Jengkol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 39:
}}
[[Berkas:Nasi Uduk Jengkol Daging Krecek.JPG|jmpl|ka|[[Nasi uduk]] disajikan dengan [[semur]] jengkol, empal daging, dan krecek.]]
[[File:Goreng jengkol.jpg|thumb|jengkolJengkol goreng yang ditambah kecap]]
Biji jengkol dapat dimakan segar ataupun diolah. Olahan paling umum adalah di[[semur]], dan dikenal oleh orang [[Sunda]] sebagai ''Tekol"tekol", "ati maung"'' atau "hati macan". Jengkol dapat pula digoreng dengan [[balado]] atau dijadikan [[gulai]]. Setelah diolah, jengkol akan mengeluarkan aroma khasnya yang bagi sebagian orang dianggap dapat menggugah selera dan memiliki cita rasa yang khas; sedikit kelat dengan tekstur agak liat.
 
Selain disemur, biji jengkol juga dapat dibuat menjadi keripik seperti halnya [[emping]] dari [[melinjo]] dengan cara ditumbuk atau digencet hingga pipih, dikeringkan, kemudian digoreng. Efek negatif bau jengkol yang menyengat dapat dikurangi dengan perendaman atau perebusan.