Limbah elektronik di Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan pranala dalam
menambahkan pranala dalam
Baris 1:
'''[[Limbah elektronik]] di [[Jepang]]''' adalah masalah lingkungan utama. Meskipun Jepang adalah salah satu negara pertama yang menerapkan program [[Daur ulang komputer|daur ulang limbah elektronik]], program ini masih memiliki masalah serius. Pada masa ini, pembuangan [[limbah]] elektronik]] menjadi sangat penting karena meningkatnya permintaan elektronik pada skala dunia. Pada tahun 2013, pemerintah Jepang melaporkan bahwa sekitar {{convert|550|e3t}} limbah elektronik dikumpulkan dan diolah di Jepang, yang setara dengan sekitar 24-30% dari total limbah elektronik.<ref name=":22">{{Cite news|url=http://www.japantimes.co.jp/opinion/2015/05/09/editorials/e-waste-recycling-still-falling-short/#.WKOYgBIrKHp|title=E-waste recycling still falling short {{!}} The Japan Times|access-date=2017-02-15|language=en-US|newspaper=The Japan Times}}</ref> Limbah elektronik jika tidak ditangani tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menjadi kerugian fiskal karena kerugian materi yang sebenarnya dapat diamankan.
 
Sebagian besar limbah elektronik Jepang sebenarnya diekspor ke negara tetangga.<ref name=":02">{{Cite news|url=http://travel.cnn.com/tokyo/shop/urban-mining-finding-value-amongst-old-electronics-464333/|title=Recycling electronic waste in Japan: Better late than never {{!}} CNN Travel|access-date=2017-02-15}}</ref> Dengan mengembangkan inisiatif daur ulang baru, Jepang dapat mengubah sampah menjadi harta karun sekaligus membantu lingkungan.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Bo|first=Bi|year=2010|title=Characteristics of E-waste Recycling Systems in Japan and China|url=http://workspace.unpan.org/sites/internet/documents/S2CN10%20Characteristics%20of%20E-waste%20Recycling%20Systems%20in%20Japan%20and%20China.pdf|journal=International Journal of Environmental, Chemical, Ecological, Geological and Geophysical Engineering|volume=4}}</ref> Inisiatif daur ulang ini penting karena penanganan limbah elektronik bukanlah proses yang mudah atau aman. Selama bertahun-tahun, Jepang berusaha untuk mengembangkan program pengelolaan sampah yang aman dan efisien untuk menangani limbah elektronik ini. Terlepas dari upaya ini, masih terdapat masalah serius seputar masalah lingkungan dan kesehatan terkait limbah elektronik di Jepang.
Baris 9:
 
=== Pengolahan ===
[[Asosiasi untuk Peralatan Listrik Rumah Tangga]] mengembangkan sistem tiket [[daur ulang peralatan]] rumah tangga yang merupakan dasar dari daur ulang dan pengolahan limbah elektronik. Sistem tiket ini dibuat untuk memastikan bahwa pihak terkait akan meneruskan kelancaran kegiatan daur ulang peralatan rumah tangga di bawah Undang-Undang Daur Ulang Jenis Peralatan Rumah Tangga Tertentu.<ref name=":34">{{Cite journal|last=Bo|first=Bi|year=2010|title=Characteristics of E-waste Recycling Systems in Japan and China|url=http://workspace.unpan.org/sites/internet/documents/S2CN10%20Characteristics%20of%20E-waste%20Recycling%20Systems%20in%20Japan%20and%20China.pdf|journal=International Journal of Environmental, Chemical, Ecological, Geological and Geophysical Engineering|volume=4}}</ref> Meskipun merupakan satu sistem, terbagi dalam dua jenis. Jenis pertama mengharuskan konsumen membayar biaya daur ulang dan transportasi kepada pengecer dan jenis kedua mengharuskan mereka membayar biaya daur ulang melalui transfer pos. Biaya transportasi serta daur ulang limbah elektronik merupakan tanggung jawab konsumen dengan biaya daur ulang berkisar dari 2.500 sampai 5.000 yen. Pabrikan bertanggung jawab untuk membangun fasilitas daur ulang sendiri.<ref name=":6">{{Cite journal|last=Chung|first=Sung-Woo|title=A Comparative Study of E-waste Recycling Systems in Japan, South Korea, and Taiwan from the EPR Perspective: Implications for Developing Countries|url=http://www.ide.go.jp/English/Publish/Download/Spot/pdf/30/007|pages=125–145|access-date=2010-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20170305041842/http://www.ide.go.jp/English/Publish/Download/Spot/pdf/30/007|archive-date=2017-03-05|url-status=dead}}</ref>
 
Meskipun produsen bertanggung jawab untuk membangun [[infrastruktur]] daur ulang untuk peralatan rumah tangga, metode tertentu tidak diatur. Oleh karena itu, tanggapan dapat dibagi menjadi dua kelompok yang tidak jelas: Grup A dan Grup B. Dua metode berbeda membantu mengaktifkan persaingan dan menciptakan proses daur ulang baru dengan menyediakan sekitar 200 tempat pengumpulan nasional dengan sudut pandang yang berbeda dalam mengurangi biaya. Dalam arti luas, Grup A memiliki tujuan untuk menekan biaya melalui pemanfaatan maksimum dari perusahaan pengelolaan sampah yang ada, sementara Grup B mencoba untuk memotong biaya dengan mengadopsi sistem logistik yang efisien.<ref name=":6" />