Martin Luther: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
tambah pranala |
||
Baris 25:
Luther mengajarkan bahwa [[keselamatan (agama)|keselamatan]] dan, konsekuensinya, kehidupan kekal tidak diperoleh dengan perbuatan-perbuatan baik, namun diterima oleh orang percaya semata-mata sebagai anugerah bebas dari [[rahmat ilahi|rahmat]] Allah melalui [[iman dalam Kekristenan|iman]] dalam [[Yesus Kristus]] sebagai penebus dari dosa. [[Teologi Martin Luther|Teologinya]] menantang otoritas dan jabatan kepausan dengan mengajarkan bahwa [[Alkitab]] adalah [[sola scriptura|satu-satunya sumber]] pengetahuan yang diwahyukan secara ilahiah dari Allah<ref>{{en}} Ewald M. Plass, ''What Luther Says'', 3 vols., (St. Louis: CPH, 1959), 88, no. 269; M. Reu, ''Luther and the Scriptures'', (Columbus, Ohio: Wartburg Press, 1944), 23.</ref> serta menentang [[sakerdotalisme]] dengan memandang [[Imamat am orang percaya|semua orang Kristen sebagai imam yang kudus]].<ref>{{en}} Luther, Martin. ''Concerning the Ministry'' (1523), tr. Conrad Bergendoff, in Bergendoff, Conrad (ed.) Luther's Works. Philadelphia: Fortress Press, 1958, 40:18 ff.</ref> Mereka yang mengidentifikasi diri dengan hal-hal tersebut, dan semua ajaran Luther yang lebih luas, disebut [[Lutheran]], kendati Luther bersikeras dengan ''Kristen'' ataupun ''Injili'' semata sebagai nama-nama yang dapat diterima untuk menyebut individu yang mengakui Kristus.
[[Alkitab Luther|Penerjemahan Alkitab yang dilakukannya]] ke dalam bahasa [[vernakular]] Jerman (bukan [[bahasa Latin]]) menjadikan Alkitab lebih mudah diakses oleh kaum awam, sehingga menghasilkan dampak yang luar biasa pada gereja maupun budaya Jerman. Hal tersebut membantu perkembangan dari versi baku [[bahasa Jerman]], menambahkan sejumlah prinsip bagi seni penerjemahan,<ref>{{en}} Fahlbusch, Erwin and Bromiley, Geoffrey William. ''The Encyclopedia of Christianity''. Grand Rapids, MI: Leiden, Netherlands: Wm. B. Eerdmans; Brill, 1999–2003, 1:244.</ref> dan memengaruhi penulisan dari suatu terjemahan bahasa Inggris, yaitu [[Alkitab Tyndale]].<ref name="Tyndale">{{en}} ''Tyndale's New Testament'', trans. from the Greek by William Tyndale in 1534 in a modern-spelling edition and with an introduction by David Daniell. New Haven, CT: [[Yale University]] Press, 1989, ix–x.</ref> [[Himne|Himne-himne]] karyanya memengaruhi perkembangan nyanyian dalam gereja-gereja Protestan.<ref name="Bainton269">{{en}} [[Roland Bainton|Bainton, Roland]]. ''Here I Stand: a Life of Martin Luther''. New York: Penguin, 1995, 269.</ref> Perkawinannya dengan [[Katharina von Bora]], seorang mantan biarawati, menjadi model bagi praktik [[perkawinan klerikal]], yang memungkinkan kaum [[rohaniwan]] Protestan untuk menikah.<ref name=Bainton223>{{en}} Bainton, Roland. ''Here I Stand: a Life of Martin Luther''. New York: Penguin, 1995, p. 223.</ref>
Dalam dua karya tulis terakhirnya, Luther mengekspresikan pandangan-pandangan antagonistis terhadap kaum [[Yahudi]], menulis bahwa rumah-rumah dan [[sinagoge|sinagoge-sinagoge]] Yahudi seharusnya dihancurkan, uang mereka disita, dan kebebasan mereka dibatasi. Dikecam oleh hampir semua denominasi Lutheran, pernyataan-pernyataan tersebut dan [[Martin Luther dan antisemitisme|pengaruhnya terhadap antisemitisme]] memberikan kontribusi pada status kontroversialnya.<ref>{{en}} Hendrix, Scott H. [http://wordandworld.luthersem.edu/content/pdfs/3-4_Luther/3-4_Hendrix.pdf "The Controversial Luther"], ''Word & World'' 3/4 (1983), Luther Seminary, St. Paul, MN, p. 393: "And, finally, after the Holocaust and the use of his anti-Jewish statements by National Socialists, Luther's anti-semitic outbursts are now unmentionable, though they were already repulsive in the sixteenth century. As a result, Luther has become as controversial in the twentieth century as he was in the sixteenth." Also see Hillerbrand, Hans. [http://cco.cambridge.org/extract?id=ccol0521816483_CCOL0521816483A018 "The legacy of Martin Luther"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110716031045/http://cco.cambridge.org/extract?id=ccol0521816483_CCOL0521816483A018 |date=2011-07-16 }}, in Hillerbrand, Hans & McKim, Donald K. (eds.) ''The Cambridge Companion to Luther''. Cambridge University Press, 2003.</ref><!--See section 'Anti-Judaism and antisemitism' below-->
Baris 34:
[[Berkas:Hans and Margarethe Luther, by Lucas Cranach the Elder.jpg|jmpl|kiri|Lukisan Hans dan Margarethe Luther karya [[Lucas Cranach Tua]], 1527.]]
