Ahmad Yani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib) k Perbaikan tata bahasa |
Rintojiang (bicara | kontrib) k Perbaikan tata bahasa penerjemahan buruk. |
||
Baris 45:
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Kemerdekaan]] Indonesia, Yani bergabung dengan tentara republik yang baru terbentuk untuk berjuang melawan Belanda yang membonceng sekutu. Selama bulan-bulan pertama setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi Kemerdekaan]], Yani memimpin batalion tentara dan menang dalam pertempuran melawan tentara [[Britania Raya|Inggris]] di Magelang. Yani kemudian juga mempertahankan Magelang dari tentara Belanda dan mendapat julukan "Juruselamat Magelang". Pencapaian yang juga menonjol dari karier Yani di masa ini adalah serangkaian serangan gerilya yang digencarkan pada awal tahun 1949 untuk mengalihkan perhatian tentara Belanda, sementara [[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengkubuwono IX]] dan Letnan Kolonel [[Soeharto]] mempersiapkan rencana [[Serangan Umum 1 Maret 1949]] di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]].
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda tahun 1949, Yani pindah ke [[Kota Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]]. Pada tahun 1952, ia mendapatkan tugas untuk memadamkan pemberontakan [[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]]/[[Tentara Islam Indonesia]] (DI/TII) yang ingin mendirikan negara agama berdasarkan syariat Islam di Indonesia. Untuk menghadapi DI/TII, Yani membentuk pasukan khusus
Pada Desember 1955, Yani berangkat ke [[Amerika Serikat]] untuk belajar di Komando dan Staf Umum College, Fort Leavenworth, Kansas. Kembali pada tahun 1956, Yani dipindahkan ke Markas Besar Angkatan Darat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] di mana ia menjadi anggota staf Umum untuk [[Abdul Haris Nasution]]. Di Markas Besar Angkatan Darat, Yani menjabat sebagai Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat sebelum menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat untuk Organisasi dan Kepegawaian.
|