Bahasa Jawa Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 23:
 
== Sejarah ==
 
Pada asal usul lahirnya suku jawa lama telah dimulai sejak jaman neolitikum 2000 SM, sampai zaman 500 SM<ref>{{Cite web|last=|title=mengetahui asal usul lahirnya suku jawa|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/04/07/mengetahui-asal-usul-lahirnya-suku-jawa/|access-date=2020-4-7}}</ref> dan pada abad ke-1 sampai ke- 6, suku jawa mengembangkan peradabannya yang dikenal dengan nama [[Yawadwipa|Jawa Dwipa]] yang meliputi [[Indramayu]], [[Cirebon]], [[Brebes]], [[Tegal]], [[Pemalang]], [[Bumiayu]], [[Banyumas]], [[Cilacap]], [[Purbalingga]], [[Banjarnegara]], [[Kebumen]], [[Kedu]], [[Kulonprogo]] dan [[Purwodadi]]<ref>{{Cite web|last=|title=Bahasa Jawa Ngapak|url=https://m.merdeka.com/histori/menguak-jejak-kerajaan-galuh-purba-di-tanah-jawa.html/|access-date=
2021-11-24}}</ref>.
 
Pada jawa dwipa atau ''yavadvip(a)'' (''dwipa'' berarti "pulau", dan ''yava'' berarti "jelai" atau juga "biji-bijian"). <ref name="Raffles, Thomas E. 1965. Page 3"/><ref>[http://veda.wikidot.com/malay-words-sanskrit-origin Malay Words of Sanskrit Origin]</ref> Biji-bijian ini merupakan [[jewawut]] (''Setaria italica'') atau [[padi]], yang telah banyak ditemukan di pulau jawa sebelum masuknya pengaruh dari India dan bisa dikatakan, bahwa pulau ini memiliki banyak nama sebelumnya, termasuk kemungkinan berasal dari kata ''jaú'' yang berarti "jauh"<ref name="Raffles, Thomas E. 1965. Page 3">Raffles, Thomas E.: "The History of Java". Oxford University Press, 1965 . Page 3</ref>. Dari peradaban lama seperti Budaya agraris pertanian padi Jawa Dwipa yang masih bertahan di Indramayu sebagai lumbung padi<ref>{{Cite web|last=|title=Produksi padi Indramayu|url=https://matapantura.republika.co.id/posts/171699/indramayu-raih-penghargaan-dari-mentan-capai-produksi-padi-tertinggi-di-indonesia#:~:text=Dalam%20Kepmentan%20RI%20itu%20tercatat,2021%20mencapai%201.319.624%20Ton./|access-date=2022-8-14}}</ref>.
 
Pada peradaban jawa lama penduduknya menggunakan [[Bahasa Jawa Banyumasan|Bahasa Ngapak]] yang digunakan oleh masyarakat Indramayu, Cirebon, Brebes, Bumiayu, Tegal, Pemalang, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Cilacap, Kedu, Kulonprogo dan Purwodadi <ref>{{Cite web|last=|title=Jawa Dwipa|url=https://www.rmoljawatengah.id/galuh-purba-kerajaan-tertua-di-jawa-ada-di-purbalingga-ini-jawabannya/|access-date=2022-3-28}}</ref>.
 
Dalam hal Bahasa Jawa Indramayu ini tergolong sama dengan [[Bahasa Jawa Banyumasan]], hal itu dapat dibuktikan dengan beberapa naskah kuno yang ditemukan dari berbagai plosok di Indramayu masih menggunakan aksara jawa kuno yang berhasil diterjemahkan oleh Ki Tarka Sutarharja <ref>{{Cite web|last=|title=Ki Tarka Sutarharja|url=http://www.manassa.id/2018/04/ki-tarka-sutaraharja-penerjemah-naskah.html?m=1/|access-date=2018-4}}</ref>.
 
Perbedaan yang mencolok dari kebudayaan masyarakat [[Indramayu]] dengan kebudayaan masyarakat [[Jawa Barat]] pada umumnya terdapat pada bahasa yang digunakan.<ref name="dasuki-1977>{{cite book|author1=Dasuki, H. A.|author2=Sardjono, J. P.|author3=Sumardjo|author4=Djamara|title=Sejarah Indramayu|year=1977|publisher=Pemerintah Kabupaten Derah Tingkat II Indramayu|location=Indramayu|pages=359}}</ref> Sebagian besar masyarakat Indramayu menggunakan bahasa Jawa Indramayu sebagai bahasa daerahnya meskipun di beberapa [[kecamatan]] seperti [[Lelea, Indramayu|Kecamatan Lelea]] dan [[Kandanghaur, Indramayu|Kecamatan Kandanghaur]] ada juga yang menggunakan [[bahasa Sunda]].