Kawasan lindung di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 10:
Selanjutnya, UU no 41/1999 lebih lanjut merinci kawasan hutan konservasi ke dalam:
* [[Kawasan suaka alam|Kawasan hutan suaka alam]]. Ialah kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
* [[Kawasan pelestarian alam|Kawasan hutan pelestarian alam]]. Ialah kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari [[sumber daya alam]] hayati dan ekosistemnya.
* [[Taman buru]]. Yakni kawasan hutan negara yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
 
[[Peraturan Pemerintah (Indonesia)|Peraturan Pemerintah]] RI no 68 tahun 1998<ref>Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam</ref> sebelumnya telah mendefinisikan:
* Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
* Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan, yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Baris 25:
** Kawasan ber[[gambut]]
** Kawasan resapan air.
* [[Kawasan perlindungan]] setempat, terdiri dari:
** Sempadan pantai
** Sempadan [[sungai]]