Guinea: Perbedaan antara revisi

 

Perekonomian Guinea sangat bergantung pada pertanian dan kegiatan pedesaan lainnya.<ref name = Britannica>{{cite web | title = Guinea | url = https://www.britannica.com/place/Guinea/People#ref55212 | access-date = 27 October 2019}}</ref> Guinea kaya akan mineral yang baik, diperkirakan memiliki seperempat cadangan bauksit dunia,<ref>{{citation |title=Bauxite and alumina |work=Mineral Resources Program |publisher=U.S. Geological Survey |date=January 2009 |url=http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/bauxite/mcs-2009-bauxi.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20090509035031/http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/bauxite/mcs-2009-bauxi.pdf |archive-date=2009-05-09 |url-status=live }}</ref> lebih dari 1,8 miliar ton (2,0 miliar ton singkat) bijih besi bermutu tinggi, intan dan deposit emas yang signifikan, dan jumlah yang tidak dapat ditentukan dari uranium. CBG memiliki hak eksklusif atas cadangan dan sumber daya bauksit di barat laut Guinea, hingga tahun 2038.<ref>{{cite web |url=http://www.dadcoalumina.com/about/history.aspx |title=Dadco Alumina & Chemicals |access-date=31 May 2015 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20120718025131/http://www.dadcoalumina.com/about/history.aspx |archive-date=18 July 2012 }}</ref> Pada tahun 2008, pengunjuk rasa kesal karena layanan listrik yang buruk memblokir jalur yang digunakan CBG. Guinea memasukkan ketentuan dalam perjanjiannya dengan perusahaan minyak internasional, yang mengharuskan mitranya untuk menghasilkan listrik bagi masyarakat sekitar.<ref>{{cite news|url=http://www.minesandcommunities.org/article.php?a=8889|author1=Saliou Samb|author2=Daniel Magnowski|title=One dead in Guinea protest, mine trains stop|agency=Reuters|date=1 November 2008|work=Minesandcommunities.org|access-date=24 August 2013|archive-url=https://web.archive.org/web/20141019125412/http://www.minesandcommunities.org/article.php?a=8889|archive-date=19 October 2014|url-status=live}}</ref>

 

Guinea juga memiliki potensi besar untuk pertumbuhan di sektor pertanian dan perikanan. Tanah, air, dan kondisi iklim memberikan peluang bagi pertanian irigasi skala besar dan agroindustri. Pengiriman uang dari orang Guinea yang tinggal dan bekerja di luar negeri dan ekspor kopi menjadi bagian dari industri devisa Guinea lainnya. Sektor pertanian di beberapa titik mempekerjakan sekitar 75% dari populasi negara. Produksi beras lokal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan negara, sehingga beras diimpor dari Asia. Sektor ini membudidayakan biji kopi, nanas, persik, nektarin, mangga, jeruk, pisang, kentang, tomat, mentimun, lada, dan jenis hasil bumi lainnya. Guinea adalah salah satu penghasil apel dan pir regional yang baru muncul. Ada perkebunan anggur, delima, dan beberapa tahun terakhir telah terlihat perkembangan perkebunan stroberi, berdasarkan sistem hidroponik vertikal.<ref>{{Cite journal|last=Madiou|first=Sow|title=Impact on agricultural productivity in Guinea of R&D Investment, Foreign Aid and Climate Change|url=https://twasp.info/journal/Cf9659eX/impact-on-agricultural-productivity-in-guinea-of-rd-investment-foreign-aid-and-climate-change|journal=North American Academic Research|year=2020|volume=3|pages=86–106|doi=10.5281/zenodo.3611652|s2cid=244984398 }}</ref>