Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 79:
== Konsep ketakwaan ==
{{See also|Iman|Ihsan|Hadis Jibril}}
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Koranschool op Java TMnr 10002385.jpg|jmpl|270px|ka|Sebuah sekolah Al-Qur'an di [[Jawa]]. Oleh: Tropenmuseum, National Museum of World Cultures.]]
Inti dari ajaran Islam sekaligus sebab berbagai kebaikan adalah [[takwa]] kepada Allah.{{sfn|At-Taqwa Sabab Kull Khair}} Takwa adalah perbuatan menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya yang dilandasi oleh rasa takut, harap, dan cinta kepada Allah.{{sfn|Al-Asyqar|2012|p=9-10}} Seorang muslim menyembah Allah juga dalam rangka berharap masuk surga dan terhindar dari neraka.{{sfn|Al-Asyqar|2012|p=11}} Istilah takwa merupakan istilah yang paling banyak disebutkan di dalam Al-Qur'an. Adapun ayat yang paling menjelaskan tentang kedudukan takwa adalah:{{sfn|Asy-Syarif|2017}}
{{Teks quran blok|tanpa nomor=y|manual=y
Baris 87 ⟶ 85:
|attr={{cite quran|style=ref|4|131}}}}
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Koranschool op Java TMnr 10002385.jpg|jmpl|270px|ka|Sebuah sekolah Al-Qur'an di [[Jawa]]. Oleh: Tropenmuseum, National Museum of World Cultures.]]
Seluruh ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan [[sunnah]] (perilaku kehidupan Nabi Muhammad) dapat dikelompokkan menjadi tiga judul besar berdasarkan bidang kajian keilmuannya. Pertama, ajaran yang berhubungan dengan keimanan terhadap [[Allah]], para malaikat-Nya, kitab suci yang diturunkan-Nya, para utusan-Nya, dan peristiwa di kehidupan setelah kematian. Pembahasan hal ini tercakup dalam bidang ilmu [[#Aqidah|''Aqidah'']] ([[teologi]]). Kedua, ajaran yang berhubungan dengan perbuatan hati dan jiwa, nilai-nilai moral, dan aturan perilaku. Ajaran ini dimaksudkan untuk mengembangkan sifat-sifat mulia dan tercakup dalam bidang ilmu [[#Adab dan akhlak|''Akhlak'' dan ''Adab'']] (etika). Ketiga, ajaran yang berhubungan dengan perbuatan raga yang mencakup perintah, larangan, dan kebolehan. Ajaran ini masuk dalam bidang ilmu [[#Fiqih|''Fiqih'']] (hukum Islam).{{sfn|Philips|2006|p=26}}{{sfn|Syalabi|1985|p=29}}
Ajaran ketakwaan Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan [[sunnah]] (perilaku kehidupan Nabi Muhammad) dapat diklasifikasikan berdasarkan hadis berikut ini menjadi iman, islam, dan ihsan. Umar bin al-Khatthab berkata,
 
Islam adalah agama Allah yang diturunkan untuk seluruh manusia. Di dalamnya terdapat pedoman dan aturan demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ada tiga hal yang menjadi sendi utama dalam agama Islam itu sendiri, yakni [[Iman]], Islam, dan [[Ihsan]]. Dalam sebuah hadits, disebutkan:<{{blockquote>''"Dari Umar bin al-Khatthab RA, berkata: "|1=Pada suatu hari kami berkumpul bersama Rasulullah ﷺ‎ , tiba-tiba datang seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam. Tidak kelihatan tanda-tanda kalau dia melakukan perjalanan jauh, dan tak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Laki-laki itu kemudian duduk di hadapan Nabi ﷺ‎ sambil menempelkan kedua lututnya pada lutut Nabi ﷺ‎ . sedangkan kedua tangannya diletakkan di atas paha Nabi ﷺ‎ . Laki-laki itu bertanya, "Wahai Muhammad beritahukanlah aku tentang Islam." Rasulullah ﷺ‎ menjawab,''
 
''Rasulullah ﷺ‎ menjawab, "'''Islam''' adalah kamu bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan dan kamu haji ke Baitullah jika kamu telah mampu melaksanakannya."''
Islam adalah agama Allah yang diturunkan untuk seluruh manusia. Di dalamnya terdapat pedoman dan aturan demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ada tiga hal yang menjadi sendi utama dalam agama Islam itu sendiri, yakni [[Iman]], Islam, dan [[Ihsan]]. Dalam sebuah hadits, disebutkan:<blockquote>''"Dari Umar bin al-Khatthab RA, berkata: "Pada suatu hari kami berkumpul bersama Rasulullah ﷺ‎ , tiba-tiba datang seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam. Tidak kelihatan tanda-tanda kalau dia melakukan perjalanan jauh, dan tak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Laki-laki itu kemudian duduk di hadapan Nabi ﷺ‎ sambil menempelkan kedua lututnya pada lutut Nabi ﷺ‎ . sedangkan kedua tangannya diletakkan di atas paha Nabi ﷺ‎ . Laki-laki itu bertanya, "Wahai Muhammad beritahukanlah aku tentang Islam." Rasulullah ﷺ‎ menjawab,''
 
''Laki-laki itu menjawab, "Kamu benar." Umar berkata, "Kami heran kepada laki-laki itu. Dia bertanya, lalu dia menilai jawabannya benar." Laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah aku tentang Iman." Nabi menjawab,''
''"'''Islam''' adalah kamu bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan dan kamu haji ke Baitullah jika kamu telah mampu melaksanakannya."''
 