Martin Luther lahir dari pasangan Hans Luder (atau Ludher, kelak Luther)<ref name="Marty1">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 1.</ref> dan Margarethe (née Lindemann) istrinya pada 10 November 1483 di [[Eisleben]], Sachsen, yang kala itu merupakan bagian dari [[Kekaisaran Romawi Suci]]. Ia dibaptis keesokan harinya pada pesta peringatan [[Martinus dari Tours|St. Martinus dari Tours]]. Keluarganya pindah ke [[Mansfeld]] pada 1484, tempat ayahnya menjadi penyewa usaha sejumlah tempat peleburan dan tambang tembaga<ref name="Brecht3">{{en}} [[Martin Brecht|Brecht, Martin]]. ''Martin Luther''. tr. James L. Schaaf, Philadelphia: Fortress Press, 1985–93, 1:3–5.</ref> serta menjabat sebagai salah seorang dari empat perwakilan warga dalam dewan setempat. Hans Luther terpilih sebagai anggota dewan kota pada 1492.<ref name=Marty1/><ref>{{en}} ''[https://www.britannica.com/biography/Martin-Luther Martin Luther]''</ref> [[Martin E. Marty|Martin Marty]], seorang akademisi religi, mendeskripsikan ibu Luther sebagai seorang wanita pekerja keras dari kelas menengah dan keturunan peniaga serta berpendapat bahwa para seteru Luther di kemudian hari secara keliru mendeskripsikan ibunya sebagai seorang pelacur dan pelayan tempat pemandian.<ref name=Marty1/>
Ia memiliki sejumlah saudara laki-laki dan perempuan, dan diketahui dekat dengan salah seorang di antaranya, Jacob.<ref name="Marty3">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 3.</ref> Hans Luther memiliki ambisi bagi dirinya sendiri dan keluarganya, serta bertekad untuk menyaksikan Martin, putra tertuanya, menjadi seorang pengacara. Ia mengirim Martin ke sekolah-sekolah Latin di Mansfeld, kemudian [[Magdeburg]] pada 1497, tempat ia memasuki satu sekolah yang dikelola oleh sekolompok [[kaum awam|awam]] yang disebut [[Persaudaraan Hidup Bersama]], dan [[Eisenach]] pada 1498.<ref name="RuppEB">{{en}} [[Gordon Rupp|Rupp, Ernst Gordon]]. "Martin Luther," ''Encyclopædia Britannica'', accessed 2006.</ref> Ketiga sekolah itu berfokus pada apa yang disebut "[[trivium]]": tata bahasa, retorika, dan logika. Luther kemudian membandingkan pendidikannya di sana dengan [[purgatorium]] dan [[neraka]].<ref name="Marty2">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, pp. 2–3.</ref>
Pada 1501, ketika usianya 17 tahun, ia memasuki [[Universitas Erfurt]], yang kemudian ia deskripsikan sebagai rumah bir dan tempat pelacuran.<ref name="Marty4">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 4.</ref> Ia harus bangun setiap pukul empat pagi untuk apa yang digambarkannya sebagai "hari belajar hafalan dan acap kali latihan-latihan rohani yang melelahkan".<ref name=Marty4/> Ia mendapatkan gelar magisternya pada 1505.<ref name="Marty5">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 5.</ref>
[[Berkas:Lucas Cranach the Elder - Martin Luther, Bust in Three-Quarter View - Google Art Project.jpg|jmpl|lurus|Luther sebagai seorang frater, dengan [[tonsur]].]]
