Ken Arok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Purbo daru (bicara | kontrib) |
|||
Baris 16:
Ken Arok kemudian menjadi pengganti suksesor Tunggul Ametung dengan dukungan rakyat Tumapel. Ken Dedes pun menjadi istri Ken Arok. Ia dimahkotai dengan gelar '''Sri Rajasa Batara Sang Amurwabumi'''. Tak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan puteranya hasil perkawinannya dengan Tunggul Ametung, yang diberi nama [[Anusapati]]. Sementara itu, hasil perkawinan Ken Arok dan Ken Dedes membuahkan seorang anak bernama [[Mahesa Wongateleng]]. Dari selir bernama [[Ken Umang]], Ken Arok memiliki anak bernama [[Tohjaya]].
Langkah selanjutnya adalah penyerbuan ke pusat Kerajaan Kadiri. Ken Arok memanfaatkan situasi politik yang kurang kondusif waktu itu, dan beraliansi dengan para brahmana. Raja [[Kertajaya]] akhirnya dapat dikalahkan pada tahun 1222 dalam perang Ganter, dan sejak itu tamatlah riwayat Kerajaan Kadiri, kerajaan yang didirikan oleh [[Airlangga]].
Ken Arok kemudian mendirikan kerajaan yang dikenal dengan nama Singhasari. Ia sendiri bergelar '''Sri Ranggah Rajasa Bhatara Amurwabhumi'''.
==Wafatnya Ken Arok==
Ketika [[Anusapati]] telah cukup dewasa, ia mengetahui bahwa pembunuh ayahnya (Tunggul Ametung) adalah Ken Arok. Akhirnya pada tahun [[1227]] ia membunuh Ken Arok, dan kemudian menjadi suksesor Kerajaan Singhasari.
|