Pigmen hayati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sula pulker (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan
k pembersihan kosmetika dasar, removed stub tag
Baris 1:
[[Berkas:Chlorophyll-a-3D-vdW.png|jmpl|Model 3D dari molekul [[klorofil]].]]
[[Berkas:Orange violet pansies.jpg|jmpl|[[Antosianin]] memberikan beberapa [[petal]] berwarna ungu.]]
'''Pigmen hayati''' adalah kelas [[pigmen]] yang dihasilkan secara alami oleh [[organisme]] atau mikroorganisme atau makhluk hidup lainnya.<ref name="Asthon"> {{en}} Asthon Acton. 2012. Biological Pigments—Advances in Research and Application. Georgia: ScholaryEditions.</ref> Pigmen hayati terutama dihasilkan oleh [[tumbuhan]], [[alga]], sejumlah [[bakteri]], dan beberapa [[fungi]] (jamur). Ada pula [[hewan]] yang menghasilkan sendiri pigmen, meskipun banyak di antaranya memperoleh pigmen dari makanannya.
 
Pigmen hayati memiliki fungsi [[metabolisme|metabolik]] penting, terutama sebagai penangkap energi cahaya atau penetral oksidan. Hal ini dapat dilakukan karena pigmen hayati, sebagaimana pigmen lainnya, memiliki kemampuan mengubah konformasi molekul melalui reaksinya terhadap cahaya.
Baris 9:
Pigmen-pigmen hayati tumbuhan dan alga termasuk dalam kelas [[klorofil]], [[karotenoid]], [[antosianin]], dan [[betalain]]. Pigmen yang dihasilkan hewan misalnya adalah [[melanin]].
 
Pigmen ini aman untuk digunakan, karena pigmen ini tidak mengandung senyawa [[toksik]] terhadap manusia.<ref name="Johan"> Johan Mohamad.2007. Produksi dan karakterisasi biopigmen fikosianin dari ''spirulina fusiformis'' serta aplikasinya sebagai pewarna minuman (Thesis). Institute Pertanian Bogor: Fakultas Perikanan dan Kelautan</ref> Penggunaan biopigmen ini sudah banyak digunakan terutama pada bidang industri pangan, seperti makanan dan minuman.<ref name="Johan"/>
 
Warna pigment berbeda dari warna struktural karena sama untuk semua sudut pandang, sedangkan warna struktural adalah hasil dari pemantulan atau iridesensi yang dipilih, biasanya karena struktur multi-lapisan. Misalnya, sayap kupu-kupu biasanya berisi warna struktural, meskipun banyak kupu-kupu memiliki sel yang berisi pigment juga.
 
== Pigmen mikroorganisme ==
* [[Pioverdin]] dari bakteri [[Pseudomonas aeruginosa]] untuk menghasilkan warna [[hijau]].<ref name="Cox"> {{en}} C. D. Cox, P Adam. 1985. {{en}} Siderophore activity of pyoverdin for Pseudomonas aeruginosa. Infect. Immun. 48(1):130-138.</ref>
* [[Violacein]] dari bakteri [[Chromobacter violaceum]] untuk menghasilkan warna [[ungu]].<ref name="Shiau"> {{en}} RJ Shiau, TW Lin. 2011. {{en}} Chryseobacterium indologenes improves survival of the Chromobacterium violaceum and violacein production. Afr. J. Biotechnol. 10(13):2486-2492.</ref>
* [[Prodigiosin]] dari bakteri [[Serratia marcescens]] untuk menghasilkan warna [[merah muda]] pada suhu 28 [[celcius]].<ref name="Robert"> {{en}} Robert P Williams. 1973. {{en}} Biosynthesis of Prodigiosin, a Secondary Metabolite of Serratia marcescens. Appl. Environ. Microbiol. 25(3):396-402.</ref>
 
== Pigmen tumbuhan ==
Baris 36:
 
Klorofil terdegradasi menjadi tetrapyrroles tidak berwarna yang dikenal sebagai katabolit klorofil nonfluorescent (NCCs).[10] Saat klorofil dominan terdegradasi, pigmen tersembunyi dari xantofil kuning dan beta-karoten oranye terungkap. Pigmen ini hadir sepanjang tahun, tetapi pigmen merah, antosianin, disintesis secara de novo setelah kira-kira setengah dari klorofil telah terdegradasi. Asam amino yang dilepaskan dari degradasi kompleks pemanenan cahaya disimpan sepanjang musim dingin di akar, cabang, batang, dan batang pohon hingga musim semi berikutnya saat didaur ulang untuk membuka kembali pohon.
* [[Antosianin]] pada buah [[anggur]] dan [[blueberry]] <ref name="Gupta"> {{en}} R. R. Gupta. 2008. Bioactive Heterocycles VI: Flavonoids and Anthocyanins in Plants and Latest Bioactive Heterocycle I. Berlin: Springer. </ref>
 
== Pigmen dalam ganggang ==
Baris 54:
 
Karotenoid yang umum pada hewan adalah astaxanthin, yang mengeluarkan pigmen ungu-biru dan hijau. Warna astaxanthin terbentuk dengan membuat kompleks dengan protein dalam urutan tertentu. Misalnya, crustochrin memiliki sekitar 20 molekul astaxanthin yang terikat dengan protein. Ketika kompleks berinteraksi dengan interaksi exciton-exciton, itu menurunkan absorbansi maksimum, mengubah pigmen warna yang berbeda.
Dalam lobster, terdapat berbagai jenis kompleks protein astaxanthin. Yang pertama adalah crustacyanin (maks 632 &nbsp;nm), pigmen biru yang ditemukan di karapas lobster. Yang kedua adalah crustochrin (max 409), pigmen kuning yang terdapat pada lapisan luar karapas. Terakhir, lipoglikoprotein dan ovoverdin membentuk pigmen hijau terang yang biasanya terdapat pada lapisan luar karapas dan telur lobster.
 
'''Tetrapirol'''
Baris 71:
 
== Pigmen foto-protektif ==
Karena kerusakan akibat UV-A dan UV-B, hewan laut telah berevolusi untuk memiliki senyawa yang menyerap sinar UV dan berfungsi sebagai tabir surya. Mycosporine-like amino acids (MAAs) dapat menyerap sinar UV pada 310-360 &nbsp;nm. Melanin adalah pelindung UV terkenal lainnya. Karotenoid dan fotopigmen keduanya secara tidak langsung bertindak sebagai pigmen pelindung foto, karena mereka memadamkan radikal bebas oksigen. Mereka juga melengkapi pigmen fotosintesis yang menyerap energi cahaya di wilayah biru.
'''Peran pertahanan pigmen'''
Diketahui bahwa hewan menggunakan pola warna mereka untuk memperingatkan predator, namun telah diamati bahwa pigmen spons meniru bahan kimia yang melibatkan pengaturan moulting amphipod yang diketahui memangsa spons. Jadi setiap kali amphipod itu memakan spons, pigmen kimiawi mencegah pergantian kulit, dan amphipod akhirnya mati.
Baris 94:
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.ebi.ac.uk/chebi/chebiOntology.do?chebiId=CHEBI:26130 Biopigmen]
{{biologi-stub}}
 
[[Kategori:Fisiologi tumbuhan]]