Judi daring: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
k Pengembalian suntingan oleh Racun88 (bicara) ke revisi terakhir oleh Cun Cun
Tag: Pengembalian
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
'''Agama Islam'''
 
Pada [[Jahiliah|zaman jahiliah]], masyarakat [[Arab]] sangat gemar bermain judi, atau disebut mereka sebagai [[Maisir|al-Maisir]] (الميسر). Pada masa itu, mereka tahu dua bentuk judi, iaitu al-mukhatarah dan al-tajzi'ah. Para ulama bersepakat bahawabahwa judi adalah [[haram]] dalam [[Hukum Islam di Indonesia|hukum Islam]].
 
'''Agama Kristen'''
 
Mazhab [[:ms:Gereja Katolik|Gereja Katolik Romawi]] menegaskan bahawabahwa perjudian tidak dihalangdilarang selagi peluang menang peserta ada kebarangkalian secukupnyaseadilnya, tidak ada unsur penipuan, serta para peserta tidak ada pengetahuan keputusan taruhan melainkan ia telah dimaklumkan, selagi para pejudi tiadatidak masalah kalah taruhan, dan mampu berhenti selagi mencapai had tertentu serta untuk tujuan hiburan semata-mata bukan demi harta. atau mencari nafkah. Para agamawan gereja secara amnya menegah perjudian di [[:ms:Kasino|kasino]] atas faktor ia mampu menjebak ke arah ketagihan lagi-lagi dalam kalangan orang miskin serta mendorong kepada kemungkaran lain seperti [[:ms:Pelacuran|pelacuran]] dan [[:ms:Rasuah|rasuah]].
 
Mazhab-mazhab [[:ms:Protestan|Protestan]] berbeda dalam pendapat dan tahap pendekatan terhadap kegiatan ini. Golongan [[:ms:Metodisme|Metodis]] mengharamkan perjudian karena ia mendorong ke arah sikap [[:ms:Ketamakan|ketamakan]] begitu juga dengan golongan beranutan [[:ms:Quaker|Quaker]],