Anemia pernisiosa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pena Cahaya (bicara | kontrib)
k menyunting artikel
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pena Cahaya (bicara | kontrib)
k menyunting artikel
Baris 12:
 
== Tanda dan Gejala ==
Anemia pernisiosa sering kali muncul perlahan-lahan, dan dapat menyebabkan kerusakan secara diam-diam tanpa disadari. Jika tidak diobati, '''anemia pernisiosa''' dapat menyebabkan komplikasi neurologis, dan dalam kasus-kasus yang serius dapat menyebabkan kematian. Tubuh yang terbiasa mengalami kurang enak badan merupakan tanda awal anemia pernisiosa sehingga gejala anemia jenis ini sulit dikenali. [[Anemia]] dapat muncul dengan sejumlah gejala umum lainnya, termasuk penipisan dan kerontokan rambut, rambut beruban, sariawan, gusi berdarah, ''angular cheilitis'', terlihat kelelahan dengan bibir pucat dan dehidrasi atau pecah-pecah serta lingkaran hitam di sekitar mata, serta kuku yang rapuh.
 
Pada kasus '''anemia pernisiosa''' yang berkepanjangan, kerusakan sel saraf dapat terjadi menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk kehilangan indera, kesulitan dalam propriosepsi, nyeri neuropatik, kesulitan berjalan, keseimbangan yang buruk, kehilangan sensasi pada kaki, kelemahan otot, penglihatan kabur (baik karena retinopati maupun neuropati optik), gangguan buang air kecil, masalah kesuburan, penurunan indera perasa dan penciuman, penurunan tingkat kesadaran, perubahan refleks, kehilangan ingatan, perubahan suasana hati, depresi, lekas marah, bicara cadel, gangguan kognitif, kebingungan, kecemasan, kecanggungan, psikosis, dan dalam kasus yang lebih parah, [[demensia]]. Pada kasus yang parah, anemia dapat menyebabkan gagal jantung kongestif. Komplikasi dari PA kronis yang parah adalah degenerasi gabungan subakut sumsum tulang belakang, yang menyebabkan hilangnya sensorik distal (tulang belakang), tidak adanya refleks pergelangan kaki, peningkatan respons refleks lutut, dan respons ekstensor plantar. Selain anemia, gejala hematologi dapat berupa ''sitopenia'', ''hemolisis intramedulla'', dan mikroangiopati pseudotrombotik. Kekurangan vitamin B12, yang bersifat reversibel, kadang-kadang disalahartikan sebagai ''[[leukemia]] myeloid'' akut, yang merupakan kondisi autoimun yang tidak dapat disembuhkan dan muncul dengan beberapa gejala hematologi yang sama, termasuk sumsum tulang hiperseluler dengan diferensiasi blastosis dan neutrofil yang mengalami hipersegmentasi. Anemia pernisiosa juga memengaruhi pada keterlambatan pertumbuhan fisik pada anak-anak, dan juga dapat menjadi penyebab penundaan masa puber pada remaja.
 
== Referensi ==