Selaras dengan keinginan ayahnya, Luther mendaftarkan diri pada sekolah hukum di universitas yang sama tahun itu namun tidak lama kemudian ia putus kuliah, dengan keyakinan bahwa hukum merepresentasikan ketidakpastian.<ref name=Marty5/> Luther mencari jaminan akan kehidupan serta merasa tertarik dengan teologi dan filsafat, mengekspresikan ketertarikan khusus pada [[Aristoteles]], [[William dari Ockham]], dan [[Gabriel Biel]].<ref name=Marty5/> Ia mendapat banyak pengaruh dari dua tutornya, [[Bartholomaeus Arnoldi]] von Usingen dan Jodocus Trutfetter, yang mengajarinya untuk bersikap curiga, bahkan terhadap para pemikir terbesar,<ref name=Marty5/> dan untuk menguji sendiri segala sesuatu berdasarkan pengalaman.<ref name="Marty6">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 6.</ref>
Filsafat terbukti tidak memuaskan, karena menurutnya menawarkan jaminan seputar penggunaan [[akal]] atau daya pikir tanpa menyinggung tentang mencintai Allah, yang bagi Luther adalah lebih penting. Ia merasa bahwa akal tidak dapat menuntun manusia kepada Allah, dan ia kemudian mengembangkan suatu hubungan cinta-benci secara simultan dengan Aristoteles karena penekanannya pada akal.<ref name=Marty6/> Bagi Luther, akal dapat digunakan untuk mempertanyakan hal-hal terkait manusia dan institusi, tetapi bukan Allah. Ia meyakini bahwa manusia dapat belajar tentang Allah hanya melalui wahyu ilahi, dan karenanya Kitab Suci menjadi semakin penting baginya.<ref name=Marty6/>
Ia kemudian mengaitkan keputusannya dengan suatu peristiwa: pada 2 Juli 1505, ia kembali ke universitas dengan menunggang kuda setelah menempuh perjalanan pulang ke rumah. Ketika terjadi hujan badai, petir menyambar di dekatnya. Ia menjerit, "Tolong! [[Anna|Santa Anna]], aku akan menjadi seorang rahib!", lalu ia bercerita kepada ayahnya bahwa ia takut akan kematian dan [[penghakiman ilahi]].<ref name=Brecht48>{{en}} Brecht, Martin. ''Martin Luther''. tr. James L. Schaaf, Philadelphia: Fortress Press, 1985–93, 1:48.</ref><ref>{{en}} {{cite web|title=Google Books Archive of Martin Luther: His road to Reformation, 1483–1521 (By Martin Brecht)|url=https://books.google.com/books?id=hH6nI6Q6qBIC&lpg=PA48&dq=Martin%20Luther%3A%20His%20road%20to%20Reformation%2C%201483-1521%20%20By%20Martin%20Brecht%20Help%20me%20saint%20Anne%20I%20will%20become%20a%20monk&pg=PA48#v=onepage&q=Help%20me%20st.%20Anne%20I%20will%20become%20a%20monk&f=false|work=Martin Luther: His road to Reformation, 1483–1521 (By Martin Brecht)|accessdate=14 May 2015}}</ref> Ia tersadar kalau jeritannya minta tolong merupakan suatu [[kaul]] yang tidak pernah dapat ia langgar. Ia meninggalkan sekolah hukum, menjual buku-bukunya, dan masuk [[Biara St. Agustinus (Erfurt)|Biara St. Agustinus]] di [[Erfurt]] pada 17 Juli 1505.<ref>{{en}} Schwiebert, E.G. ''Luther and His Times''. St. Louis: Concordia Publishing House, 1950, 136.</ref> Seorang teman menghubungkan keputusan itu dengan kesedihan Luther akibat kemangkatan dua orang temannya. Luther sendiri tampak bersedih hati atas keputusannya untuk pergi. Mereka yang menghadiri makan malam perpisahan mengantarnya ke pintu [[Klausura]] [[Agustinian|Hitam]] tujuannya. "Hari ini kamu melihatku, dan di kemudian hari takkan pernah lagi," katanya.<ref name=Marty6/> Ayahnya sangat marah atas apa yang dilihatnya sebagai suatu pemborosan telah memberikan Luther pendidikan.<ref name="Marty7">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 7.</ref>
=== Kehidupan awal dan akademis ===
Baris 283:
[[Berkas:Statue of Martin Luther, St. Mary's Church, Mitte, Berlin.jpg|jmpl|lurus|Patung Martin Luther di luar [[Gereja St. Maria, Berlin]].]]
