Revisi per 10 Januari 2023 22.52 sunting Aliah Hasan (bicara \| kontrib) 890 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 10 Januari 2023 22.59 sunting balikkan Aliah Hasan (bicara \| kontrib) 890 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Revisi selanjutnya →
Baris 37: berdasarkan Surat Keputusan Pendirian Universitas Nomor : 606/E/O/2014 tertanggal 17 Oktober 2014, tentang izin pendirian Universitas Halim Sanusi di Kota Bandung oleh Perkumpulan Persatuan Ummat Islam. Surat pendirian ini kemudian ditindak lanjuti dengan Keputusan Majelis Syura PUI tanggal 26 Ramadhan 1437 H/1 Juli 2016 nomor : 07/SK/MS/2016 tentang pembentukan Badan Pembina Harian Perguruan Tinggi dan Pendirian Universitas Halim Sanusi PUI.<ref>{{Citeweb\|title=Universitas Halim Sanusi Bandung \|url=https://edunitas.com/educampus/detail/UHS-Bandung/604e3a20ba9c4/604e3cf619ad4/612228859a615 \|via=Edunitas \|language=Indonesia\|date=2023\|access-date=9 Januari 2023}}</ref> Nama Universitas Halim Sanusi Bandung berasal dari dua tokoh nasional, yaitu KHK.H. [[Abdul Halim dari Majalengka\| Abdul Halim]] dan KHK.H. [[Ahmad Sanusi]].<ref>{{Citeweb\|title=PUI resmikan Universitas Halim Sanusi \|url=https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01266194/pui-resmikan-universitas-halim-sanusi-382915 \|author=Sarnapi \|via=Pikiran Rakyat \|language=Indonesia\|date=23 Oktober 2016\|access-date=9 Januari 2023}}</ref> KHK.H. Abdul Halim adalah pendiri dan ketua Perikatan Oemat Islam (POI) di Majalengka. Sedangkan KHK.H. Ahmad Sanusi dulunya adalah ketua Persatoean Oemmat Islam Indonesia (POII) di Sukabumi. Pada tahun 1952, gabungan POI dan POII ini menjadi Persatuan Ummat Islam (PUI). KHK.H. Abdul Halim dan KHK.H. Ahmad Sanusi dianugrahi Bintang Mahaputra dan gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Republik Indonesia atas jasa-jasanya. ==Program Studi==

Universitas Halim Sanusi Bandung: Perbedaan antara revisi