Trenggana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 71:
## Gelar keislaman Raden Patah dalam Serat Pranitiradya disebut sebagai Sultan Shah Alam Akbar. Secara antropologi (kebiasaan/kelaziman) penggelaran & pemargaan menunjukkan beliau sebagai Sayyid keluarga Azmatkhan. Gelar Sultan dimasa lalu hanya bisa didapatkan bilamana mendapat izin, pengakuan dan pengesahan internasional dari Syarif Mekkah.
## Dalam catatan silsilah keluarga Syekh Ahmad Mutamakin jalur Kajen, nama lelulur Raden Patah ditulis sebagai Raden Patah Sayyid Ali Akbar.
## Sanad Riwayat dari Raden Haji Ahmad Dimyati dari KH. Abdul Haq bahwa gelar Raden berarti Ruhuddin yang bermakna Ruhnya Agama. Sanad Riwayat dari Haji Ahmad Dimyati dari KH. Huban Zen bahwa gelar Raden berarti Rahadiyan yang bermakna lemah lembut dan Dermawan. Sanad Riwayat dari Raden Haji Ahmad Dimyati didapat dari KH. Amang Syihabuddin yang beliau terima dari KH. Aceng Mu'man Mansur Cimasuk bahwa gelar Raden berarti Sayyid dan yang bergelar Raden itu berkerabat atau satu nasab dengan [[Sunan Gunung Jati|Sunan Gunung Jati.]] Kesimpulan, Gelar Raden berarti pertama secara Nasab harus masuk jalur Sayyid, kedua harus menjadi penghidup Agama dan ketiga harus memiliki sifat lemah lembut dan Dermawan. Menurut Kitab Al Faatawi bahwa Raden Patah diangkat menjadi Sultan oleh [[Sunan Gunung Jati|Sunan Gunung Jati Tauladan masyarakat Umum]].<ref name="hikayat banjar3">{{cite book|last=Ras|first=Johannes Jacobus|year=1990|url=https://www.scribd.com/doc/190123982/Hikayat-Banjar|title=Hikayat Banjar|location=Selangor Darul Ehsan, Malaysia|publisher=Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka|isbn=9789836212405|translator=Siti Hawa Salleh|authorlink=Johannes Jacobus Ras|lang=ms}} ISBN 983-62-1240-X</ref>.
 
da tahun 1543 Trenggana mengundang [[Sunan Kalijaga]] pindah ke [[Demak]]. [[Sunan Kalijaga]] sendiri sebelumnya membantu [[Sunan Gunung Jati]] berdakwah di [[Cirebon]].
 
Beberapa waktu kemudian terjadi perbedaan pendapat antara [[Sunan Kalijaga]] dengan [[Sunan Kudus]] dalam menentukan awal bulan [[Ramadhan]]. Dalam hal ini Trenggana lebih memilih pendapat [[Sunan Kalijaga]]. Akibatnya, [[Sunan Kudus]] kecewa dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai imam [[Masjid Agung Demak]].
 
[[Sunan Kalijaga]] diangkat sebagai imam baru dan diberi tanah perdikan di Kadilangu.
 
== Kematian ==