Pada bulan Oktober 1529, [[Philipp I, Landgraf Hessen]], mengadakan suatu pertemuan majelis teolog-teolog Jerman dan Swiss pada [[Konferensi Marburg|Musyawarah Marburg]], untuk membentuk kesatuan doktrin dalam negara-negara Protestan yang baru timbul.<ref>Mullett, 194–95.</ref> Kesepakatan dicapai dalam empat belas dari lima belas pokok, pengecualiannya adalah hakikat dari [[Perjamuan Kudus]] (Ekaristi) – [[sakramen]] Perjamuan Tuhan—suatu isu penting bagi Luther.<ref>Brecht, 2:325–34; Mullett, 197.</ref>
Para teolog, termasuk [[Ulrich Zwingli]], [[Philipp Melanchthon]], [[Martin Bucer]], dan [[Yohanes Oecolampadius]], berbeda pendapat dalam hal signifikansi kata-kata yang diucapkan oleh [[Yesus]] dalam [[Perjamuan Malam Terakhir]]: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu" dan "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku" (1 Korintus 11:23–26).<ref>Wilson, 259.</ref> Luther bersikeras pada [[Kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi|Kehadiran Nyata]] tubuh dan darah Kristus dalam roti dan anggur yang dikuduskan, yang disebutnya [[persatuan sakramental]],<ref>''[[Weimar Ausgabe]]'' 26, 442; ''Luther's Works'' 37, 299–300.</ref> sementara para seterunya meyakini bahwa Allah sekadar hadir secara rohaniah ataupun simbolis.<ref name="Oberman, 237">Oberman, 237.</ref>
Baris 327:
Luther berbicara menentang kaum Yahudi di Sachsen, Brandenburg, dan [[Silesia]] (Schlesien).<ref name="Michael:Josel/Strasbourg">Michael, 117.</ref> [[Josel dari Rosheim]], juru bicara Yahudi yang berupaya untuk membantu orang-orang Yahudi Sachsen pada tahun 1537, kelak menimpakan kesusahan mereka pada "imam yang bernama Martin Luther—semoga tubuh dan jiwanya terikat di neraka!—yang menulis dan mengeluarkan banyak buku sesat yang di dalamnya ia mengatakan bahwa siapa saja yang membantu orang-orang Yahudi ditakdirkan untuk mengalami kebinasaan."<ref>Quoted by Michael, 110.</ref> Josel meminta kota Strasbourg untuk melarang penjualan karya-karya tulis Luther yang anti-Yahudi: awalnya mereka menolak, namun melakukannya ketika seorang pendeta Lutheran di [[Hochfelden, Bas-Rhin|Hochfelden]] dalam khotbahnya mendesak jemaatnya untuk membunuh orang-orang Yahudi.<ref name="Michael:Josel/Strasbourg" /> Pengaruh Luther tetap bertahan setelah wafatnya. Sepanjang tahun 1580-an, terjadi kerusuhan-kerusuhan yang menyebabkan pengusiran orang-orang Yahudi dari beberapa negara Lutheran Jerman.<ref>Michael, 117–18.</ref>
Luther merupakan penulis yang paling banyak dibaca karyanya dari generasinya, dan di Jerman ia beroleh status seorang nabi.<ref>Gritsch, 113–14; Michael, 117.</ref> Menurut pandangan yang berlaku umum di kalangan sejarawan,<ref name=Wallman1>{{en}} "The assertion that Luther's expressions of anti-Jewish sentiment have been of major and persistent influence in the centuries after the Reformation, and that there exists a continuity between Protestant [[anti-Yudaisme|anti-Judaism]] and modern racially oriented anti-Semitism, is at present wide-spread in the literature; since the Second World War it has understandably become the prevailing opinion." Johannes Wallmann, "The Reception of Luther's Writings on the Jews from the Reformation to the End of the 19th century", ''Lutheran Quarterly'', n.s. 1 (Spring 1987) 1:72–97.