Masjid Raya Al-Jabbar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Restoring bits that were removed without explanation |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 23:
[[File:Bagian dalam masjid al-jabar.jpg|thumb|Bagian dalam bangunan]]
Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan pada tanggal 29 Desember 2017 oleh [[Daftar Gubernur Jawa Barat|Gubernur]] dan [[Daftar Wakil Gubernur Jawa Barat|Wakil Gubernur Jawa Barat]] saat itu, [[Ahmad Heryawan]] dan [[Deddy Mizwar]].
==Sejarah==
===Sebelum menjadi masjid===
Di masa lalu, [[Gedebage, Bandung|kawasan Gedebage]] merupakan sebuah [[Rawa|rawa-rawa]] bekas peninggalan [[Danau Bandung Purba]]. Lalu akhir [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-19]], rawa-rawa ini mulai mengering dan dijadikan area [[Sawah|persawahan]]. Kemudian perusahaan kereta api negara, ''[[Staatsspoorwegen]]'' membangun [[Daftar istilah transportasi rel|jalur kereta api]] yang menghubungkan [[Stasiun Gedebage|Gedebage]] dan [[Stasiun Cicalengka|Cicalengka]] di tengah rawa-rawa ini. Tak lama kemudian, Gedebage menjadi sebuah kecamatan, setelah [[Kota Bandung]] dimekarkan dari [[Kabupaten Bandung]] pada tahun [[2006]]. Pemekaran ini, membuat kawasan ini menjadi ramai karena perumahan-perumahan baru mulai dibangun disana.<ref>{{Cite web|last=Abu Fauzan|first=Hevi|date=2023-01-14|title=Masjid Al-Jabbar dan Sejarah Kawasan Gedebage|url=https://www.sejarahbandung.id/masjid-al-jabbar-dan-sejarah-kawasan-gedebage/|website=sejarahbandung.id|language=id|access-date=2023-01-14}}</ref>
===Pembangunan===
Dikarenakan padatnya kawasan perumahan, [[Jawa Barat|pemerintah Provinsi Jawa Barat]] berinisiatif membangun masjid yang lebih besar dari [[Masjid Raya Bandung]]. Kemudian ide pembangunan masjid disetujui oleh [[Pemerintah Indonesia]], dan pembangunan masjid dimulai tanggal [[29 Desember]] [[2017]], ditandai dengan upacara peletakan batu pertama oleh mantan [[Daftar Gubernur Jawa Barat|Gubernur Jawa Barat]], [[Ahmad Heryawan]] dan mantan [[Daftar Wakil Gubernur Jawa Barat|Wakil Gubernur Jawa Barat]], [[Deddy Mizwar]].<ref>{{Cite web|url= http://bappeda.jabarprov.go.id/spesifikasi-masjid-terapung-al-jabbar-calon-masjid-raya-jawa-barat-yang-baru/|title=Spesifikasi Masjid Terapung Al Jabbar, Calon Masjid Raya Jawa Barat yang Baru|website=bappeda.jabarprov.go.id|lang=id|access-date= 3 January 2023}}</ref> Pembangunan sempat terhenti pada tahun [[2020]] karena [[Pandemi Covid-19|pandemi COVID-19]], dan kembali dilanjutkan satu setengah tahun kemudian, tepatnya tanggal [[24 Agustus]] [[2021]].<ref>{{Cite journal|url= https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-012462843/terhenti-selama-pandemi-pembangunan-masjid-raya-al-jabbar-di-bandung-dilanjutkan|title=Terhenti Selama Pandemi, Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Bandung Dilanjutkan Jemaah|first=Novianti|last=Nurulliah|website=pikiran-rakyat.com|lang=id|access-date=7 January 2023}}</ref> Setelah melewati masa pembangunan selama 5 tahun, masjid ini akhirnya diresmikan pada tanggal [[30 Desember]] [[2022]] oleh Gubernur [[Ridwan Kamil]].<ref>{{Cite journal|url=https://bandung.kompas.com/read/2022/12/26/205647778/fakta-fakta-masjid-al-jabbar-habiskan-dana-rp-1-triliun-mampu-tampung-33000?page=all|title= Fakta-fakta Masjid Al Jabbar: Habiskan Dana Rp 1 Triliun, Mampu Tampung 33.000 Jemaah|first=Muhamad|last=Syahrial|website=bandung.kompas.com|lang=id|access-date= 3 January 2023}}</ref>
== Referensi ==
|