Lionel Scaloni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Baris 52:
Satu tahun kemudian, setelah kegagalan Argentina pada [[Piala Dunia FIFA 2018|Piala Dunia]] di Rusia, Scaloni dan [[Pablo Aimar]] ditunjuk sebagai manajer sementara hingga akhir tahun.<ref>{{cite news|url=http://www.theindependentbd.com/arcprint/details/160768/2018-08-04|title=Argentina appoint Scaloni, Aimar as caretaker coaches|newspaper=[[The Independent (Bangladesh)|The Independent]]|date=4 Agustus 2018|access-date=7 September 2018}}</ref> Pada November 2018, Scaloni diangkat menjadi pelatih timnas hingga Juni 2019 ketika [[Copa América 2019]] berlangsung,<ref>{{cite news|url=https://www.clarin.com/deportes/seleccion-nacional/afa-ratificara-hoy-lionel-scaloni-dt-seleccion-argentina_0_Id7slTate.html|title=Es oficial: Chiqui Tapia confirmó a Lionel Scaloni como técnico de la Selección|trans-title=It's official: Chiqui Tapia confirmed Lionel Scaloni as manager of the National team|newspaper=Clarín|first=Cristian|last=Gómez|language=es|date=29 November 2018|access-date=13 Februari 2019}}</ref> dan memimpin tim tersebut meraih tempat ketiga di [[Brasil]].Scaloni memimpin Argentina meraih gelar [[Copa América 2021]] setelah mengalahkan [[Timnas sepak bola Brasil|Brasil]] yang sekali lagi menjadi tuan rumah (1-0), membantu mereka memenangkan trofi pertama mereka dalam 28 tahun. Pada bulan November tahun itu, dia dinominasikan untuk Penghargaan Pelatih Sepak Bola FIFA Terbaik, tetapi tidak masuk dalam tiga daftar terakhir.
 
Pada 1 Juni 2022 [[Timnas sepak bola Argentina|Argentina]] asuhan Scaloni memenangkan [[Finalissima 2022]] setelah mengalahkan [[Timnas sepak bola Italia|Italia]] 3-0 di [[Stadion Wembley]]. Pada 22 November, timnya kalah 2–1 dari [[Timnas sepak bola Arab Saudi|Arab Saudi]] dalam pertandingan pembukaan penyisihan grup [[Piala Dunia FIFA 2022]] hasilnya secara statistik dianggap sebagai kekecewaan terbesar dalam sejarah turnamen. Namun demikian, mereka berhasil mencapai babak [[sistem gugur]] setelah mengalahkan [[Timnas sepak bola Meksiko|Meksiko]] dan [[Timnas sepak bola Polandia|Polandia]]. Dia membela pemainnya setelah kontroversi seputar kemenangan [[adu penalti]] atas [[Timnas sepak bola Belanda|Belanda]] di perempat final. Setelah mengalahkan [[Timnas sepak bola Kroasia|Kroasia]] 3-0 di semifinal, negara tersebut mencapai final untuk kedua kalinya dalam delapan tahun. Dia kemudian memimpin [[Timnas sepak bola Argentina|Argentina]] meraih gelar [[Piala Dunia FIFA 2022]] ketiga mereka di final melawan [[Tim nasional sepak bola Prancis|Prancis]], menjadi pelatih termuda yang memenangkan Piala Dunia dalam sejarahnya.
 
<ref>{{cite web|url=https://www.bbc.com/sport/football/48890323|title=Argentina 2–1 Chile|publisher=BBC Sport|date=6 Juli 2019|access-date=25 September 2019}}</ref>