Kekhalifahan Rasyidin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 72:
== Awal ==
{{See also|Suksesi Muhammad}}
Setelah kematian Muhammad pada tahun 632 M, Para [[Sahabat Nabi|Sahabat]]nya di Madinah memperdebatkan siapa di antara mereka yang akan menggantikannya dalam menjalankan urusan umat Islam, sementara rumah tangga Muhammad sibuk dengan pemakamannya.<ref>{{cite book|author1=Claire Alkouatli|title=Islam|url=https://archive.org/details/islam0000alko|url-access=registration|date=2007|publisher=Marshall Cavendish|isbn=9780761421207|page=[https://archive.org/details/islam0000alko/page/44 44]|edition=illustrated, annotated}}</ref> [[Umar bin Khattab]] dan [[Abu Ubaidah bin Jarrah]] berjanji setia kepada [[Abu Bakar]], diikuti oleh [[kaum Anshar]] dan [[Quraisy]] yang segera menyusul. Abu Bakar mengadopsi gelar Khalīfaṫur Rasūl Allāh ({{Lang-ar| خَـلِـيْـفَـةُ رَسُـوْلِ اللهِ |translit="Penerus Utusan Allah" }}) atau hanya khalifah. Abu Bakar memulai kampanye untuk menyebarkan Islam. Pertama dia harus menundukkan suku-suku Arab, yang mengklaim bahwa meskipun mereka berjanji setia kepada Muhammad dan menerima Islam, mereka tidak berutang apa pun kepada Abu Bakar. Sebagai seorang khalifah, Abu Bakar bukanlah seorang raja dan tidak pernah mengklaim gelar seperti itu; begitu pula dengan ketiga penerusnya.<ref>{{cite book|author1=C. T. R. Hewer|author2=Allan Anderson|title=Understanding Islam: The First Ten Steps|date=2006|publisher=Hymns Ancient and Modern Ltd|isbn=9780334040323|page=37|edition=illustrated}}</ref> Sebaliknya, pemilihan dan kepemimpinan mereka didasarkan pada prestasi.<ref>{{cite book|author1=Azyumardi Azra|title=Indonesia, Islam, and Democracy: Dynamics in a Global Context|url=https://archive.org/details/indonesiaislamde0000azra|date=2006|publisher=[[Equinox Publishing (London)]]|isbn=9789799988812|page=[https://archive.org/details/indonesiaislamde0000azra/page/9 9]
Menurut definisi [[Sunni]], keempat khalifah Rasyidin terhubung dengan Muhammad melalui pernikahan, termasuk [[As Sabiqun al Awwalun|golongan yang pertama masuk Islam]],<ref>Catharina Raudvere, ''Islam: An Introduction'' (I.B.Tauris, 2015), 51–54.</ref> termasuk di antara sepuluh yang secara eksplisit dijanjikan surga, adalah sahabat terdekatnya melalui asosiasi dan dukungan dan sangat sering dipuji oleh Muhammad. Setelah itu, peran kepemimpinan yang didelegasikan dalam komunitas Muslim yang baru lahir. Para khalifah dikenal dalam Islam Sunni sebagai ''Khulafaur Rasyidin'', atau "Yang Dibimbing dengan Benar" ({{Lang-ar| اَلْخُلَفَاءُ لرَّاشِدُونَ|lit=al-Khulafāʾ ar-Rāšidūn}}).<ref name="Almaany">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Kamus Arab-Indonesia Almaany|url=https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%B1%D9%8E%D8%A7%D8%B4%D9%90%D8%AF%D9%8F%D9%88%D9%86/|website=|access-date=30-1-2021}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Tanya Jawab Tentang Khalifah|url=https://khalifah.cinta-islam.web.id/2021/01/tanya-jawab-tentang-khalifah.html|website=|access-date=30-1-2021|archive-date=2021-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210412223950/https://khalifah.cinta-islam.web.id/2021/01/tanya-jawab-tentang-khalifah.html|dead-url=no}}</ref> Menurut Muslim Sunni, istilah Khilafah Rasyidin berasal dari sebuah [[Hadis]] Muhammad, di mana ia meramalkan bahwa kekhalifahan setelah dia akan berlangsung selama 30 tahun (Kekhalifahan Rasyidin) dan kemudian akan diikuti oleh kerajaan ([[Kekhalifahan Umayyah]] adalah [[monarki]] turun-temurun).<ref>{{cite book|author1=Heather N. Keaney|title=Medieval Islamic Historiography: Remembering Rebellion|date=2013|publisher=Routledge|location=Sira: Companion- versus Caliph-Oriented History|isbn=9781134081066|quote=He also foretold that there would be a caliphate for thirty years (the length of the Rashidun Caliphate) that would be followed by kingship.}}</ref><ref>{{cite journal|author1=Hamilton Alexander Rosskeen Gibb|author2=Johannes Hendrik Kramers|author3=Bernard Lewis|author4=Charles Pellat|author5=Joseph Schacht|title=The Encyclopaedia of Islam|journal=The Encyclopaedia of Islam|date=1970|volume=3 (Parts 57–58)|page=1164|publisher=Brill}}</ref> Menurut hadits lain dalam Sunan [[Imam Abu Dawud|Abu Dawud]] dan Musnad [[Ahmad bin Hambal]], menjelang akhir zaman, Khilafah Terpimpin akan dipulihkan sekali lagi oleh Tuhan.<ref name="Aqidah.com">{{cite web|author1=Aqidah.Com|title=The Khilaafah Lasted for 30 Years Then There Was Kingship Which Allaah Gives To Whomever He Pleases|url=http://www.aqidah.com/creed/articles/kyvik-the-khilaafah-lasted-for-30-years-then-there-was-kingship.cfm|website=Aqidah.Com|publisher=Aqidah.Com|access-date=16 August 2014|date=December 1, 2009|archive-date=2014-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20140824175022/http://www.aqidah.com/creed/articles/kyvik-the-khilaafah-lasted-for-30-years-then-there-was-kingship.cfm|dead-url=no}}</ref> Namun, istilah ini tidak digunakan dalam Islam Syiah, karena sebagian besar Muslim Syiah tidak menganggap aturan tiga khalifah pertama sah.<ref>{{Cite book |last=Sowerwine |first=James E. |url=https://books.google.com/books?id=9A2X9fB6NOEC&pg=PA5 |title=Caliph and Caliphate: Oxford Bibliographies Online Research Guide |date=2010 |publisher=Oxford University Press |isbn=9780199806003 |pages=5 |language=en |access-date=2022-07-04 |archive-date=2022-04-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220401203213/https://books.google.com/books?id=9A2X9fB6NOEC&pg=PA5 |dead-url=no }}</ref> Di sisi lain, Syiah [[Zaidiyah]] percaya tiga khalifah pertama sebagai pemimpin yang sah.{{Sfn|Rane|2010|p=83}}<ref name=Zaydi/>
|