Kiribati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tag: halaman dengan galat kutipan pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 72:
[[Kiritimati]] (Pulau Christmas, tetapi bukan [[Pulau Christmas]] yang merupakan milik Australia) di Kepulauan Line adalah atol terbesar di dunia.
=== Masalah lingkungan ===
Menurut [[Sekretariat Komunitas Pasifik|Program Lingkungan Regional Pasifik]] (sebelumnya Program Lingkungan Regional Pasifik Selatan), dua pulau kecil Kiribati yang tidak berpenghuni [[Tebua Tarawa]] dan [[Abanuea]], menghilang di bawah air pada tahun 1999.<ref>{{cite news |url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/368892.stm |title = Islands disappear under rising seas |work = BBC News |date = 14 June 1999 |access-date = 14 May 2010 }}</ref> [[Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim]] Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa permukaan laut akan naik sekitar 50 cm (20 in) pada tahun 2100 karena [[pemanasan global]] dan kenaikan air laut tidak dapat dihindari. Dengan demikian kemungkinan bahwa dalam satu abad tanah di negara ini akan mengalami peningkatan [[Keasinan tanah|salinasi tanah]] dan sebagian besar akan terendam.<ref>{{cite news |url = https://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/01/28/AR2006012801021.html |newspaper = The Washington Post |title = Debate on Climate Shifts to Issue of Irreparable Change |first = Juliet |last = Eilperin |date = 29 January 2006 |access-date = 7 May 2010 }}</ref>
Paparan Kiribati terhadap perubahan permukaan laut diperburuk oleh [[El Niño–Osilasi Selatan|osilasi dekadel Pasifik]], yang merupakan fenomena peralihan iklim yang menghasilkan perubahan dari periode [[La Niña]] ke periode [[El Niño]]. Hal ini berpengaruh pada permukaan laut. Misalnya, pada tahun 2000, terjadi peralihan dari periode tekanan ke bawah El Niño di permukaan laut menjadi tekanan ke atas La Niña di permukaan laut, yang tekanan ke atas menyebabkan tingkat air pasang yang lebih sering dan lebih tinggi. [[Pasang laut|Perigean spring tide]] (sering disebut [[king tide]]) dapat menyebabkan banjir air laut di dataran rendah pulau Kiribati.<ref>{{cite web| last =Packard | first =Aaron | title= The Unfolding Crisis in Kiribati and the Urgency of Response| publisher= HuffPostGreen|date=12 March 2015 |url=http://www.huffingtonpost.com/aaron-packard/the-unfolding-crisis-in-kiribati-and-the-urgency-of-response_b_6854386.html |access-date=14 March 2015}}</ref>
[[File:Onotoa.png|thumb|Selatan Atol [[Onotoa]]]]
[[File:South Tarawa from the air.jpg|thumb|[[Tarawa|Atol Tarawa]]]]
Pulau [[atol]] dan [[karang]] dapat merespons perubahan permukaan laut. Paul Kench di [[Universitas Auckland]] di Selandia Baru dan Arthur Webb di [[Komisi Geosains Terapan Pasifik Selatan]] di Fiji merilis sebuah studi pada tahun 2010 tentang respons dinamis atol dan pulau karang di Pasifik tengah. Kiribati disebutkan dalam penelitian tersebut, dan Webb dan Kench menemukan bahwa tiga pulau urbanisasi utama di Kiribati—Betio, Bairiki, dan Nanikai—meningkat sebesar 30% (36 hektar), 16,3% (5,8 hektar) dan masing-masing 12,5% (0,8 hektar).<ref name="WZ">{{cite magazine |last=Zukerman |first= Wendy |title=Shape-shifting islands defy sea-level rise |date=2 June 2010 |publisher=New Scientist Magazine |issue=2763 |url = https://www.newscientist.com/article/mg20627633.700-shapeshifting-islands-defy-sealevel-rise.html }}</ref><ref name="Elsevier">{{cite journal |last1 = Webb |first1 = A.P. |last2 = Kench |first2 = P.S. |year = 2010 |title = The dynamic response of reef islands to sea-level rise: Evidence from multi-decadal analysis of island change in the Central Pacific |journal = Global and Planetary Change |volume = 72 |issue = 3 |pages = 234–246 |doi = 10.1016/j.gloplacha.2010.05.003 |url = http://www.pacificdisaster.net/pdnadmin/data/original/SOPAC_2010_The_dynamic_response.pdf |archive-url = https://web.archive.org/web/20121222070018/http://www.pacificdisaster.net/pdnadmin/data/original/SOPAC_2010_The_dynamic_response.pdf |url-status = dead |archive-date = 22 December 2012 |access-date = 22 July 2013 |bibcode = 2010GPC....72..234W }}</ref><ref name="PSK2014">{{cite news| last = Kench | first =Paul |title= Dynamic atolls give hope that Pacific Islands can defy sea rise | work= The Conversation|url= http://theconversation.com/dynamic-atolls-give-hope-that-pacific-islands-can-defy-sea-rise-25436 | access-date=16 April 2014}}</ref><ref name="AWPK">{{cite journal|last= Arthur P. Webb & Paul S. Kench |title = The dynamic response of reef islands to sea-level rise: Evidence from multi-decadal analysis of island change in the Central Pacific |year=2010|volume=72 |issue=3|journal= Global and Planetary Change|pages=234–246 |doi=10.1016/j.gloplacha.2010.05.003|bibcode=2010GPC....72..234W}}</ref><ref name="NG15">{{cite web| last = Warne | first = Kennedy | work= National Geographic |title= Will Pacific Island Nations Disappear as Seas Rise? Maybe Not – Reef islands can grow and change shape as sediments shift, studies show |date =13 February 2015|url= http://news-beta.nationalgeographic.com/2015/02/150213-tuvalu-sopoaga-kench-kiribati-maldives-cyclone-marshall-islands/| access-date=14 February 2015}}</ref>
Studi oleh Paul Kench dan Arthur Webb mengakui bahwa pulau-pulau tersebut sangat rentan terhadap kenaikan permukaan laut, dan menyimpulkan bahwa: "Studi ini tidak mengukur pertumbuhan vertikal permukaan pulau juga tidak menunjukkan adanya perubahan ketinggian pulau. . Karena ketinggian daratan tidak mengubah kerentanan sebagian besar wilayah daratan setiap pulau untuk terendam akibat kenaikan permukaan laut juga tidak berubah dan atol dataran rendah ini tetap segera dan sangat rentan terhadap genangan atau banjir air laut."
Perubahan Iklim dalam Laporan Pasifik tahun 2011 menggambarkan Kiribati memiliki risiko [[siklon]] yang rendah;<ref>{{cite report |title=Climate Variability, Extremes and Change in the Western Tropical Pacific: New Science and Updated Country Reports 2014 |year=2014 |publisher=Pacific Climate Change Science Program |series=Climate Change in the Pacific: Scientific Assessment and New Research |volume=1 & 2 |chapter=Chapter 6: Kiribati |chapter-url=http://www.pacificclimatechangescience.org/publications/reports/climate-variability-extremes-and-change-in-the-western-tropical-pacific-2014/}}</ref> namun pada bulan Maret 2015 Kiribati mengalami banjir dan kerusakan tembok laut dan infrastruktur pantai sebagai akibat dari [[Topan Pam]], topan Kategori 5 yang menghancurkan [[Vanuatu]].<ref name="SBS15">{{cite web| work= SBS Australia |title= Flooding in Vanuatu, Kiribati and Tuvalu as Cyclone Pam strengthens |date =13 March 2015|url= http://www.sbs.com.au/news/article/2015/03/13/flooding-vanuatu-kiribati-and-tuvalu-cyclone-pam-strengthens | access-date=15 March 2015}}</ref> Kiribati tetap menghadapi risiko siklon yang dapat melucuti vegetasi dan tanah pulau-pulau dataran rendah.
Kenaikan permukaan laut secara bertahap juga memungkinkan aktivitas karang [[Polip|polip]] untuk menaikkan atol dengan permukaan laut. Namun, jika kenaikan permukaan laut terjadi dengan kecepatan yang lebih cepat daripada pertumbuhan karang, atau jika aktivitas polip dirusak oleh [[Peningkatan keasaman air laut|pengasaman laut]], maka ketahanan atol dan pulau karang menjadi kurang pasti.<ref name="PK14">{{cite news| last = Kench | first =Paul |title= Dynamic atolls give hope that Pacific Islands can defy sea rise (Comments) | work= The Conversation|url= http://theconversation.com/dynamic-atolls-give-hope-that-pacific-islands-can-defy-sea-rise-25436 | access-date=16 April 2014}}</ref>
== Politik ==
|