</ref> retorikanya yang anti-Yahudi memberikan kontribusi yang signifikan pada perkembangan antisemitisme di Jerman,<ref name=":1">{{en}} Berger, Ronald. ''Fathoming the Holocaust: A Social Problems Approach'' (New York: Aldine De Gruyter, 2002), 28; [[Paul Johnson (penulis)|Johnson, Paul]]. ''A History of the Jews'' (New York: HarperCollins Publishers, 1987), 242; [[William Shirer|Shirer, William]]. ''The Rise and Fall of the Third Reich'', (New York: Simon and Schuster, 1960).</ref> dan pada tahun 1930-an sampai 1940-an memberikan suatu "fondasi yang ideal" bagi serangan-serangan [[Nazi]] terhadap kaum Yahudi.<ref>{{en}} [[Richard Grunberger|Grunberger, Richard]]. ''The 12-Year Reich: A Social History of Nazi German 1933–1945'' (NP:Holt, Rinehart and Winston, 1971), 465.</ref> Reinhold Lewin menuliskan bahwa siapa saja yang "menulis melawan kaum Yahudi karena alasan apapun percaya bahwa ia mempunyai hak untuk membenarkan dirinya sendiri dengan penuh kemenangan menyebut Luther." Menurut Michael, hampir semua buku anti-Yahudi yang dicetak dalam periode [[Jerman Nazi|Reich Ketiga]] berisikan referensi-referensi dan kutipan-kutipan dari Luther. [[Heinrich Himmler]] (yang dibesarkan dalam iman Katolik dan kelak meninggalkannya) dengan rasa kagum menuliskan karya-karya tulis dan khotbah-khotbah Luther tentang kaum Yahudi pada tahun 1940.<ref>Himmler wrote: "what Luther said and wrote about the Jews. No judgment could be sharper."</ref> Kota [[Nürnberg]] (Nuremberg) menyajikan satu edisi pertama ''|Tentang Kaum Yahudi dan Kebohongan-Kebohongan Mereka'' kepada [[Julius Streicher]], editor surat kabar Nazi ''[[Der Stürmer]]'', bertepatan dengan hari ulang tahunnya pada 1937; surat kabar tersebut mendeskripsikannya sebagai risalah anti-Semit yang paling radikal yang pernah diterbitkan.<ref>{{en}} [[Marc H. Ellis|Ellis, Marc H]]. [http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/PowerPoints/Christian%20Anti-Semitism%20(part%202).ppt Hitler and the Holocaust, Christian Anti-Semitism"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070710100514/http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/PowerPoints/Christian%20Anti-Semitism%20%28part%202%29.ppt
Pada 17 Desember 1941, tujuh konfederasi regional gereja Protestan mengeluarkan suatu pernyataan yang menyetujui kebijakan memaksa orang-orang Yahudi untuk mengenakan [[lencana kuning]], "karena setelah pengalamannya yang pahit Luther telah menyarankan langkah-langkah pencegahan terhadap kaum Yahudi dan pengusiran mereka dari wilayah Jerman." Menurut [[Daniel Goldhagen]], seorang uskup Protestan terkemuka bernama Martin Sasse memublikasikan suatu ringkasan dari tulisan-tulisan Luther sesaat setelah peristiwa [[Kristallnacht]], yang karenanya [[Diarmaid MacCulloch]], Profesor Sejarah Gereja di [[Universitas Oxford]], berpendapat bahwa tulisan Luther merupakan suatu "cetak biru".<ref>{{en}} Diarmaid MacCulloch, ''Reformation:Europe's House Divided, 1490–1700''. New York:Penguin Books Ltd, 2004, pp. 666–667.</ref> Sasse memuji pembakaran sinagoge-sinagoge dan peristiwa yang tak terduga itu, menulis dalam bagian pengantar, "Pada tanggal 10 November 1938, pada hari ulang tahun Luther, sinagoge-sinagoge sedang terbakar di Jerman." Menurutnya, bangsa Jerman seharusnya mengindahkan perkataan "antisemit pada masanya, pemberi peringatan dalam bangsanya terhadap kaum Yahudi."<ref>{{de}}{{en}} Bernd Nellessen, "Die schweigende Kirche: Katholiken und Judenverfolgung," in Buttner (ed), ''Die Deutchschen und die Jugendverfolg im Dritten Reich'', p.265, cited in Daniel Goldhagen, ''Hitler's Willing Executioners'' (Vintage, 1997)</ref>
|