Pemberontakan kedua di Papua==
Pada 9 Juli 1946, sebelum pergi menuju Konferensi Malino, [[Frans Kaisiepo|Kaisiepo]] bersama [[Corinus Krey]] bertemu dengan Soegoro di penjara Abepura yang difasilitasi [[Elly Uyo]] dan Johan Aer, dimana mereka setuju akan penggunaan nama Irian.<ref name="Kemdikbud 1983 p.72-73">{{Cite web|last1=Patiara|first1=John|last2=Renwarin|first2=Herman|last3=Soedharto|first3=Bondan|last4=Palangan|first4=M.|date=1983|title=Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/14100/1/Sejarah%20perlawanan%20terhadap%20imperialisme%20dan%20kolonialisme%20di%20daerah%20irian%20jaya.PDF|website=Kemdikbud|pages=72–73| access-date=2021-11-03}}</ref> Dari penjara, Soegoro kembali merencanakan dua kali pemberontakan dari dalam penjara yang pertama pada Juli 1946 saat [[Konferensi Malino]] dipimpin oleh Panggoncang Alam asal Minangkabau untuk membebaskan Soegoro yang melibatkan [[Marthen Indey]], [[Corinus Krey]], [[Bastian Tauran]], dan orang-orang Papua dari sekolah Soegoro, sebelas orang [[Ambon]] yang bekerja sebagai tukang reparasi, tentara KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda), anggota batalion Papua milik van Eechoed, dan 30 pemuda Papua yang berasal dari sekitar [[Danau Sentani]].<ref name="Sitompul 2015"/><ref name="Chauvel 2009 pp. 165-187"/>
==Pemberontakan ketiga di Papua==
==Usaha Soegoro diluar Papua==
Pada 5 April 1947, Soegoro yang dihukum 14 tahun dan [[Willem Nottan]] asal [[Kota Tual|Tual]], [[Kepulauan Kei]] yang dihukum sepuluh tahun, serta lima tahanan lainnya, berhasil melarikan diri dari penjara Tanah Merah, [[Merauke]], menuju [[Papua Nugini]], lalu ke [[Australia]].<ref name="Sitompul 2015"/>
|