Komoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
Merapikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 29:
|dead-url=yes
}}</ref>
== Geografi ==▼
Komoro terletak di pengujung utara [[Selat Mozambik]], di antara [[Madagaskar]] and [[Mozambik]]. Secara resmi negara Komoro terdiri atas empat pulau di [[kepulauan Komoro|kepulauan gunung berapi Komoro]], yaitu: [[Mayotte]], [[Komoro Besar]], [[Anjouan]] dan [[Moheli]], dan juga banyak pulau kecil. Ibu kotanya ialah [[Moroni, Komoro|Moroni]] yang terletak di pulau [[Komoro Besar]]. Keseluruhan kepulauan Komoro merupakan jajahan [[Prancis]] hingga tahun [[1975]] ketika referendum untuk kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Prancis pada tahun [[1974]] diumumkan. Hasil dari referendum menunjukkan bahwa tiga dari empat pulau utama Komoro: Komoro Besar, Anjouan, dan Moheli memilih untuk memerdekakan diri dan membentuk Perserikatan Komoro.▼
=== Mayotte ===▼
{{utama|Mayotte}}▼
Pulau Mayotte atau Maori adalah satu-satunya pulau di kepulauan Komoro yang memilih menentang kemerdekaan dari Prancis untuk menjadi bagian dari Persekutuan Komoro; referendum tahun 1974 dan [[1976]] secara konsisten menunjukkan bahwa warga kepulauan Mayotte lebih memilih untuk tetap menjadi jajahan Prancis daripada bergabung dengan Komoro.<ref name="GA31_first-resolution">The first UN General Assembly Resolution regarding the matter, "[http://un.cti.depaul.edu/Countries/Comoros/1156213396.pdf Question of the Comorian island of Mayotte] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080408191407/http://un.cti.depaul.edu/Countries/Comoros/1156213396.pdf |date=2008-04-08 }} (PDF)," United Nations General Assembly Resolution A/RES/31/4, (21 October 1976) states "the occupation by France of the Comorian island of Mayotte constitutes a flagrant encroachment on the national unity of the Comorian State, a Member of the United Nations," rejecting the French-administered referendums and condemning French presence in Mayotte.</ref><ref>As defined by the [[Organization of African Unity]], the [[Non-Aligned Movement|Movement of Non-Aligned Countries]], the [[Organisation of the Islamic Conference]], and the [[United Nations General Assembly]]: the most recent UN General Assembly Resolution regarding the matter, "Question of the Comorian island of Mayotte," United Nations General Assembly Resolution A/RES/49/18, (6 December 1994) states "the results of the referendum of 22 December 1974 were to be considered on a global basis and not island by island,...Reaffirms the sovereignty of the Islamic Federal Republic of the Comoros over the island of Mayotte". [http://un.cti.depaul.edu/public/Comoros/10/English/ Several resolutions expressing similar sentiments were passed between 1977 (31/4) and 1994 (49/18).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080106080523/http://un.cti.depaul.edu/public/Comoros/10/English/ |date=2008-01-06 }}</ref> Perbedaan pendapat ini lebih mengarah ke sisi politik dan ekonomi karena warga Mayotte memiliki budaya yang sama dengan warga kepulauan Komoro lain dan mayoritas juga menganut agama yang sama, yakni [[Islam]]. Meskipun demikian, pemerintahan Komoro masih tetap mengklaim Mayotte sebagai bagian dari Komoro dan mengecam keberadaan pemerintah Prancis di sana. PBB telah menetapkan bahwa Mayotte merupakan bagian dari negara Komoro, namun Prancis telah memveto resolusi Majelis Keselamatan PBB yang akan meneguhkan kedaulatan Komoro terhadap pulau itu.<ref name="GlobalPolicy_SC-Vetoes">{{cite web |url=http://www.globalpolicy.org/security/membship/veto/vetosubj.htm |title=Subjects of UN Security Council Vetoes |publisher=Global Policy Forum |accessdate=2008-03-27}}</ref><ref name="article33">{{cite web |url=http://untreaty.un.org/cod/repertory/art33/english/rep_supp5_vol2-art33_e.pdf |title=Article 33 |format=PDF |work=UN Treaty}}</ref> Di samping itu juga, pada 29 Maret 2009 warga Mayotte menyetujui referendum yang disahkan pada tahun [[2011]] untuk mengubah status Mayotte sebagai departemen seberang laut Prancis dan sekaligus bagian dari [[Uni Eropa]]. Presiden Komoro sendiri menolak hasil keputusan dari referendum ini.<ref name=tolak>{{id}}{{cite web|url=http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/presiden-komoro-seru-pemimpin-arab-tolak-hasil-referendum-mayotte-jadi-wilayah-perancis.htm#.UX4UFkoby00|title=Presiden Komoro Seru Pemimpin Arab Tolak Hasil Referendum Mayotte Jadi Wilayah Prancis|accessdate=29-04-2013}}</ref>▼
== Sejarah ==
{{Utama|Sejarah Komoro}}
=== Sebelum penjajahan ===
