Utsman bin 'Affan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 44:
Ayahnya, Affan, meninggal di usia muda saat bepergian ke luar negeri, meninggalkan Utsman dengan warisan besar. Ia menjadi pedagang seperti ayahnya, dan bisnisnya berkembang, membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di antara orang Quraisy.
Utsman bin Affan adalah sahabat dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang yang kaya raya dan handal dalam bidang ekonomi namun sangat [[dermawan]]. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan ''Dzun Nurain ya''ng berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah
Utsman bin Affan lahir pada 576 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Nama ibunya adalah [[Arwa binti Kuriz bin Rabiah]]. ia masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam).
Pada saat [[Pertempuran Zaturriqa|Perang Dzatirriqa]] dan Perang Ghatfahan berkecamuk, dimana
Ia adalah [[khalifah]] kali pertama yang melakukan perluasan [[Masjid al-Haram]] Mekkah dan [[Masjid Nabawi]] Madinah karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Ia mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya; membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; membangun pertanian, menaklukan beberapa daerah kecil yang berada disekitar perbatasan seperti [[Syiria]], [[Afrika Utara]], [[Persia]], [[Khurasan]], [[Palestina]], [[Siprus]], [[Rodhes]], dan juga membentuk angkatan laut yang kuat. Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf.
Baris 56:
Pada masa jahiliyyah ia disebut dengan nama panggilan Abu Amr. Setelah masa Islam, ia lebih sering dipanggil Abu Abdullah, yang diambil dari nama putranya dari Ruqayyah. Ada pula yang menyebutkan , pada masa jahiliyyah Utsman sering dipanggil Abu Layla, karena kelembutan dan keramahannya kepada sesama.
Julukannya yang paling terkenal adalah Dzunnurain—Sang Pemilik Dua Cahaya. Itulah julukan yang paling disukainya. Julukan itu diberikan
== Dimasa Muhammad ==
Baris 66:
Utsman dan istrinya, Ruqayyah, bermigrasi ke Habbasyiah ([[Etiopia]] pada saat sekarang) pada bulan April 615, bersama dengan sepuluh pria Muslim dan tiga wanita. Sejumlah Muslim bergabung dengan mereka kemudian. Karena Utsman sudah memiliki beberapa kontak bisnis di Abyssinia, ia terus mempraktekkan profesinya sebagai pedagang dan ia terus berkembang.
Pada saat seruan [[hijrah]] pertama oleh
Setelah empat tahun, berita menyebar di kalangan Muslim di Habbasyiah bahwa orang-orang Quraisy di Mekkah telah menerima Islam, dan penerimaan ini membujuk Utsman, Ruqayyah dan 39 Muslim lainnya untuk kembali. Namun, ketika mereka sampai di Mekah, mereka menemukan bahwa berita tentang penerimaan Quraish terhadap Islam adalah salah. Namun demikian, Utsman dan Ruqayyah kembali menetap di Mekkah.
Baris 80:
== Pemilihan Utsman ==
Setelah wafatnya Umar bin Khattab sebagai [[khalifah]] kedua, diadakanlah musyawarah untuk memilih [[khalifah]] selanjutnya. Ada enam orang kandidat khalifah yang diusulkan yaitu [[Ali bin Abi Thalib]],
Utsman adalah seorang saudagar kaya yang menggunakan kekayaannya untuk mendukung Islam namun tidak pernah sebelum kekhalifahannya menunjukkan kualitas kepemimpinan atau benar-benar memimpin pasukan. Tetapi meskipun demikian, menurut Wilferd Madelung , ia dipilih oleh para pemilih sebagai satu-satunya calon kontra yang kuat untuk Ali karena ia sendiri dapat sampai batas tertentu menyaingi hubungan kekerabatan dekat Ali dengan .
Baris 100:
Dalam Hijriah tahun 31 atau sekitar 651 M, [[Khalifah]] Utsman mengirim [[Abdullah bin Zubair]] dan Abdullah bin Sa'ad untuk memimpin ekspedisi rekonsiliasi ke Maghreb di mana ia bertemu tentara Gregory the Patrician , Exarch of Africa dan kerabat Heraclius yang mencatat angka antara 120.000 dan 200.000 tentara, Meskipun perkiraan lain dicatat, pasukan Gregory dimasukkan ke dalam 20.000. Pasukan oposisi bentrok di Sabuthilag (secara bergantian disebut Sufetula), yang menjadi nama pertempuran ini. Catatan dari al-Bidayah wal Nihayah menyatakan bahwa pasukan Abdullah sepenuhnya dikelilingi oleh pasukan Gregory dengan cara melingkar dan situasinya sangat mengerikan bagi tentara Muslim karena mereka diancam dengan peleburan. Namun, Abdullah bin Zubair melihat Gregory di kereta dan segera dia meminta Abdullah bin Sa'ad untuk memimpin detasemen kecil untuk mencegatnya. Interupsi berhasil, dan Gregory dibunuh oleh pihak penyergapan Zubayr. Akibatnya, moral tentara Bizantium mulai runtuh dan segera mereka dialihkan.
Beberapa sumber Muslim mengklaim bahwa setelah penaklukan Afrika utara selesai oleh Muhammad ibn Jarir al-Tabari
{| class="wikitable"
|“
|