Khulafaur Rasyidin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 99:
 
== Pandangan Muslim ==
=== Pandangan Sunni ===
Dalam Islam [[Sunni]], penerapan label 'petunjuk yang benar' bagi para khalifah pertama menandakan status mereka sebagai model yang tindakan dan pendapatnya ([[sunnah]]) harus diikuti dan diteladani dari sudut pandang agama.<ref name = melchert63>{{Harvtxt|Melchert|2020|p=63}}</ref> Dalam pengertian ini, mereka 'dibimbing dengan benar' dan 'dibimbing dengan benar':<ref>{{Harvtxt|Melchert|2020|p=72, note 1}}</ref> narasi agama tentang kehidupan mereka berfungsi sebagai panduan untuk keyakinan yang benar.<ref name = melchert63/>
 
Kaum Sunni telah lama memandang periode Rashidun sebagai sistem pemerintahan yang patut dicontoh (berdasarkan kebajikan dan kebajikan Islam) yang ingin mereka tiru. Kaum Sunni juga menyamakan sistem ini dengan kesuksesan duniawi yang dijanjikan oleh Allah, dalam [[al-Qur'an]] dan [[hadis]], bagi orang-orang Muslim yang mengejar keridhaan-Nya; kesuksesan spektakuler ini semakin menambah daya tarik emulator dari era Rashidun.<ref>{{cite book|author1=Jeffry R. Halverson|title=Theology and Creed in Sunni Islam: The Muslim Brotherhood, Ash'arism, and Political Sunnism|date=27 Apr 2010|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=9780230106581|page=69}}</ref><ref>{{cite book|author1=Didier Fassin|title=A Companion to Moral Anthropology|date=31 Dec 2014|publisher=John Wiley & Sons|isbn=9781118959503|page=235|edition=reprint}}</ref><ref>{{cite book|author1=Cristoffel A. O. van Nieuwenhuijze|title=Paradise Lost: Reflections on the Struggle for Authenticity in the Middle East|date=1997|publisher=BRILL|isbn=9789004106727|page=28}}</ref>
 
Pada saat yang sama, telah dicatat bahwa dominasi orang Arab atas non-Arab berdasarkan etnis selama pemerintahan Umar dan meluasnya nepotisme kekhalifahan Utsman bertentangan dengan seruan Islam.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=77, 81}}</ref><ref>{{Harvtxt|Momen|1985|p=21}}</ref>
 
=== Pandangan Syi'ah ===
Pandangan Islam [[Syi'ah]] adalah bahwa, mirip dengan para nabi masa lalu dalam [[al-Qur'an]],<ref name=":022">{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=8–12}}</ref> [[suksesi Muhammad]] diselesaikan oleh janji ilahi, bukan oleh konsensus.<ref name=":114">{{Harvtxt|Madelung|1997|p=17}}</ref><ref name=":2102"/> Dalam pandangan Syi'ah, seperti para nabi terdahulu dalam al-Qur'an,<ref name=":022" /> Allah memilih penerus Muhammad dari keluarganya.<ref name=":114" /><ref name=":2102">{{Harvtxt|Momen|1985|p=147}}</ref> Secara khusus, Muhammad mengumumkan sepupu dan menantunya, [[Ali bin Abi Thalib|Ali]], sebagai penggantinya yang sah tidak lama sebelum kematiannya pada peristiwa [[Ghadir Khum]] dan pada kesempatan lain, misalnya pada peristiwa [[Hadits peringatan|Dzul Asyir]].<ref name="Momen 1985 12, 15"/> Tentu saja, seperti iman itu sendiri, umat beriman diberkahi dengan kehendak bebas untuk tidak mengikuti Ali, yang merugikan mereka sendiri. Dalam pandangan Syi'ah, sementara wahyu langsung berakhir dengan kematian Muhammad, Ali tetap menjadi penuntun yang benar atau Imam menuju Tuhan, mirip dengan penerus nabi masa lalu dalam al-Qur'an.<ref name=":2102"/> Setelah kematian Muhammad, Ali mewarisi pengetahuan ketuhanan Muhammad dan otoritasnya untuk ''menafsirkan al-Qur'an dengan benar'', terutama ayat-ayat alegoris dan metaforisnya (''"mutasyabihat"'').<ref>{{Cite book|last=Mavani|first=Hamid|title=Religious authority and political thought in Twelver Shiʿism: From Ali to post-Khomeini|publisher=Routledge|year=2013|isbn=978-1-135-04473-2|pages=73}}</ref><ref>{{Cite web|title=(Quran 3:7) Dialah yang menurunkan Kitab kepadamu. Sebagian darinya adalah ayat-ayat definitif, yang merupakan induk Kitab, sementara yang lain adalah kiasan...|url=https://al-quran.info/#3:7|url-status=live}}</ref>
 
Dalam pandangan Syiah, sejak zaman nabi pertama, [[Adam]], bumi tidak pernah tinggal tanpa seorang Imam, dalam bentuk para nabi dan penerus mereka yang ditunjuk oleh Tuhan. Demikian pula, [[Imamah]] diwariskan dari Ali kepada Imam berikutnya, [[Hasan bin Ali|Hasan]], dengan penunjukan yang diilhami Tuhan (''nass'').<ref>{{Harvtxt|Momen|1985|pp=147, 153, 154}}</ref> Setelah kematian Hasan, [[Husain bin Ali|Husain]] dan sembilan keturunannya adalah para Imam Syiah, yang terakhir, [[Imam Mahdi|al-Mahdi]], mengalami kegaiban pada tahun 260 H, karena permusuhan musuh-musuh al-Mahdi dan bahaya bagi nyawanya.<ref name=":40">{{Harvtxt|Momen|1985|p=161}}</ref> Kedatangannya ditunggu baik oleh Syiah maupun Sunni, meskipun Sunni memiliki pandangan yang berbeda tentang al-Mahdi.<ref name=":41">{{Harvtxt|Momen|1985|p=168}}</ref> Dengan ketidakhadirannya, kekosongan kepemimpinan Syiah sebagian diisi oleh ''marjaiyyah'' dan, baru-baru ini, oleh [[walayah Fikih]], yaitu perwalian ahli hukum Islam.<ref>{{Harvtxt|Mavani|2013|p=136}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}