Penduduk pertama yang menduduki Kepulauan Komoro diperkirakan adalah penduduk, nelayan, dan pedagang dari [[Afrika]] dan [[Austronesia]], yang melakukan perjalanan dengan menggunakan perahu. Mereka datang ke Komoro sekitar abad keenam [[Masehi]], pencatatan sejarah yang paling awal berupa jejak arkeologi yang diketahui ditemukan di [[Anjouan]].<ref>{{cite book|title=A Country Study: Comoros|publisher=US Department of the Army|author=Federal Research Division of the Library of Congress under the Country Studies/Area Handbook Program|month=August|year=1994|url=http://lcweb2.loc.gov/frd/cs/kmtoc.html|accessdate=January 2007|location=Washington, D.C.|editor=Ralph K. Benesch}}</ref> Sehingga Komoro ditempati oleh penduduk dari berbagai wilayah di pantai Afrika, Teluk [[Persia]], [[Indonesia]], dan [[Madagaskar]].<ref name=sejarah />
Baris 67 ⟶ 59:
Ketika kemerdekaan Komoro diakui oleh [[PBB]], Prancis menarik dukungan ekonomi untuk Komoro sehingga terjadinya kekacauan ekonomi dan politik; paling tidak telah terjadi 20 kudeta untuk menjatuhkan pemerintah pusat Komoro.<ref name=sejarah /> Pemerintahan Komoro juga berkali-kali berdalih dari menggunakan sistem sosialis ke sistem berbasis [[Syariat Islam]]. Sebaliknya, Mayotte yang memilih untuk tetap menjadi bagian dari Prancis terus mendapatkan dukungan ekonomi dan politik dari Prancis Metropolitan dan alhasil dapat makmur dan berkembang dengan PDB perkapita 13.5 kali dari Komoro. Situasi ini membuat banyak warga Komoro yang mencoba bermigrasi ke Mayotte; diperkirakan bahwa hampir 30% jumlah penduduk Mayotte adalah imigran gelap dari Komoro. Beberapa pulau Komoro seperti Anjouan dan Moheli juga berkeinginan untuk kembali masuk dalam lingkup area Prancis, namun Prancis menolak permintaan ini.
▲== Geografi ==
▲Komoro terletak di pengujung utara [[Selat Mozambik]], di antara [[Madagaskar]] and [[Mozambik]]. Secara resmi negara Komoro terdiri atas empat pulau di [[kepulauan Komoro|kepulauan gunung berapi Komoro]], yaitu: [[Mayotte]], [[Komoro Besar]], [[Anjouan]] dan [[Moheli]], dan juga banyak pulau kecil. Ibu kotanya ialah [[Moroni, Komoro|Moroni]] yang terletak di pulau [[Komoro Besar]]. Keseluruhan kepulauan Komoro merupakan jajahan [[Prancis]] hingga tahun [[1975]] ketika referendum untuk kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Prancis pada tahun [[1974]] diumumkan. Hasil dari referendum menunjukkan bahwa tiga dari empat pulau utama Komoro: Komoro Besar, Anjouan, dan Moheli memilih untuk memerdekakan diri dan membentuk Perserikatan Komoro.
▲=== Mayotte ===
▲{{utama|Mayotte}}
▲Pulau Mayotte atau Maori adalah satu-satunya pulau di kepulauan Komoro yang memilih menentang kemerdekaan dari Prancis untuk menjadi bagian dari Persekutuan Komoro; referendum tahun 1974 dan [[1976]] secara konsisten menunjukkan bahwa warga kepulauan Mayotte lebih memilih untuk tetap menjadi jajahan Prancis daripada bergabung dengan Komoro.<ref name="GA31_first-resolution">The first UN General Assembly Resolution regarding the matter, "[http://un.cti.depaul.edu/Countries/Comoros/1156213396.pdf Question of the Comorian island of Mayotte] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080408191407/http://un.cti.depaul.edu/Countries/Comoros/1156213396.pdf |date=2008-04-08 }} (PDF)," United Nations General Assembly Resolution A/RES/31/4, (21 October 1976) states "the occupation by France of the Comorian island of Mayotte constitutes a flagrant encroachment on the national unity of the Comorian State, a Member of the United Nations," rejecting the French-administered referendums and condemning French presence in Mayotte.</ref><ref>As defined by the [[Organization of African Unity]], the [[Non-Aligned Movement|Movement of Non-Aligned Countries]], the [[Organisation of the Islamic Conference]], and the [[United Nations General Assembly]]: the most recent UN General Assembly Resolution regarding the matter, "Question of the Comorian island of Mayotte," United Nations General Assembly Resolution A/RES/49/18, (6 December 1994) states "the results of the referendum of 22 December 1974 were to be considered on a global basis and not island by island,...Reaffirms the sovereignty of the Islamic Federal Republic of the Comoros over the island of Mayotte". [http://un.cti.depaul.edu/public/Comoros/10/English/ Several resolutions expressing similar sentiments were passed between 1977 (31/4) and 1994 (49/18).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080106080523/http://un.cti.depaul.edu/public/Comoros/10/English/
== Politik ==
|