Suku Dani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 76:
[[Berkas:Kaonak.jpg|pus|jmpl|[[Kaonak]], salam tradisional wilayah pegunungan terutama Suku Dani]]
===Tradisi potong jari===
Disebut juga dengan nama [[Iki Palek]] merupakan cara menunjukkan kesedihan dan rasa dukacita ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia dengan pemotongan jari. Bila ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia, secara adat suku Dani diwajibkan memotong jari mereka. Mereka beranggapan bahwa memotong jari adalah simbol dari sakit dan perihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya. Pemotongan jari juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yang telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yang berduka.
 
Bagi Suku Dani, jari diartikan sebagai simbol kerukunan, kesatuan dan kekuatan dalam diri manusia maupun sebuah keluarga. Akan tetapi perbedaan setiap bentuk dan panjang jari memiliki sebuah kesatuan dan kekuatan kebersamaan untuk meringankan semua beban pekerjaan. Kehilangan salah satu ruasnya saja, bisa mengakibatkan tidak maksimalnya tangan kita bekerja. Jadi jika salah satu bagiannya menghilang, maka hilanglah komponen kebersamaan dan berkuranglah kekuatan.
 
Alasan lainnya adalah “Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik” atau pedoman dasar hidup bersama dalam satu keluarga, satu marga, satu honai (rumah), satu suku, satu leluhur, satu bahasa, satu sejarah/asal-muasal, dan sebagainya. Kebersamaan sangatlah penting bagi masyarakat Papua Pegunungan. Kesedihan mendalam dan luka hati orang yang ditinggal mati anggota keluarga, baru akan sembuh jika luka di jari sudah sembuh dan tidak terasa sakit lagi. Mungkin karena itulah masyarakat papua pegunungan memotong jari saat ada keluarga yang meninggal dunia.
 
Tradisi potong jari di Papua Pegunungan sendiri dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, atau parang. Ada juga yang melakukannya dengan menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari.
Baris 88:
===Tradisi mandi lumpur===
Selain tradisi pemotongan jari, juga ada tradisi yang dilakukan dalam upacara berkabung. Tradisi tersebut adalah tradisi mandi lumpur. Mandi lumpur dilakukan oleh anggota atau kelompok dalam jangka waktu tertentu. Mandi lumpur mempunyai arti bahwa setiap orang yang meninggal dunia telah kembali ke alam. Manusia berawal dari tanah dan kembali ke tanah.
 
=== Upacara ''Wam Mawe'' ===
Dalam bahasa Hubula, ''wam mawe'' terdiri dari dua kata, yakni ''wam'' dan ''mawe. Wam'' (dalam [[Bahasa Indonesia]]) berarti [[babi]] dan ''mawe'' (dalam [[Bahasa Indonesia]]) berarti upacara, secara garis besar maka ''wam mawe'' berarti Upacara Babi. Upacara ini juga tidak berlangsung tiap tahun, tetapi setiap empat atau lima tahun sekali, sehingga tidak mengherankan kalau Suku Hubula melaksanakannya secara meriah.<ref name=":0" />
 
Upacara ''wam mawe'' dilaksanakan khusus bagi kaum [[laki-laki]]. Sebelum pelaksanaan ''wam mawe'' biasanya dilakukan pula upacara ''wam wesake'' atau Pesta [[Honai Adat]], babi-babi yang dipilih adalah yang paling bagus dan terbaik yang telah dipersiapkan dan dipelihara sangat lama untuk upacara tersebut.<ref name=":0" />
 
Pelaksanaan ''wam mawe'' sebagai upacara untuk menyelesaikan masalah-masalah adat yang terjadi di dalam masyarakat. Masalah-masalah yang muncul itu seperti masalah [[maskawin]] yang belum dibayarkan atau masalah-masalah hutang piutang lainnya.<ref name=":0" />
 
Selain masalah hutang piutang, upacara ''wam mawe'' memiliki tujuan lainnya, antara lain:<ref name=":0" />
 
* Untuk memperbaiki tatanan masyarakat dan hubungan internal antar-klan dalam [[honai adat]] Suku Hubula.
* Untuk penghormatan dan penghargaan atas [[aliansi]] atau [[persekutuan]] antar-suku dalam sebuah [[Perang|peperangan.]] Hal ini juga dilaksanakan sebagai perayaan kemanganan dalam perang yang dilakukan oleh Suku Hubula dan suku yang menjadi sekutu mereka.
* Membangun hubungan [[diplomasi]] dengan honai adat dari klan atau suku lainnya.
 
Setelah pesta selesai, para pemuda kemudian melantunkan nyanyian-nyanyian sebagai tanda selesainya upacara, setelah itu mereka membagikan daging babi yang sudah dibakar sebelumnya kepada seluruh masyarakat adat yang telah ditentukan.<ref name=":0" />
 
==Budaya==