Mamapas Lewu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Busu Neneng (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Busu Neneng (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 28:
Mamapas Lewu merupakan perwujudan tatanan kehidupan masyarakat Dayak dalam berinteraksi dengan sesama manusia maupun dengan roh gaib, sebagai gambaran kehidupan Suku Dayak dalam menjalin persatuan dan kesatuan (Falsafah Rumah Betang).<ref name=":0" /> Acara ini juga untuk menjalin silaturahmi antarsesama warga sekaligus merupakan perwujudan dari kerukunan antar umat beragama.<ref>{{Cite web|url=https://www.tagar.id/makna-ritual-mamapas-lewu-di-palangka-raya|title=Makna Ritual Mamapas Lewu di Palangka Raya|date=23 Desember 2017|website=tagar.id|access-date=14 Juni 2020}}</ref>
Ritual Mamapas Lewu dipimpin oleh para Basir/Balian (pemuka agama Kaharingan) yang mempunyai kemampuan untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan roh-roh gaib penjaga alam dengan menggunakan bahasa Sangiang. Pelaksanaan upacara Mamapas Lewu mempunyai 10 tahap/proses ritual yang dilakukan secara berurutan yaitu Ritual Basir Balian Mandurut Sangiang, Ritual Basir Balian Manantan Dahiang Baya, Sial Pali Seluruh Kota Palangka Ray, Ritual Penyembelihan Hewan Kurban, Ritual Menurunkan Pinggan Sahur, Ritual Pemberian Penginan Sukup Simpan, [[Mampakanan Sahur|Pakanan Sahur Lewu]], Ritual Mimbul Kuluk Metu (Penanaman hewan kurban), Ritual Balian Karunya, dan Ritual Pabuli Sangiang.<ref>{{Cite web|date=17 Januari 2022|title=Ritual Tahunan Ma’mapas Lewu, Ma’arak Sahur Palus Manggantung Sahur|url=https://palangkaraya.go.id/ritual-tahunan-mamapas-lewu-maarak-sahur-palus-manggantung-sahur/|website=palangkaraya.go.id|access-date=8 Maret 2023}}</ref>
== Referensi ==
|