Tapai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
DviceCyber88 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
DviceCyber88 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 92:
Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya dapat mengikat dan mengeluarkan [[aflatoksin]] dari tubuh.<ref name="g" /> [[Aflaktosin]] merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh [[kapang]], terutama ''[[Aspergillus flavus]]''.<ref name="g" /> Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti [[kecap]]. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi [[aflatoksin]] tersebut.<ref name="g" />
 
Di beberapa negara [[tropis]] yang mengonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia.<ref name="g"/> Hal ini dikarenakan singkong mengandung [[sianida]] yang bersifat toksik dalam tubuh manusia.<ref name="g">{{en}}Cereda MP, Takahashi M. 1994. Cassava waste: Their Characterization, and Uses, and Treatment in Brazil. Di dalam: Dufour D, O’Brien GM, Best R, editor. International Meeting on Cassava Flour and Starch: Progress in Research and Development; Cali, 11-15 Jan 1994. Cali: Centro Internacional de Agricultura Tropical. hlm 221-232.</ref> Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan [[vitamin]] B<sub>12</sub><ref>{{en}}Sahlin P. 1999. Fermentation as a method of food processing. [thesis]. Lund: Department of Applied Nutrition and Food Chemistry, Lund University.</ref>
 
=== Kelemahan tapai ===