Munafik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 1 suntingan by Wahaidylan (bicara): -> promosi blog WP:SPAM/iklan (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
menambahkan sub judul referensi
Baris 80:
 
Kemudian ada hadits lain yang menjelaskan bahwa berdebat hingga melampaui batas termasuk dalam kategori munafik.<ref>Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin ‘Uqbah berkata: telah menceritakan kepada kami Sofyan dari al-‘Amsy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin Amr ra. berkata Rasulullah saw. bersabda: ada empat perkara yang barangsiapa (empat perkara ini) terdapat pada dirinya secara lengkap, maka dia itulah orang munafik yang sesungguhnya, dan barangsiapa yang terdapat padanya satu perkara sifat saja, maka ia termasuk munafik juga, hingga ditinggalkan sifat yang satu ini. (empat perkara itu) ialah: (1) apabila ia dipercaya ia berkhianat, (2) apabila berkata ia berdusta, (3) apabila berjanji ia ingkar, (4) apabila berdebat ia melampaui batas (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan al-Nasa’i).</ref>
 
== Perumpamaan ==
Allah memberikan perumpamaan atas orang-orang munafik di dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Dalam [[Surah An-Naml]] Ayat 34, Allah mengumpakan orang munafik dengan raja-raja yang menaklukkan sebuah negeri hanya untuk membinasakannya. Kemudian pada [[Surah Al-Anfal]] Ayat 19, Allah mengumpakan orang-orang munafik sebagai peminta keputusan yang sebenarnya sudah ada. Kemudian pada ayat ke-12 dalam [[Surah Al-Hujurat]], Allah mengumpakan mereka sebagai orang yang suka memakan [[daging]] dari mayat saudaranya sendiri.<ref>{{Cite book|last=Sirin|first=Muhammad Ibnu|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Tafsir_Mimpi_Menurut_Al_Qur_an_dan_as_Su/i2iBEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Tafsir Mimpi menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah|location=Depok|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-563-1|pages=3|translator-last=Syihabuddin dan Sopian, A.|url-status=live}}</ref>
 
== Tingkat bahaya ==