Injourney Tourism Development Corporation: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k merapikan |
update info |
||
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT Pengembangan Pariwisata Indonesia
| logo =
| logo_size =
| logo_alt =
Baris 10:
| image_alt =
| image_caption =
| trading_name =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as = <!-- {{IDX|}} -->
Baris 49:
}}
'''PT Pengembangan Pariwisata Indonesia''' (berbisnis dengan nama '''
== Sejarah ==
Pada tahun 1971, untuk mengembangkan pariwisata di Bali, dengan bantuan dari [[Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNDP]], pemerintah Indonesia memprakarsai sebuah studi mengenai pariwisata di Bali yang kemudian dilaksanakan oleh [[SCETO]] asal [[Prancis]]. Salah satu rekomendasi dari studi tersebut adalah pembangunan lebih banyak hotel bertaraf internasional di Bali untuk menampung wisatawan asing, karena hingga tahun 1975, diperkirakan hanya ada 1.800 unit kamar bertaraf internasional yang dibangun di [[Kuta]] dan [[Sanur]], padahal menurut studi tersebut, pada tahun 1980, diperlukan sekitar 3.800 hingga 4.700 unit kamar hotel bertaraf internasional. SCETO juga merekomendasikan agar rencana induk pariwisata Bali berbasis pembangunan ekonomi, di mana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat akan ditingkatkan tanpa mengorbankan nilai-nilai kebudayaan serta struktur sosial kehidupan masyarakat Bali dan lingkungan hidup.<ref>{{Cite web |url=http://www.itdc.co.id/id/company-profile/itdc-history/ |title=Salinan arsip |access-date=2016-04-10 |archive-date=2016-04-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160425101318/http://www.itdc.co.id/id/company-profile/itdc-history/ |dead-url=yes }}</ref>
Pada tahun 1973, pemerintah Indonesia menindaklanjuti rekomendasi dari SCETO tersebut dengan mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PT Pengembangan Pariwisata Bali''' (berbisnis dengan nama '''Bali Tourism Development Corporation''' atau biasa disingkat menjadi '''BTDC''').<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2860/PP0271972.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1972|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Januari 2023}}</ref> Perusahaan ini kemudian ditugaskan untuk mengembangkan kawasan [[Nusa Dua]] guna memenuhi kebutuhan akan kamar bertaraf internasional bagi wisatawan yang jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, pemerintah Indonesia menyerahkan seluruh saham [[Lombok Tourism Development Corporation]] (LTDC) yang mereka pegang ke perusahaan ini.<ref name="ltdc">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/16677/PP%20No%2033%20Tahun%202009.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2009|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Januari 2023}}</ref> Pada tanggal 16 Mei 2014, nama perusahaan ini resmi diubah menjadi seperti sekarang, untuk menegaskan bahwa perusahaan ini tidak hanya beroperasi di Bali, tetapi juga dapat beroperasi di seluruh Indonesia, dengan [[nama dagang]] '''Indonesia Tourism Development Corporation'''.
[[File:Logo ITDC.svg|thumb|Logo lama]]
Pada bulan Januari 2023, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Aviasi Pariwisata Indonesia]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.<ref name="itdc">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176904/Salinan_PP_Nomor_3_Tahun_2023.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 2023|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Januari 2023}}</ref> Pada bulan Maret 2024, perusahaan ini mulai menggunakan nama dagang "Injourney Tourism Development Corporation" untuk menegaskan statusnya sebagai bagian dari Injourney.
== Referensi ==
|