Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018: Perbedaan antara revisi

[[Berkas:Intensity main earthquake Sulawesi 2018-09-28.jpg|250px|jmpl|Peta guncangan gempa yang dilansir USGS.]]

Pusat gempa bumi (episentrum) berada di darat, sekitar [[Sirenja, Donggala|Kecamatan Sirenja]], [[Kabupaten Donggala]]. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan cukup kuat di sebagian besar provinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Sulawesi Barat]], dan sebagian [[Kalimantan Timur]]<ref>[http://regional.kompas.com/read/2018/09/28/17352221/gempa-donggala-sulsel-terasa-hingga-kalimantan Gempa Donggala Terasa hingga Kalimantan]</ref> serta [[Sulawesi Selatan]],<ref>[http://makassar.tribunnews.com/2018/09/28/gempa-77-sr-di-donggala-terasa-hingga-makassar Gempa 7,7 SR di Donggala Terasa Hingga Makassar]</ref> [[Gorontalo]], dan [[Sulawesi Utara]].<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/gempa-77-sr-di-donggala-dirasakan-warga-hingga-ke-gorontalo.html Gempa 7,7 SR di Donggala dirasakan warga hingga ke Gorontalo]</ref> Di Makassar misalnya, getaran sempat dirasakan beberapa detik. Di [[Menara Bosowa]], karyawan berlarian meninggalkan gedung. Di [[Palopo]], [[Sulawesi Selatan]], guncangan membuat warga berlarian meninggalkan rumah. Di [[Samarinda]], gempa turut dirasakan sampai warga keluar berhamburan dari gedung dan pusat perbelanjaan.<ref name=korankom /> Di [[Balikpapan]], guncangan gempa turut dirasakan di rusunawa, dan hotel.<ref>{{cite news |author=Sumarsono (editor) |url=http://kaltim.tribunnews.com/2018/09/29/gempa-palu-dan-donggala-terasa-hingga-kaltim-warga-samarinda-dan-balikpapan-panik |date=29 September 2018 |accessdate=29 September 2018 |title=Gempa Palu dan Donggala Terasa hingga Kaltim, Warga Samarinda dan Balikpapan Panik |work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref> Secara umum gempa dirasakan berintensitas kuat selama 2-10 detik. Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenttrum gempa bumi, tampak bahwa gempa bumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas di zona sesar Palu Koro. Sesar ini merupakan sesar yang teraktif di Sulawesi, dan bisa pula disenut paling aktif di Indonesia dengan pergerakan 7&nbsp;cm pertahun. Sesar yang diteliti di LIPI baru sampai sesar darat. Sedangkan sesar di laut sama sekali nihil dari penelitian.<ref>{{cite news |author=Firdausi, Fadrik Aziz |title=Sesar Palu-Koro: Sering Bikin Gempa, tapi Minim Data |url=https://tirto.id/sesar-palu-koro-sering-bikin-gempa-tapi-minim-data-c3AP |date=30 September 2018 |accessdate=30 September 2018 |website=[[Tirto.id]]}}</ref> Menurut Sutopo Purwo Nugroho, gempa bumi yang terjadi "merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Palu Koro, yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar mengiri (''strike-slip sinistral'')".<ref>{{cite news |author=Wicaksonl, Bhakti Satrio |editor=Wibawa, Shierine Wangsa |title=Apa itu Sesar Palu Koro yang Menyebabkan Tsunami dan Gempa Bumi?|url=https://sains.kompas.com/read/2018/09/29/173228823/apa-itu-sesar-palu-koro-yang-menyebabkan-tsunami-dan-gempa-bumi |date=29 September 2018 |accessdate=30 September 2018 |work=[[Kompas.com]]}}</ref> Sehubungan gempa ini, Wahyu W. Pandoes dari pihak [[BPPT]] menyatakan bahwa gempa ini berkekuatan 2,5 × 10₂₀ [[newton|N]][[meter|m]] atau setara 3 × 10₆ ton [[Trinitrotoluena|TNT]]. Ini serupa 200 kali bom Hiroshima.<ref>{{cite news |url=https://www.liputan6.com/news/read/3655376/bppt-energi-gempa-donggala-setara-200-kali-bom-hiroshima |title=BPPT: Energi Gempa Donggala Setara 200 Kali Bom Hiroshima |date=29 September 2018 |accessdate=1 Oktober 2018 |work=[[Liputan6.com]]|editor-last2=Yulika |editor-first2=Nila Chrisna |editor-last3=Nurdiarsih |editor-first3=Fadjriah |editor-last=Linawati |editor-first=Mevi }}</ref>

 

=== Pencairan tanah ===