Waskita Karya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k Sejarah: perbaikan tata bahasa
Baris 33:
 
== Sejarah ==
Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama '''NV Volker Aannemings Maatschappij''', sebagai cabang dari sebuah perusahaan yang kini menjadi [[VolkerWessels]]. Pada tahun 1958, perusahaan tersebutini resmi diambil alih oleh Pemerintahpemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960, [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga]] mengubah nama perusahaan tersebutini menjadi '''Perusahaan Bangunan Waskita Karya'''. Pada tanggal 1 Januari 1961, Waskitaperusahaan Karyaini resmi di[[nasionalisasi]] oleh Pemerintah Indonesiapemerintah dan ditetapkan menjadi sebuah [[perusahaan negara]] (PN).<ref name="pn">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/63319/pp%20no%20062%20%20tahun%201961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 62 tahun 1961|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=4 Oktober 2021}}</ref> Pada tahun 1973, status Waskitaperusahaan Karyaini resmi diubah menjadi [[persero]]. Pada dekade 1980-an, perusahaan ini berhasil membangun [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] dan [[Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy]]. Sementara pada dekade 1990-an, perusahaan ini berhasil membangun [[Wisma 46]] (gedung tertinggi di Indonesia saat diresmikan), Menara Kembar Bank Indonesia, dan [[Plaza Mandiri]].
 
Sebagai bagian dari upaya untuk me[[restrukturisasi]] perusahaan ini, Pemerintahpemerintah Indonesia sempat menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Perusahaan Pengelola Aset]] mulai tahun 2010 hingga tahun 2012.<ref name="restru1">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/16959/PP%2049%20Tahun%202010.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 49 tahun 2010|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=4 Oktober 2021}}</ref><ref name="restru2">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/173606/PP0982012.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 98 tahun 2012|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=4 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2014, perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha, antara lain PT [[Waskita Toll Road]], PT [[Waskita Beton Precast]], dan PT [[Waskita Karya Realty]] masing-masing untuk berbisnis di bidang pengelolaan jalan tol, pencetakan beton, dan pengembangan properti. Pada bulan September 2016, Waskita Beton Precast resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2016 juga, perusahaan ini mendirikan anakPT usahaWaskita baruKarya yangEnergi diberiuntuk namaberbisnis Waskitadi Karyabidang Energipembangkitan listrik. Pada tahun 2017, Waskita Toll Road telah memegang hak konsesi atas 18 ruas jalan tol dengan total panjang 997&nbsp;km di Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk meningkatkan modalnya, Waskita Toll Road juga menjalin kemitraan strategis dengan [[Sarana Multi Infrastruktur]] dan [[Taspen]], sehingga mendapat tambahan modal senilai Rp 3,5 triliun.
 
Pada tahun tahun 2018, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni jalan tol ruas [[Jalan Tol Pejagan-Pemalang|Pejagan-Pemalang]], [[Jalan Tol Pemalang-Batang|Pemalang-Batang]], [[Jalan Tol Batang-Semarang|Batang-Semarang]], [[Jalan Tol Salatiga-Kartasura|Salatiga-Kartasura]], [[Jalan Tol Solo-Ngawi|Solo-Ngawi]], dan [[Jalan Tol Ngawi-Kertosono|Ngawi-Kertosono]]; [[LRT Palembang]]; gedung terminal baru [[Bandar Udara Internasional Ahmad Yani]]; [[Lin Soekarno-Hatta (KAI Bandara)|jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta]]; dan Bendungan Raknamo. Pada tahun 2019, Waskita Karya Energi mengubah namanya menjadi [[Waskita Karya Infrastruktur]]. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga berhasil men[[divestasi]] dua ruas jalan tol, yakni Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Hingga tahun 2020, perusahaan ini berhasil membangun 19 ruas jalan tol dengan total panjang 1.087&nbsp;km. Selain di Indonesia, perusahaan ini juga pernah dan sedang mengerjakan sejumlah proyek di [[Uni Emirat Arab]], [[Arab Saudi]], [[Timor Leste]], dan [[Malaysia]].<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.waskita.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan/|title=Profil Perusahaan|publisher=Waskita Karya (Persero)|language=id|access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
 
== Proyek besar ==