Rapai Tuha berasal dari kata "Rifai" yang menunjukkan suatu wilayah dari [[Bagdad|Baghdad]], [[Irak]] dan mempunyai hubungan dengan [[Sufi|ulama sufi]] besar yaitu Syaikh SayidSayyid [[Ahmad ar-Rifa'i]]. SayidSayyid [[Ahmad ar-Rifa'i]] merupakan seorang sufi [[Tarekat|Tarikat]] Rifaiyah, orang terkemuka yang menggunakan rapai dalam pelaksanaan ibadah sebagai tarikat sufi. Syair dan [[Zikir]] yang dilantunkan oleh khalifah rapai [[Zikir]] asalnya dari Syaikh SayidSayyid [[Abdul Qadir al-Jailani]]<ref>Fuadi “Relasi Zikir dengan Rapai, analisis Filosofis tentang Rapai
Tuha di Nagan Raya” Banda Aceh : SEARFIQH, 2016.</ref>.Di Nagan Raya lebih dikenal dengan [[Zikir]] Rapai Tuha.
Baris 8:
=== Berkembang hingga Nagan Raya - Aceh ===
Berkat pengembangan dari masa ke masa [[Zikir]] Rifai ini sampai ke nusantara tepatnya [[Aceh]], yang kemudian berkembang di negeri [[Seunagan, Nagan Raya]]. Di [[Seunagan, Nagan Raya]] [[Zikir]] Rifai atau Rapai Tuha ini pertama sekali dibawa oleh SayidSayyid Athaf bin SayidSayyid Abdussalam. Setelah SayidSayyid Athaf wafat maka dilanjutkan oleh anaknya HabibSayyid Abdul Qadir dan kemudian dilanjutkan
anaknya yang bernama QutbQutbul Wujud Sayid HabibSayyid Abdurrahim bin SayidSayyid Abdul AbdulqadirQadir. HabibSayyid Abdurrahim mengajarkan pada anak-anaknya dan muridnya pada masa itu, termasuk para sahabatnya. Anak HabibSayyid Abdurrahim yang paling masyhur dengan Rapai Tuha adalah [[SayidSayyid Muhammad Yasin]]. Sampai saat ini masih ada Rapai peninggalan [[SayidSayyid Muhammad Yasin]] yang dikenal dengan nama Rapai Syaikhuna.<ref>Said Syahrul Rahmad "Sejarah HabibSayyid Abdurrahim Seunagan dan keturunannya" Cetakan Pertama: November 2019 ISBN 978-602-50126-5-5</ref>