Tulude: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
salah satu dari banyaknya mahasiswa di Institut Agama Kristen Negeri Manado, melakukan penelitian Skripsi mengenai adat Tulude di Sangihe |
||
Baris 33:
Upacara diawali dengan Sasake Pato yaitu melambangkan beberapa petinggi (pejabat pemerintah, tokoh adat) menaiki perahu, memimpin perahu yang meluncur dengan berani. Meluncur ditengah lautan yang terombang-ambing gelombang, dan harus mengemudikannya dengan baik, lurus tak berbelok, menuju pantai bahagia. Kemudian petinggi tersebut turun dari perahu yang disertai sorak sorai, berjalan diiringi bunyi-bunyian tambur dan tagonggong. Pada puncak upacara Tulude akan dipersembahkan kue Tamo yang terbuat dari dodol berhiaskan cabe, udang, serta aneka hiasan lainnya dan berbentuk kerucut. Dengan diiringi tarian dari tetua adat, serta ucapan-ucapan syukur perlahan-lahan Tamo dihantarkan ke hadapan para petinggi Sangihe. Lalu dibacakanlah doa-doa untuk kebaikan dalam bahasa Sangihe. Dan perlahan Tamo tersebut di potong.<ref name=":1" />
Salah satu dari banyaknya mahasiswa di Institut Agama Kristen Negeri Manado mengangkat Judul Skripsi mengenai Adat Tulude di Sangihe. Dalam Skripsi tersebut mereka tidak hanya berpatokan pada referensi sumber buku yang ada, melainkan secara nyata mereka juga melakukan observasi secara langsung dalam pelaksanaan Tulude.<ref>Mahasiswa IAKN Manado_Penelitian Skripsi</ref>
== Referensi ==
<references />
|