Talasemia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 2 suntingan by Saifuddin Romli (bicara) (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 40:
 
=== Talasemia beta ===
Disebabkan karena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu talasemia mayor, intermedia, dan karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi. Mungkin saja pada awal kelahirannya, anak-anak talasemia mayor tampak normal tetapi penderita akan mengalami [[anemia]] berat mulai usia 3-18 bulan. Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna kulit menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada [[transfusi darah]]. Ini dapat berakibat fatal, karena efek sampingan transfusi darah terus menerus yang berupa kelebihan zat [[besi]] (Fe).<ref>{{cite book |last= Robert S. Hillman, Kenneth A. Ault, Henry M. Rinder|first= |authorlink= |coauthors= |title= Hematology in clinical practice: a guide to diagnosis and management|year= 2005|publisher= McGraw-Hill Professional|location= |id= ISBN 978-0-07-144035-6}}</ref> Salah satu ciri fisik dari penderita talasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol (disebut gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos.<ref>{{cite journal
| author = Howard A. Pearson, M.D., Lauren C. Berman, M.S.W., Allen C. Crocker, M.D.
| year = 1997
Baris 70:
Untuk mencegah terjadinya talasemia pada anak, pasangan yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya maupun melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya. Peluang untuk sembuh dari talasemia memang masih tergolong kecil karena dipengaruhi kondisi fisik, ketersediaan donor dan biaya. Untuk bisa bertahan hidup, penderita talasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah teratur untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya ± 12 gr/dL dan menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat besi di dalam tubuh.
 
Penderita talesemia juga diharuskan menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan dan produk fermentasi yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Dua cara yang dapat ditempuh untuk mengobati tasalemia adalah transplantasi [[sumsum tulang belakang]] dan teknologi [[sel punca]] (''stem cell'').<ref>{{cite journal
| author = Suraksha Agrawal
| year = 2003