Abu Abdillah Al-Qalanisi dan Seekor Gajah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 3:
== Narasi ==
Dalam sebuah perjalanan [[Abu Abdillah Al-Qalanisi]] dengan mengendarai [[perahu]], tiba-tiba angin kencang menggoncangkan perahu yang ditumpanginya. Seluruh penumpang berdoa dengan khusyuk demi keselamatan mereka dan mereka mengucapkan sebuah nazar.<ref>
Para penumpang berkata kepada Abu Abdillah, “Masing-masing kami telah berjanji kepada Allah dan bernazar agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kami. Maka hendaknya kamu juga bernazar dan bersumpah kepada Allah.” Dia menjawab, “Aku ini orang yang tidak peduli dengan dunia, aku tidak perlu bernazar.”<ref>
Tetapi mereka memaksaku. Lalu aku bersumpah, “Demi Allah, sekiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkanku dari musibah yang menimpaku maka aku tidak akan makan daging gajah.”<ref>[http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatkisah&id=123 Artikel Kisah Islami: ABU ABDILLAH AL-QALANISI Dan Seekor Gajah (Rabu, 14 Maret 2007)]
Baris 11:
Mereka bertanya, “Apakah boleh bernazar seperti itu? Apakah ada orang yang mau makan daging gajah?” Aku menjawab, “Itulah pilihanku, semoga Allah memberi ganjaran atas lisanku yang mengucapkan kata-kata itu.”<nowiki><ref></nowiki>[https://dakwah.kamikamu.co.id/kisah-al-qalanisi-selamat-dari-amukan-gajah-berkat-menepati-nadzar/ Kisah Al-Qalanisi Selamat Dari Amukan Gajah Berkat Menepati Nadzar]</ref>
Benar, tidak lama kemudian kapal itu pecah. Para penumpang terdampar di sebuah pantai. Berhari-hari kami berada di pantai tersebut tanpa makan sesuatu pun.<ref>
Ketika kami sedang duduk beristirahat, ada anak gajah lewat di depan kami. Mereka menangkap anak gajah tersebut, menyembelih lalu memakannya. Mereka menawariku makan seperti mereka. Aku menjawab, “Aku telah bernazar dan bersumpah kepada Allah untuk tidak makan daging gajah.”<ref>[https://www.muliarabbani.com/abu-abdillah-al-qalanisi-dan-seekor-gajah/ Abu Abdillah Al-Qalanisi & Seekor Gajah]</ref>
Mereka mengajukan alasan, bahwa aku dalam keadaan terpaksa, sehingga dibolehkan untuk membatalkannya. Aku menolak alasan mereka, aku tetap memenuhi sumpahku. Setelah makan, mereka merasa kenyang lalu tidur.
Pada saat mereka tidur, induk gajah datang mencari anaknya, ia berjalanan mengikuti jejak anaknya sambil mengendus-endus. Hingga akhirnya ia menemukan potongan tulang anaknya.<ref>
Induk gajah itu pun sampai di tempat perisitirahatan kami. Aku memperhatikannya. Satu demi satu orang dia ciumi. Setiap kali ia mencium bau daging anaknya pada orang itu, maka orang itu diinjak dengan kaki atau tangannya sampai mati. Kini mereka semua telah mati.
|