Grebeg: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Svartava (bicara | kontrib)
k Membalikkan suntingan oleh 103.126.87.127 (talk) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pembatalan SWViewer [1.4]
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 3:
 
== Pelaksanaan ==
Keraton Surakarta<ref>{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-3296928/grebeg-besar-keraton-surakarta-tetap-ramai-meski-digelar-tak-di-hari-libur |title=Salinan arsip |access-date=2022-07-11 |archive-date=2020-11-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201113005343/https://news.detik.com/berita/d-3296928/grebeg-besar-keraton-surakarta-tetap-ramai-meski-digelar-tak-di-hari-libur |dead-url=no }}</ref> dan Yogyakarta menyelenggarakan Grebeg sebanyak tiga kali dalam setahun. Ketiganya yaitu Grebeg Syawal, Grebeg Maulud, dan Grebeg Besar. Grebeg Syawal dilakukan pada awal bulan [[Syawal]] untuk memperingati berakhirnya puasa pada bulan [[Ramadan]]. Grebeg Maulud dilaksanakan untuk memperingati [[Maulid Nabi Muhammad]]. Grebeg Besar dilaksanakan untuk memperingati bulan [[Zulhijah]]. Grebeg dianggap sebagai lambang kedermawanan dan perlindungan Sultan Yogyakarta terhadap masyarakatnya. Persembahan yang diberikan berupa gunungan yang dibawa berkeliling dengan 10 pasukan yang mengawalnya.{{Sfn|Hasan|2013|p=162}} Grebeg di Keraton Yogyakarta diadakan dengan mengenakan pakaian dengan bentuk menyerupai pasukan kerajaan. Selain itu, anggota keluarga dan para [[abdi dalem]] Keraton mengenakan [[Surjan|pakaian adat Yogyakarta]].{{Sfn|Hasan|2013|p=164}}
 
Penyelnggaraan Grebeg di Keraton Surakarta dilakukan oleh para keturunan [[Sunan Kalijaga]]. Mereka akan berkumpul di Kadilangu Demak untuk mempersiapkan acara Grebeg. Sesajen untuk Grebeg dipersiapkan sejak tanggal 9 Zulhijah oleh utusan Keraton Surakarta yang dipimpin oleh putra mahkota. Penyerahannya dilakukan dengan menggunakan [[Bahasa Jawa]] [[Kata krama inggil|krama inggil]].{{Sfn|Purwadi|2012|p=67}}
Baris 25:
== Daftar pustaka ==
 
* {{cite journal|last=Adib, A., dan Suddhono, K.|first=|date=2018|title=Paradigma Budaya Islam-Jawa dalam Gerebeg Maulud Keraton Surakarta|url=http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alqalam/article/download/1081/1188|journal=Alqalam|volume=35|issue=2|pages=271–296|doi=10.32678/alqalam.v35i2.1081|issn=2620-598X|ref={{sfnref|Adib dan Suddhono|2018}}|url-status=live|access-date=2020-09-30|archive-date=2021-09-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20210916192302/http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alqalam/article/download/1081/1188|dead-url=no}}
* {{cite journal|last=Brata|first=Nugroho Trisnu|date=Desember 2009|title=Religi Jawa dan Remaking Tradisi Grebeg Kraton, Sebuah Kajian Antropologi|url=http://training.um.ac.id/ojs/index.php/sejarah-dan-budaya/article/download/4709/1097|journal=Sejarah dan Budaya|volume=2|issue=2|pages=59–68|doi=|issn=|ref={{sfnref|Brata|2009}}|url-status=live|access-date=2020-09-30|archive-date=2020-07-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20200726100416/http://training.um.ac.id/ojs/index.php/sejarah-dan-budaya/article/download/4709/1097|dead-url=yes}}
* {{cite journal|last=Hasan|first=Renta Vulkanita|date=2013|title=Grebeg Maulud dalam Representasi Busana dan Motif Batik di Keraton Yogyakarta|url=|journal=Corak|volume=1|issue=2|pages=161–166|doi=10.24821/corak.v1i2.2321|issn=2685-4708|ref={{sfnref|Hasan|2013}}|url-status=live}}