Bahasa Isyarat Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Pembatalan |
||
Baris 22:
== Ragam ==
Survei kilat bahasa isyarat di beberapa provinsi dan kabupaten kota Indonesia yang dilakukan oleh Hope Hurlbut (2014) menghasilkan gambaran hubungan leksikal yang tidak begitu jelas antarragam BISINDO di tiap provinsi maupun kabupaten dan kota. Namun, ketika ragam dari pulau yang sama dibandingkan, tingkat kesamaan leksikal yang dihasilkan lebih tinggi, dan Hurlbut menyimpulkan bahwa BISINDO merupakan satu bahasa.{{sfn|Hurlbut|2014|p=14}} Sementara, perbandingan leksikal antara ragam bahasa isyarat yang digunakan di [[Jakarta]] dan [[Yogyakarta]] yang dilakukan oleh beberapa penulis menyimpulkan bahwa keduanya merupakan bahasa yang berbeda, sebab keduanya hanya memiliki sekitar 65% kesamaan dalam leksikonnya.<ref>Silva Tenrisara Pertiwi Isma, 2012, "Signing Varieties in Jakarta and Yogyakarta"[http://www.cuhk.edu.hk/lin/new/doc/ma_papers/macla/Silva_2011-12.pdf] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140113202316/http://www.cuhk.edu.hk/lin/new/doc/ma_papers/macla/Silva_2011-12.pdf |date=2014-01-13 }}</ref>{{sfn|Palfreyman|2015|p=19}}
Di sisi lain, Palfreyman mengkritisi penggunaan metode leksikostatistik untuk menggolongkan bahasa isyarat tanpa memerhatikan variasi linguistik internal dan identitas pengguna bahasa isyarat itu sendiri. Menurutnya, keragaman bahasa isyarat juga mesti dianalisis secara lebih dekat dengan berbagai metode, baik kuantitatif maupun kualitatif, agar menghasilkan penggolongan ragam bahasa yang lebih mendekati kenyataan.{{sfn|Palfreyman|2015|p=53}}
|