Kebijakan privasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Baris 16:
 
== Kritikan ==
Banyak kritikus menyerang keefektifan dan legitimasi kebijakan privasi yang ditemukan di Internet. Ada kekhawatiran tentang efektivitas kebijakan privasi yang diatur industri. Misalnya, laporan FTC 2000 tentang Privasi Daring: Praktik Informasi yang Adil di Pasar Elektronik menemukan bahwa meskipun sebagian besar situs web yang disurvei memiliki beberapa cara pengungkapan privasi, sebagian besar tidak memenuhi standar yang ditetapkan dalam Prinsip FTC. Selain itu, banyak organisasi memiliki hak tersurat untuk mengubah ketentuan kebijakan mereka secara sepihak. Pada bulan Juni 2009 situs web [[Electronic Frontier Foundation|EFF]] TOSback mulai melacak perubahan tersebut pada 56 layanan internet populer, termasuk memantau kebijakan privasi [[Amazon (perusahaan)|Amazon]], [[Google]] dan [[Facebook]] .<ref>Millis, Elinor, "EFF tracking policy changes at Google, Facebook and others," Cnet Digital News, June 2009. [http://news.cnet.com/8301-1023_3-10257818-93.html Cnet.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131023021237/http://news.cnet.com/8301-1023_3-10257818-93.html |date=2013-10-23 }}</ref>
 
Ada juga pertanyaan tentang apakah konsumen memahami kebijakan privasi dan apakah mereka membantu konsumen membuat keputusan yang lebih tepat. Sebuah laporan tahun 2002 dari [[Laboratorium Teknologi Persuasif Stanford|Stanford Persuasive Technology Lab]] menyatakan bahwa desain visual situs web memiliki pengaruh yang lebih besar daripada kebijakan privasi situs web ketika konsumen menilai kredibilitas situs web tersebut.<ref>Fogg, B. J. "How Do People Evaluate a Web Site's Credibility? (abstract)" BJ, Stanford Persuasive Technology Lab, November 2002, [http://www.consumerwebwatch.org/dynamic/web-credibility-reports-evaluate-abstract.cfm Consumerwebwatch.org.] Stanford Web Credibility Project found at [http://credibility.stanford.edu/resources.html Stanford.edu.]</ref> Sebuah studi tahun 2007 oleh [[Universitas Carnegie Mellon]] mengklaim "ketika tidak disajikan dengan informasi privasi yang menonjol ..." konsumen "... cenderung melakukan pembelian dari vendor dengan harga terendah, terlepas dari kebijakan privasi situs itu".<ref>Acquisti, Alessandro and Janice Tsai, Serge Egelman, Lorrie Cranor, "The Effect of Online Privacy Information on Purchasing Behavior: An Experimental Study" Carnegie Mellon University, 2007. [http://weis2007.econinfosec.org/papers/57.pdf Econinfosec.org]</ref> Namun, studi yang sama juga menunjukkan bahwa ketika informasi tentang praktik privasi disajikan dengan jelas, konsumen lebih memilih pengecer yang melindungi privasi mereka dengan lebih baik dan beberapa bersedia "membayar mahal untuk membeli dari situs web yang lebih melindungi privasi". Lebih lanjut, sebuah studi tahun 2007 di [[Universitas California, Berkeley|University of California, Berkeley]] menemukan bahwa "75% konsumen berpikir selama sebuah situs memiliki kebijakan privasi, itu berarti situs tersebut tidak akan berbagi data dengan pihak ketiga," mengacaukan keberadaan kebijakan privasi dengan perlindungan privasi ekstensif.