''Nabi menjawab, "'''Iman''' adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari kiamat dan qadar (ketentuan) Allah) yang baik dan yang buruk."''
''Laki-laki itu menjawab, "Kamu benar." Umar berkata, "Kami heran kepada laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah aku tentang Iman." Nabi menjawab,''
 
''Laki-laki itu menjawab, "Kamu benar." Laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah aku tentang Ihsan." Nabi menjawab,''
''"'''Iman''' adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari kiamat dan qadar (ketentuan) Allah) yang baik dan yang buruk."''
 
''Nabi menjawab, "'''Ihsan''' adalah kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."'' Kemudian orang itu pergi. Setelah itu aku (Umar) diam beberapa saat. Kemudian Rasulullah ﷺ‎ bertanya kepadaku, "Wahai Umar siapakah orang yang datang tadi?"
''Laki-laki itu menjawab, "Kamu benar." Laki-laki itu bertanya lagi, "Beritahukanlah aku tentang Ihsan." Nabi menjawab,''
 
Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."
''"'''Ihsan''' adalah kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."''
 
''Kemudian orang itu pergi. Setelah itu aku (Umar) diam beberapa saat. Kemudian Rasulullah ﷺ‎ bertanya kepadaku, "Wahai Umar siapakah orang yang datang tadi?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Lalu Nabi ﷺ‎ bersabda, "Sesungguhnya laki-laki itu adalah <nowiki>[</nowiki>Malaikat] Jibril AS. Ia datang kepadamu untuk mengajarkan agamamu."''
|3=HR. Muslim, 9<ref name=":2">{{Cite book|date=2012|url=https://www.worldcat.org/oclc/808811005|title=Risalah ahlussunnah wal-jama'ah : dari pembiasaan menuju pemahaman dan pembelaan akidah-amaliah NU|location=Surabaya|publisher=Khalista|isbn=978-979-1353-36-6|edition=Cet. 1|others=N.U.. Pengurus Wilayah Jawa Timur. Tim Aswaja|oclc=808811005}}</ref>}}
 
'''(HR. Muslim: 9)''' <ref name=":2">{{Cite book|date=2012|url=https://www.worldcat.org/oclc/808811005|title=Risalah ahlussunnah wal-jama'ah : dari pembiasaan menuju pemahaman dan pembelaan akidah-amaliah NU|location=Surabaya|publisher=Khalista|isbn=978-979-1353-36-6|edition=Cet. 1|others=N.U.. Pengurus Wilayah Jawa Timur. Tim Aswaja|oclc=808811005}}</ref></blockquote>Dari segi keilmuan, semula ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak terbagi-bagi. Namun selanjutnya para [[ulama]] mengadakan pemisahan, sehingga menjadi bagian ilmu sendiri. Bagian-bagian itu mereka elaborasi sehingga menjadi bagian ilmu yang berbeda. Perhatian terhadap [[Iman]] memunculkan ilmu [[#Aqidah|''Aqidah'']] ([[Tauhid|ilmu tauhid]] atau, [[ilmu kalam]], atau ([[teologi]]).<ref name=":0" /> Perhatian khusus pada aspek Islam (dalam pengertian yang sempit) menghadirkan [[Fikih#Fiqih|ilmu fikih''Fiqih'']] atau ilmu ([[Syariat Islam|hukum Islam]]). Sedangkan penelitian terhadap dimensi Ihsan melahirkan [[Sufisme|ilmu tasawuf]] atau, [[Akhlak|ilmu akhlak]], dan adab (moral dan etika).<ref name=":0" />{{sfn|Philips|2006|p=26}}{{sfn|Syalabi|1985|p=29}}
 
=== {{anchor|Aqidah}} Aqidah: kepercayaan ===
{{utama|Akidah Islam}}
Ajaran pokok dalam Islam adalah hal-hal yang menyangkut kepercayaan atau keyakinan hati terhadap [[Allah]], para malaikat-Nya, kitab suci yang diturunkan-Nya, para utusan-Nya, dan peristiwa di kehidupan setelah kematian.
 
Muslim juga mempercayai [[Rukun Iman]] yang terdiri atas 6 perkara, yaitu:
Baris 120 ⟶ 122:
{{utama|Fikih}}
{{see also|Rukun Islam}}
Aspek hukum dalam Islam meliputi berbagai amal perbuatan yang diperintahkan, dilarang, dan dibolehkan.{{sfn|Philips|2006|p=26}} Amal-amal perbuatan tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori dasar menurut arah hubungannya.
;Ibadah
:Ibadah adalah amal perbuatan manusia berhubungan dengan Allah. [[Fikih ibadah|Ibadah]] ada yang murni ibadah,{{efn|Istilah klasik: ''‘ibādah nāqiṣah''. Istilah kontemporer: ''‘ibādah maḥḍah''.}} seperti [[Salat]] dan [[puasa]]; ada yang ibadah sosial,{{efn|Istilah klasik: ''‘ibādah muta‘addiyyah''. Istilah kontemporer: ''‘ibādah ghairu maḥḍah''.}} seperti [[Zakat]] dan [[Haji]]. Keempat amal ini disebut sebagai "[[Rukun Islam]]" setelah [[syahadat]].
Baris 131 ⟶ 133:
 
=== {{anchor|Adab dan akhlak}}Adab dan akhlak ===
Bukan hanya sekadar menjalani ajaran imankepercayaan dan amalhukum, ajaran Islam juga ada yang berkaitan dengan perbuatan hati dan jiwa, nilai-nilai moral, dan aturan perilaku. Islam mengajari agar semua muslim menghiasi diri lahir dan batin dengan mengembangkan sifat-sifat mulia yang tercakup dalam bidang ilmu tasawuf, adab, dan akhlak mulia .{{sfn|Al-Asyqar|1994|p=147}}
 
Adab-adab dalam Islam:{{sfn|Al-Jazairy|1964}}{{sfn|Al-Asyqar|1994}}