Sinterklas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
k Hungaria |
||
Baris 26:
Praktik ini masih ada di Jerman, Belgia dan Belanda setelah adopsi kekristenan dan kemudian digabungkan dengan perayaan Santo Nikolaus. Anak-anak masih menaruh jerami mengisi sepatu di cerobong asap setiap malam musim dingin, dan Santo Nikolaus memberi mereka hadiah permen dan hadiah-hadiah. Kemunculan Odin cukup mirip dengan Santo Nikolaus, digambarkan sebagai orang tua yang misterius dengan janggut.
Praktik ini lalu muncul di [[Amerika Serikat]] melalui koloni Belanda di [[New Amsterdam]] lebih dulu sebelum serangan Inggris pada abad ke 17, dan berevolusi menjadi menggantung kaus kaki atau kaus kaki natal di dekat cerobong asap. Banyak daerah di Austria dan bekas daerah Italia yang direbut Austria-
Cerita rakyat lain, berdasarkan dari suku Indo-Jerman, terdapat cerita bahwa ada orang suci (kadang-kadang Santo Nikolaus) dan setan (kadang-kadang [[Krampus]], atau [[troll]]). Laki-laki muda memakai baju sebagai Krampus masih ada dalam perayaan hari Santo Nikolaus di Kärnten (Austria Selatan) dan Carnia (Italia timur laut). Cerita itu menyatakan bahwa sebuah daratan diserang teror oleh seorang monster yang pada saat malam hari melata masuk ke cerobong asap dan membunuh anak-anak ([[mengeluarkan isi perut mereka atau menyimpan mereka untuk dimakan nanti). Orang suci itu mencari setan itu, dan menipunya dengan [[borgol]] yang diberkati (dalam beberapa versi borgol yang sama untuk memenjarakan [[Yesus]], dalam versi lain borgol itu adalah yang digunakan untuk menahan [[Santo Petrus]] atau [[Paulus dari Tarsus]]); setan itu terperangkap dan terpaksa untuk mengikuti perintah sang orang suci. Orang Suci itu menyuruhnya untuk pergi ke setiap rumah dan membuat perubahan, dengan memberikan hadiah kepada anak-anak. Orang suci itu juga membuatnya melakukan hal ini setiap tahun, atau sang setan sangat muak dengan melakukan hal baik dan memilih untuk kembali ke [[Neraka]].
|